BPKARSS Terima 11 CPNS dari STTD dan PPI Madiun: Harapan Baru untuk Kemajuan LRT Sumsel

Palembang – Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan (BPKARSS), menerima 11 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) baru pada Senin (2/12). Para CPNS ini merupakan lulusan Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) dan Politeknik Perkeretaapian Indonesia (PPI) Madiun, dua institusi pendidikan tinggi yang dikenal menghasilkan tenaga ahli di bidang transportasi dan perkeretaapian.

Penerimaan ini menjadi bagian dari upaya strategis Kementerian Perhubungan untuk memperkuat kapasitas sumber daya manusia (SDM) di sektor transportasi, khususnya di pengelolaan LRT Sumatera Selatan. Dengan latar belakang pendidikan yang relevan, para CPNS ini diharapkan dapat membawa energi baru dan inovasi untuk meningkatkan pelayanan LRT di wilayah Palembang dan sekitarnya.

Komitmen terhadap Kemajuan LRT Sumsel

Kepala Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan Rode Paulus, dalam sambutannya, menyampaikan rasa optimisme dan antusiasme atas bergabungnya 11 CPNS ini. Ia menekankan bahwa kehadiran tenaga muda yang memiliki kompetensi tinggi di bidang perkeretaapian sangat penting untuk mewujudkan visi dan misi LRT Sumsel sebagai moda transportasi modern yang efisien, aman, dan ramah lingkungan.

“Kami berharap para CPNS ini dapat segera beradaptasi dan memberikan kontribusi nyata dalam pengelolaan dan pengembangan LRT Sumsel. Keahlian mereka, baik di bidang operasional, pemeliharaan, maupun manajemen transportasi, sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan yang semakin kompleks di sektor transportasi publik,” ujarnya.

STTD dan PPI Madiun merupakan institusi pendidikan di bawah naungan Kementerian Perhubungan yang telah terbukti melahirkan tenaga profesional di bidang transportasi darat dan perkeretaapian. Lulusan kedua institusi ini dibekali dengan pengetahuan teknis yang mendalam serta kemampuan praktik yang siap diaplikasikan di lapangan.

Para CPNS yang diterima oleh Balai LRT Sumsel berasal dari berbagai jurusan, termasuk teknik perkeretaapian, manajemen transportasi, serta sistem operasi kereta api. Hal ini diharapkan dapat memperkaya tim pengelola LRT Sumsel dan mendukung berbagai program pengembangan yang sedang dan akan dilaksanakan.

Meningkatkan Kualitas Layanan LRT

LRT Sumsel, yang mulai beroperasi sejak 2018, merupakan proyek perkeretaapian ringan pertama di Indonesia. Sebagai moda transportasi yang menghubungkan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II dengan pusat kota Palembang hingga Jakabaring, LRT Sumsel memiliki peran strategis dalam mendukung mobilitas masyarakat dan mengurangi kemacetan.

Namun, seperti halnya moda transportasi lainnya, LRT Sumsel juga menghadapi sejumlah tantangan, seperti optimalisasi jumlah penumpang, perawatan fasilitas, dan peningkatan efisiensi operasional. Dengan hadirnya 11 CPNS baru, diharapkan upaya peningkatan kualitas layanan dapat lebih terfokus dan terarah.

Salah satu CPNS yang bergabung Eza menyatakan kebanggaannya dapat menjadi bagian dari pengelolaan LRT Sumsel. “Kami siap memberikan yang terbaik, menerapkan ilmu yang telah kami pelajari, dan belajar lebih banyak untuk mendukung kemajuan transportasi di Sumatera Selatan,” katanya.

Harapan ke Depan

Kehadiran SDM baru ini diharapkan tidak hanya membawa semangat baru, tetapi juga memberikan inovasi untuk menjadikan LRT Sumsel sebagai model transportasi publik yang dapat diandalkan. Dengan dukungan penuh dari Kementerian Perhubungan, pemerintah daerah, dan masyarakat, LRT Sumsel diharapkan mampu terus berkembang dan menjadi contoh bagi pengembangan moda transportasi serupa di daerah lain di Indonesia.

Melalui penerimaan ini, Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan menunjukkan komitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan memperkokoh peran LRT sebagai bagian dari solusi transportasi berkelanjutan di Indonesia.

Share to:

Berita Terkait: