Mengenal Pekerjaan Announcer di Stasiun LRT Sumsel

 

Announcer atau Penyiar merupakan salah satu pekerjaan yang tidak asing lagi di telinga masyarakat. LRT Sumsel juga ada bagian Penyiaran di setiap stasiunnya. Mulai dari stasiun DJKA sampai stasiun Bandara Sultan Mahmud Badarudin II Palembang. 

Pekerjaan Announcer di LRT Sumsel bertugas sebagai pusat informasi yang ada di stasiun. Seperti pemberitahuan keberangkatan dan kedatangan kereta, serta informasi barang hilang dan informasi lainnya. Announcer bertanggung jawab untuk memberitahukan pada para penumpang mengenai jadwal oprasional kereta. 

Menjadi seorang announcer juga memiliki kendala atau resiko yang harus di hadapi saat bekerja. Meliputi masalah eksternal dan internal. Masalah internal yang di hadapi diantaranya batuk dan sakit tenggorokan, karna tugas yang di lakukan berhubungan dengan informasi yang berbentuk lisan. Apa lagi bagi para announcer muslim pada saat bulan puasa kerap mengalami sakit tenggorokan dan dehidrasi. 

Adapun masalah eksternal yaitu kendala pada alat penyiran dan speaker yang tidak berfungsi, serta miskomunikasi antar staf yang ada di stasiun. Misalnya keterlambatan kereta. Komunikasi yang buruk antar staf di stasiun dapat menghambat tugas announcer. 

Untuk menjadi seorang announcer di LRT Sumsel memiliki beberapa tahap, seperti tahap administrasi, wawancara dan tes menjadi announcer. Tahapan terakhir tes menjadi announcer di LRT Sumsel seperti tes suara, diantaranya menguasai 3 bahaya yaitu, bahasa Indonesia, Palembang, dan Inggris. 

Adapun jam kerja anouncer yaitu 8 jam sehari, dan memiliki 2 sif, pagi dan siang. Untuk pagi hari mulai bekerja dari jam 05:00 hingga 13:00. Serta untuk sif siang mulai dari jam 12:00 hingga 20:30 malam. Pekerjaan tersebut cukup fleksibel tetapi tak bisa dipungkiri bahwa pekerjaan itu juga memiliki tanggung jawab yang besar.

Share to:

Berita Terkait: