Kepala BPKARSS Jadi Speaker di Musyawarah Daerah DPD Masyarakat Perkeretaapian: Paparkan Perkembangan Perkeretaapian Indonesia, Khususnya LRT Sumsel

Kepala Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan Rode Paulus Gagok Pudjiono, hadir sebagai pembicara utama dalam acara Musyawarah Daerah (Musda) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Masyarakat Perkeretaapian (MASKA) yang digelar di Gedung Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya, Rabu (16/10). Acara yang dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan di sektor perkeretaapian ini menjadi ajang penting untuk membahas perkembangan transportasi kereta api di Indonesia.

Dalam paparannya, Rode menguraikan secara detail perkembangan pesat industri perkeretaapian di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Ia menekankan bahwa kereta api, termasuk LRT Sumsel, memainkan peran penting dalam mendorong mobilitas masyarakat dan pertumbuhan ekonomi regional. "LRT Sumsel menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam menyediakan transportasi publik yang modern, aman, dan ramah lingkungan. Proyek ini tidak hanya menghubungkan wilayah-wilayah strategis di Palembang dan sekitarnya, tetapi juga menjadi contoh model pengembangan transportasi massal berbasis rel di kota-kota besar lainnya di Indonesia," paparnya.

 

Ia juga menjelaskan beberapa pencapaian utama sejak LRT Sumsel dioperasikan pada tahun 2018. Menurutnya, LRT Sumsel telah berhasil mengangkut jutaan penumpang setiap tahunnya dan terus mengalami peningkatan dalam hal frekuensi layanan serta kepuasan pelanggan. "Kami telah menambah jadwal operasional, meningkatkan efisiensi waktu tempuh, dan terus melakukan pemeliharaan serta peningkatan infrastruktur untuk memastikan keamanan dan kenyamanan penumpang," lanjutnya.

Tak hanya membahas LRT Sumsel, dia juga menyoroti perkembangan infrastruktur perkeretaapian nasional secara lebih luas. Menurutnya, pemerintah pusat dan daerah saat ini sedang giat mengembangkan jalur-jalur kereta api baru di berbagai wilayah di Indonesia. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah dan mengurangi ketergantungan pada transportasi darat yang semakin padat.

"Dalam lima tahun terakhir, kita melihat berbagai proyek pengembangan jalur kereta api baru, baik untuk penumpang maupun angkutan barang. Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, pembangunan jalur kereta api di Kalimantan dan Sulawesi, serta revitalisasi jalur-jalur lama di Pulau Jawa adalah beberapa contoh inisiatif yang sedang berjalan. Ini menunjukkan bahwa transportasi berbasis rel memang menjadi prioritas dalam pembangunan infrastruktur nasional," jelasnya.

Ia menambahkan bahwa modernisasi layanan kereta api juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk mengurangi emisi karbon dan memperbaiki kualitas udara. Transportasi kereta api, termasuk LRT, dinilai sebagai salah satu solusi terbaik dalam menghadapi tantangan lingkungan, terutama di kota-kota besar yang tingkat polusinya tinggi.

Meskipun banyak kemajuan yang telah dicapai, Rode tidak menutup mata terhadap berbagai tantangan yang masih dihadapi dalam pengembangan perkeretaapian di Indonesia. Salah satu tantangan utama adalah perbaikan infrastruktur yang memerlukan investasi besar dan harus dilakukan secara bertahap. Ia juga menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, serta dukungan dari masyarakat dalam menjaga keberlanjutan proyek-proyek transportasi massal ini.

"Kita masih dihadapkan pada tantangan besar, mulai dari pembiayaan hingga pemeliharaan infrastruktur yang membutuhkan biaya besar dan teknologi canggih. Namun, kami optimis dengan dukungan semua pihak, kita dapat mewujudkan sistem transportasi yang terintegrasi dan efisien di seluruh Indonesia," katanya.

Dia berharap agar LRT Sumsel dapat terus menjadi model pengembangan transportasi masal yang dapat diadopsi oleh provinsi-provinsi lain. "Kami berharap bahwa kesuksesan LRT Sumsel dapat menginspirasi daerah-daerah lain untuk mengembangkan sistem transportasi serupa. Ini penting agar kita bisa menghadapi tantangan urbanisasi dan kemacetan di masa depan," ujarnya.

Acara Musda DPD Masyarakat Perkeretaapian ini menjadi ajang penting bagi para pemangku kepentingan untuk berbagi pandangan dan ide tentang masa depan perkeretaapian di Indonesia. Selain pembahasan tentang LRT Sumsel, berbagai isu lain seperti integrasi antar moda transportasi, teknologi canggih dalam kereta api, serta peran swasta dalam pengembangan infrastruktur juga turut menjadi topik diskusi dalam forum tersebut.

Share to:

Berita Terkait: