• Jl.Medan Merdeka Barat No.8 Jakarta Pusat 10110 - Indonesia

BTP JATIM BERSAMA KAI AKAN PERBARUI KONDISI PRASARANA PERKERETAAPIAN DI WILAYAH DAOP 9 JEMBER AGAR KECEPATAN KA DAPAT MENINGKAT

Pada Rabu (9/6) hingga Jumat (11/6), Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Timur bersama dengan PT KAI Daerah Operasi (Daop) 9 Jember mengadakan inspeksi di sepanjang area operasi Daop 9 Jember yaitu jalur KA antara Surabaya - Banyuwangi lintas rel Bangil - Ketapang. Inspeksi ini merupakan kegiatan pemeriksaan terhadap prasarana perkeretaapian dengan menggunakan kereta lori yang bertujuan selain untuk mengetahui kondisi lintas rel di area Daop 9, juga untuk mengetahui permasalahan-permasalahan dan memetakan kondisi rawan di sepanjang lintas tersebut.

Inspeksi ini dihadiri langsung oleh Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Timur Mohamad Zulkarnain bersama dengan VP Daop 9 Broer Rizal dan para manajer yang mendampingi. Kegiatan pemeriksaan prasarana perkeretaapian ini dimulai dari Stasiun Bangil yang merupakan batas antara Daop 8 Surabaya dan Daop 9 Jember, dan selanjutnya tim bergerak menuju lokasi-lokasi yang menjadi prioritas untuk dapat dilakukan peningkatan, dan berakhir di Stasiun Ketapang Banyuwangi.

 Beberapa Stasiun yang dilakukan inspeksi antara lain di Stasiun Pasuruan, Stasiun Rejoso, dan Stasiun Randuagung Lumajang. Di lokasi tersebut selain dilihat kondisi existing rel KA, juga dilihat kondisi dari wesel dan peralatan persinyalan dan telekomunikasi. Dalam kegiatan inspeksi ini juga memeriksa beberapa titik perlintasan sebidang dan bangunan hikmat berupa Jembatan BH374 di Bayeman dan Terowongan Mrawan.

 Di Terowongan Mrawan BTP Jatim dan PT KAI Daop 9 Jember memeriksa seluruh bagian terowongan sepanjang 695 meter dan dibangun sejak tahun 1901 tersebut. Sebelumnya Terowongan Mrawan juga pernah dilakukan pemantauan oleh Direktorat Prasarana Perkeretaapian dan terus dilakukan perawatan baik oleh Direktorat Prasarana Perkeretaapian maupun oleh PT KAI Daop 9 Jember.

 Kepala BTP Jatim Mohamad Zulkarnain menjelaskan bahwa adanya inspeksi ini sangat perlu karena lintas di Daop 9 Jember sudah selayaknya mendapatkan revitalisasi, baik itu di rel kereta api, wesel, hingga alat komunikasi. Ia juga menambahkan bahwa target yang paling memungkinkan dalam waktu dekat adalah adanya revitalisasi ini dapat meningkatkan kecepatan KA yang melewati Daop 9 Jember, yang awalnya hanya 60-70 km/jam menjadi di atas 90 km/jam. “Untuk alat komunikasi, kami akan mengupayakan agar dapat digantikan dengan komunikasi menggunakan Fiber Optic (FO) karena alat yang ada suaranya sudah tidak begitu jelas,” imbuhnya.

 Dalam proses revitalisasi, BTP Jatim akan memprogramkan penggantian rel dan wesel agar kecepatan KA dapat bertambah. Kemudian, BTP Jatim juga akan menerjunkan tim untuk menghitung, merumuskan, dan memperbaiki kondisi lintas di daerah rawan yang telah dikunjungi. “Dari apa yang kami lihat kondisi existing di sepanjang jalur Daop 9, yang perlu menjadi prioritas adalah penggantian rel dengan rel yang lebih baru dan besar (R54) sehingga KA tidak lagi mengalami pembatasan kecepatan. Nanti akan ada pembentukan tim dari BTP Jatim yang akan turun langsung ke lapangan dan berkoordinasi dengan Daop 9, sehingga nantinya dapat bersama-sama membantu mencapai target kami,” ucap Zulkarnain.

 Pihak KAI Daop 9 Jember mengapresiasi hasil yang didapatkan dari inspeksi di wilayahnya. “Harapan kami proses revitalisasi ini dapat dilakukan segera agar wilayah kami tidak kalah dengan lintas utara dan selatan Pulau Jawa yang kecepatan keretanya bisa menyentuh 100 km/jam. Oleh karena itu, kami sangat senang kita di sini bersama-sama melihat kondisi apa adanya dari jaringan rel paling timur di Pulau Jawa ini,” tutup Broer Rizal. (TIM HUMAS BTP JATIM)

Share to:

Berita Terkait:

F