Dorong Penguatan Ekonomi Kecil Menengah Lewat Kemitraan

Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan (BPKARSS) terus berupaya mengembangkan kemitraan dengan pelaku usaha. Khususnya di sektor usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (UMKM). Tujuannya mendukung ekonomi lokal, mendorong kreativitas dan inovasi. 

Komitmen itu diwujudkan salah satunya dengan keberadaan stan UMKM di stasiun. Salah satunya stasiun DJKA. Ada beragam produk dan usaha yang tersedia untuk dikunjungi dan dinikmati oleh masyarakat saat menggunakan LRT Sumsel. Tentunya hal ini cukup membantu peningkatan pendapatan pelaku usaha.

Misalanya yang dirasakan oleh Ibu Diana. Pemilik tenan jajanan dan mainan anak kecil itu menceritakan pengalaman positif selama membuka tenan di stasiun DJKA "Saya merasa tempatnya nyaman. Biasanya saya melayani pembeli dari anak-anak sampai orang dewasa,” ujar warga Lemabang itu.

Menurut dia, pendapatan di stasiun DJKA cukup menjanjikan. Sehari rata-rata bisa mendapatkan keuntungan bersih Rp. 60 ribu. Memang ada juga fase pendapatan menurun. Tapi, tidak sering terjadi. ”Tergantung kondisi. Kadang sangat ramai di hari-hari tertentu seperti disaat adanya edutrip dan perayaan hari besar. Kadang sepi karena tidak ada edutrip,” ungkapnya.

Berdasar pengalamannya, pendapatan tertinggi stan UMKM yang dimilikinya pernah menembus Rp. 2 juta disaat Hari Raya Idul Fitri. ”Sekarang mau Ramadan. Semoga dagangan saya laris,” kata Diana.

Dia mengatakan, banyak pelaku usaha UMKM di stasiun DJKA merasa bahwa keberadaan pusat perdagangan ini memberikan mereka kesempatan untuk berkembang dan menjangkau lebih banyak pelanggan. ”Saya merasa stasiun-stasiun di LRT Sumsel merupakan tempat tempat strategis untuk menjajakan jualan. Apalagi yang dekat dengan pusat keramaian seperti mal seperti di DJKA ini,” tuturnya.

Dengan kata lain, Diana berharap ke depan semakin banyak pelaku usaha yang berdagang di stasiun LRT Sumsel. Hal itu juga mendorong tumbuhnya kemitraan antara LRT Sumsel dengan para pelaku usaha yang menguntungkan kedua belah pihak.

Ditulis Oleh Rella Annisa Putri

Mahasiswa Universitas Bina Darma