OKUPANSI PENUMPANG LRT SUMSEL MELONJAK, IMBAS LEBARAN DAN MUDIK MASYARAKAT

Suasana Lebaran hari kelima masih terlihat ramai di Stasiun LRT Sumsel. Berdasarkan pantauan di lapangan, animo masyarakat menggunakan LRT Sumsel untuk bepergian meningkat. Utamanya di beberapa titik stasiun sentral yang terlihat padat. Seperti di Stasiun Asrama Haji, Stasiun Bumi Sriwijaya, Stasiun Ampera, dan Stasiun DJKA. 

 

Ahmad Sugiharto, salah satu penumpang menerangkan, telah 2 tahun menggunakan moda transportasi LRT untuk momen Lebaran. Dia biasa memakainya untuk bepergian dari arah DJKA menuju Bumi Sriwijaya untuk bertemu saudara. “Tidak ada hambatan seperti kemacetan, tepat waktu, dan harga yang sangat terjangkau. Nyaman sekali,” katanya.

 

Berdasar pengalaman sebelumnya, memang penumpang mulai menumpuk saat H+2 hingga H+5 Lebaran. “Saya biasanya memilih waktu pagi dan siang untuk bepergian. Biar tidak terlalu macet. Coba sore, pasti sudah penuh sesak,” tambahnya. Meski begitu, dia mengapresiasi para petugas LRT Sumsel yang tetap sigap bertindak untuk menangani masalah yang terjadi,” tuturnya.

 

Kepala Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan (BPKARSS) Rode Paulus saat memantau stasiun, kemarin (14/4) mengatakan, sarana kereta memang terlihat penuh sesak. Penumpang banyak yang terpaksa berdiri. “Kami menyadari tinggi nya minat ini. Sehingga diperlukan tindakan responsif manakala masyarakat membutuhkan bantuan. Sudah ada petugas yang berjaga,” jelasnya.

 

Dia menerangkan, lonjakan itu terjadi disebabkan beberapa hal. Antara lain, pergerakan masyarakat untuk silaturahmi, kunjungan ke pusat perbelanjaan untuk berlibur, hingga penggunaan LRT Sumsel sebagai sarana mudik.

 

Lonjakan tahun ini, kata dia, memang cukup tinggi bila dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2023 terhitung mulai H-7 sampai H+3 Lebaran, jumlah penumpang mencapai 149.987 orang. Sedangkan, di tahun ini menembus 155.076 penumpang. “Naik 1 persen. Dan kami yakin ini belum berakhir. Data di hari Minggu (14/4) hingga pukul 14.00, penumpang sudah mencapai 13.332 orang. Seperti nya hari ini puncak nya,” kata Rode.

 

Dia mengatakan, cukup senang dengan terjadinya lonjakan penumpang. Hal itu menandakan masyarakat mulai antusias menggunakan moda transportasi LRT untuk bepergian. “Karena sudah diprediksi dari awal bakal ada lonjakan, kami juga sudah menambah satu unit trainset untuk mengakomodasi perjalanan masyarakat,” ucapnya.

 

Operasional trainset ke-7 dilakukan pada tanggal 11-14 April dengan rincian jadwal dari pukul 10.35-17.53. “Operasional kereta dari lintas DJKA-Bandara tetap dimulai pukul 05.06, dan selesai pada kereta terakhir pukul 19.50. Sedangkan lintas Bandara-DJKA, dimulai dari pukul 06.00 untuk kereta pertama dan terakhir pada pukul 19.55,” ungkapnya. Total ada tambahan 8 perjalanan. Dari semula 94, menjadi 102 perjalanan/hari

 

Rode berharap, di momen Lebaran ini, masyarakat tetap bisa tertib dalam menggunakan transportasi. “Perlu mematuhi rambu-rambu pelayanan, dan membaca papan informasi perjalanan kereta. Sehingga tidak tertinggal kereta, atapun tidak salah peron,” katanya. Ke depan, dia memastikan peningkatan layanan petugas, sarana, prasarana, hingga operasional kereta. “Sebab, LRT Sumsel sudah menjadi tulang punggung transportasi di Sumatera Selatan secara luas, dan Palembang khusus nya,” kata dia.

Lampiran
OKUPANSI PENUMPANG LRT SUMSEL MELONJAK, IMBAS LEBARAN DAN MUDIK MASYARAKAT
 Download Lampiran
Share to:

Berita Terkait: