Dalam upaya meningkatkan pelayanan bagi seluruh masyarakat, termasuk kelompok disabilitas, LRT Sumatera Selatan (Sumsel) terus berinovasi dengan menyediakan berbagai fasilitas yang ramah disabilitas. Di antaranya adalah penyediaan lift, eskalator, guiding block, serta penerjemah bahasa isyarat di sejumlah stasiun. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa transportasi publik yang modern dan efisien ini dapat diakses dan dimanfaatkan oleh semua kalangan tanpa terkecuali.

Sebagai salah satu moda transportasi andalan di Palembang, LRT Sumsel sejak awal berkomitmen untuk memberikan kenyamanan bagi seluruh pengguna. Kini, dengan semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya inklusivitas, LRT Sumsel memperluas jangkauan fasilitasnya, terutama bagi penyandang disabilitas. Kepala Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan Rode Paulus menyatakan bahwa penyediaan fasilitas disabilitas ini merupakan bagian dari visi besar perusahaan untuk menghadirkan layanan publik yang lebih inklusif dan ramah terhadap semua kalangan.

Fasilitas pertama yang dihadirkan adalah lift yang tersedia di sejumlah stasiun. Lift ini dirancang khusus untuk memudahkan penyandang disabilitas, terutama pengguna kursi roda, untuk berpindah lantai tanpa kesulitan. Dengan adanya lift, mereka tidak lagi harus bergantung pada bantuan orang lain atau merasa kesulitan saat mengakses peron. Hal ini juga membantu orang tua yang membawa anak-anak atau pengguna transportasi dengan barang bawaan berat.

Selain itu, eskalator juga telah dipasang di beberapa stasiun yang memiliki banyak lantai. Eskalator ini memberikan kemudahan bagi pengguna disabilitas yang mungkin tidak bisa menggunakan tangga, sehingga akses ke peron menjadi lebih mudah dan cepat. Eskalator juga membantu mereka yang memiliki keterbatasan mobilitas agar dapat tetap nyaman menggunakan LRT Sumsel tanpa harus mengalami kesulitan.

Selanjutnya, LRT Sumsel juga menyediakan guiding block, atau jalur khusus untuk tunanetra, di sepanjang koridor stasiun. Guiding block ini memandu pengguna tunanetra untuk berjalan dengan aman dan mandiri, menghindari area-area berbahaya seperti peron atau tangga. Fasilitas ini sangat penting untuk memastikan mereka dapat bergerak dengan lebih leluasa di dalam lingkungan stasiun.

Inovasi lainnya yang juga patut diapresiasi adalah kehadiran penerjemah bahasa isyarat di beberapa stasiun LRT Sumsel. Penerjemah ini berfungsi untuk membantu penyandang disabilitas pendengaran agar bisa mendapatkan informasi yang jelas dan akurat mengenai jadwal keberangkatan, rute, atau perubahan perjalanan. Dengan adanya penerjemah bahasa isyarat ini, diharapkan tidak ada lagi kesalahpahaman atau keterbatasan informasi yang dapat menghambat mobilitas mereka.

Meskipun telah banyak fasilitas yang dihadirkan, LRT Sumsel menyadari bahwa masih ada tantangan yang harus dihadapi. Salah satu tantangan utama adalah menjaga agar semua fasilitas tersebut tetap berfungsi dengan baik dan dapat diakses kapan saja oleh para penyandang disabilitas. Selain itu, pihak pengelola LRT juga terus melakukan evaluasi dan perbaikan agar fasilitas yang ada dapat semakin memenuhi kebutuhan pengguna.

Rode berharap dapat bekerja sama dengan lebih banyak pihak, termasuk organisasi penyandang disabilitas, untuk terus menyempurnakan pelayanan. Pelatihan khusus untuk petugas stasiun mengenai cara melayani penyandang disabilitas dengan baik juga telah menjadi bagian dari rencana ke depan. Dengan demikian, diharapkan semua pengguna, tanpa terkecuali, dapat merasakan manfaat dari keberadaan LRT Sumsel sebagai transportasi massal yang aman, nyaman, dan inklusif.

Kehadiran fasilitas disabilitas seperti lift, eskalator, guiding block, dan penerjemah bahasa isyarat di LRT Sumsel tidak hanya menjadi sebuah inovasi dalam bidang transportasi, tetapi juga langkah nyata dalam mewujudkan keadilan sosial. LRT Sumsel membuktikan bahwa aksesibilitas adalah hak semua orang, dan dengan komitmen kuat, transportasi publik dapat menjadi alat pemberdayaan bagi seluruh masyarakat, tanpa terkecuali.