• Jl.Medan Merdeka Barat No.8 Jakarta Pusat 10110 - Indonesia

LRT SUMSEL TURUT MELAYANI TURNAMEN BOWLING WORLD CUP (BWC) 2019 DI JAKABARING PALEMBANG

JAKARTA – Penyelenggaraan Bowling World Club 2019 55th Qubica AMF pada 16-24 November 2019, menjadi kesempatan bagi kereta ringan LRT Sumsel untuk membanggakan Indonesia. Pasalnya, seluruh atlet dunia yang datang ke Palembang, Sumatera Selatan diangkut dengan LRT Sumsel menuju Jakabaring Sport Center (JSC).

"Begitu tiba di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II, mereka menggunakan LRT menuju JSC. Dengan naik LRT mereka lebih nyaman dan terhindar dari kemacetan jalan raya," kata Kabalai Pengelola Kereta Api Rungan Sumatera Selatan Rosita di  Palembang, saat mengikuti  rapat evaluasi penyelenggaraan LRT Sumsel,  Sabtu (16/11/2019).

Diangkutnya para atlet bowling dunia dengan LRT Sumsel menambah kebanggaan karena menampilkan wajah Indonesia yang modern. Para atlet pun terhindar dari kelelahan yang berlebihan karena tidak mengalami kemacetan di jalan raya.

"Peran LRT Sumsel di turnamen ini membuktikan pembangunan kereta api ringan tidak hanya untuk Asian Games 2018 lalu, tetapi juga untuk kegiatan-kegiatan olahraga selanjutnya. Di samping tentunya melayani pergerakan masyarakat sehari-hari," tutur wanita berhijab ini.

Sejak dioperasikannya pada Juli 2018, LRT Sumsel telah mencapai lebih 3 juta orang. Untuk rata-rata harian jumlah penumpang yang diangkut dibulan oktober  mencapai 7,276 penumpang per hari. "Animo penumpang masih lebih tinggi pada akhir pekan (weekend), Jumlah penumpang yang diangkut pada akhir pekan mencapai 10,207 penumpang, sementara pada hari biasa (weekday) berjumlah 6,256 penumpang, lebih rendah dibanding hari libur, maka terlihat animo masih lebih besar pada pekan," kata Rosita. Hal ini menujukan trend yang terus meningkat dari bila dibandingkan penumpang dari bulan Januari – Oktober 2019.

Lebih lanjut, Rosita mengatakan jumlah penumpang LRT Sumsel terus meningkat setiap harinya. "Peningkatan ini terjadi karena telah dilakukan beberapa penyesuaian letak taspat sehingga waktu tempuh dapat dipersingkat dari 62 menit menjadi 47 menit  dan headway semula dari 24 menit – menjadi 18 menit, serta frekuensi dari 52 perjalanan menjadi 78 perjalanan KA," kata Rosita.

Kinerja operasional untuk LRT Sumatera Selatan dari sejak beroperasi sampai dengan bulan Oktober mencapai 99%, Total perjalanan sampai bulan Oktober 2019 mencapai 1.631 perjalanan dimana untuk kedatangan KA yang tepat berjumlah 1,614 kereta, Sementara 17 perjalanan KA mengalami keterlambatan."Dengan demikian dapat kita katakan bahwa LRT memberikan jaminan terhadap ketepatan waktu perjalanan dan waktu perjalanan dapat bersaing dengan moda transportasi darat” kata Rosita.

"Dengan semua upaya yang dilakukan  tersebut diharapkan masyarakat dapat menjadikan LRT Sumsel sebagai pilihan utama dalam bertransportasi dan akan memberikan dampak baik yang lebih signifikan terhadap kemacetan dan polusi udara" pungkasnya.

Humas DJKA

 

 

Ikuti terus website djka.dephub.go.id untuk update berita seputar Direktorat Jenderal Perkeretaapian agar kamu tidak ketinggalan berita!
Follow akun sosial media kami. Instagram : ditjenperkeretaapian Twitter : @perkeretaapian Youtube : Ditjen Perkeretaapian.

Share to:

Berita Terkait:

F