Okupansi Penumpang LRT Sumsel Melonjak, Imbas Lebaran dan Mudik Masyarakat

PALEMBANG – Suasana Lebaran masih terlihat ramai di Stasiun LRT Sumsel.

Berdasarkan pantauan di lapangan, animo masyarakat menggunakan LRT Sumsel

untuk bepergian meningkat. Utamanya di beberapa titik stasiun sentral yang terlihat

padat. Seperti di Stasiun Asrama Haji, Stasiun Bumi Sriwijaya, Stasiun Ampera, dan

Stasiun DJKA. 

Ahmad Sugiharto, salah satu penumpang menerangkan, telah 2 tahun

menggunakan moda transportasi LRT untuk momen Lebaran. Dia biasa

memakainya untuk bepergian dari arah DJKA menuju Bumi Sriwijaya untuk bertemu

saudara. “Tidak ada hambatan seperti kemacetan, tepat waktu, dan harga yang

sangat terjangkau. Nyaman sekali,” katanya.

Berdasar pengalaman sebelumnya, memang penumpang mulai menumpuk saat

H+2 hingga H+5 Lebaran. “Saya biasanya memilih waktu pagi dan siang untuk

bepergian. Biar tidak terlalu macet. Coba sore, pasti sudah penuh sesak,”

tambahnya. Meski begitu, dia mengapresiasi para petugas LRT Sumsel yang tetap

sigap bertindak untuk menangani masalah yang terjadi,” tuturnya.

Kepala Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan (BPKARSS) Rode

Paulus saat memantau stasiun, kemarin (15/4) mengatakan, sarana kereta memang

terlihat penuh sesak. Penumpang banyak yang terpaksa berdiri. “Kami menyadari

tinggi nya minat ini. Sehingga diperlukan tindakan responsif manakala masyarakat

membutuhkan bantuan. Sudah ada petugas yang berjaga,” jelasnya.

Dia menerangkan, lonjakan itu terjadi disebabkan beberapa hal. Antara lain,

pergerakan masyarakat untuk silaturahmi, kunjungan ke pusat perbelanjaan untuk

berlibur, hingga penggunaan LRT Sumsel sebagai sarana mudik.

Lonjakan tahun ini, kata dia, memang cukup tinggi bila dibandingkan tahun

sebelumnya. Pada 2023 terhitung mulai H-7 sampai H+4 Lebaran, jumlah

penumpang mencapai 173.852 orang. Sedangkan, di tahun ini menembus 182.915

penumpang. “Naik 1 persen. Dan kami yakin ini belum berakhir. Data di hari Minggu

(14/4), penumpang sudah mencapai 27.839 orang. Seperti nya masih meningkat,” kata

Rode.

Dia mengatakan, cukup senang dengan terjadinya lonjakan penumpang. Hal itu

menandakan masyarakat mulai antusias menggunakan moda transportasi LRT

untuk bepergian. “Karena sudah diprediksi dari awal bakal ada lonjakan, kami juga

sudah menambah satu unit trainset untuk mengakomodasi perjalanan masyarakat,”

ucapnya. 

Operasional trainset ke-7 dilakukan pada tanggal 11-14 April dengan rincian jadwal

dari pukul 10.35-17.53. “Operasional kereta dari lintas DJKA-Bandara tetap dimulai

pukul 05.06, dan selesai pada kereta terakhir pukul 19.50. Sedangkan lintas

Bandara-DJKA, dimulai dari pukul 06.00 untuk kereta pertama dan terakhir pada

pukul 19.55,” ungkapnya. Total ada tambahan 8 perjalanan. Dari semula 94, menjadi

102 perjalanan/hari

Rode berharap, di momen Lebaran ini, masyarakat tetap bisa tertib dalam

menggunakan transportasi. “Perlu mematuhi rambu-rambu pelayanan, dan

membaca papan informasi perjalanan kereta. Sehingga tidak tertinggal kereta,

atapun tidak salah peron,” katanya. Ke depan, dia memastikan peningkatan layanan

petugas, sarana, prasarana, hingga operasional kereta. “Sebab, LRT Sumsel sudah

menjadi tulang punggung transportasi di Sumatera Selatan secara luas, dan

Palembang khusus nya,” kata dia.  

 

Lampiran
Okupansi Penumpang LRT Sumsel Melonjak, Imbas Lebaran dan Mudik Masyarakat
 Download Lampiran
Share to:

Berita Terkait: