BIRO KOMUNIKASI DAN INFORMASI (BKIP) LIPUT LRT SUMSEL

Tim Biro Komunikasi dan Informasi Publik (BKIP) Kementerian Perhubungan melakukan kunjungan ke kantor Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan (BPKARSS) kemarin (22/8). Tujuan nya melakukan peliputan untuk Majalah Moda edisi keempat. Salah satu isi majalah nya ialah pengenalan satker (satuan kerja) di bawah Kementerian Perhubungan.

Mereka disambut langsung oleh Kepala BPKARSS, Rode Paulus G.P. , di Ruang Rapat Belida. Dalam kesempatan itu, Tim BKIP yang diwakili oleh penanggung jawab kegiatan Raya Indriyani Rahayu bertanya banyak hal terkait layanan, operasional, dan rencana pengembangan Light Rail Transit (LRT) Sumsel ke depan.

"Kami sudah berkunjung ke beberapa stasiun. Antara lain Ampera dan Asrama Haji pak. Sudah lakukan dokumentasi juga," ucap Raya, ke Rode. Dia menuturkan, selain melakukan pengamatan, pihaknya juga mewawancarai para penumpang yang kebetulan ditemui di stasiun tersebut. "Saat di Stasiun Ampera, saya bertemu ibu-ibu, dia sering pakai LRT untuk belanja. Tiap pagi," katanya.

Raya menambahkan, hal lain yang menurutnya cukup menarik di stasiun, ialah kehadiran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Antara lain toko suvenir dan makanan/minuman. "Penumpang yang menunggu keberangkatan kereta, bisa berkunjung juga. Jadi kan gak bosan," kata perempuan asal Sidoarjo itu. Dengan kata lain, kehadiran LRT Sumsel selain meningkatkan minat naik transportasi publik, juga menambah pendapatan masyarakat.

Sementara itu, Kepala BPKARSS Rode Paulus mengatakan cukup senang dengan adanya liputan tersebut. "Mengenalkan LRT Sumsel ke masyarakat luas memang jadi prioritas kami. Khususnya bagi warga Sumatera Selatan," tuturnya. Saat ini, program utama balai ialah meningkatkan jumlah penumpang dan pendapatan non-core sebagai kewajiban dari Badan Layanan Umum (BLU).

BLU, kata dia, adalah instansi di lingkungan pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.
"Tiap tahun, kita diberi target. Jadi itu yang terus kita optimalkan," jelasnya.

Di bagian lain, target untuk penumpang selalu tercapai. Tren nya pun meningkat. "Tahun ini penumpang BPKARSS harus tembus 3 juta. Cuma kita buat di angka 4 juta. Kita harus melampaui target," ujar Rode. Pencapaian dan peningkatan itu, juga harus dibarengi dengan pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) lewat bimbingan dan pelatihan.

Rode berharap, lewat kunjungan itu, bisa semakin mengenalkan LRT Sumsel ke publik. "Untuk itu, kami juga butuh publikasi seperti ini," tuturnya.

Share to:

Related Posts: