Pekan Paralimpik Pelajar Nasional (PEPARPENAS) ke-X telah dimulai di Jakabaring Sport City Palembang dengan semarak. Lebih dari 500 atlet berkebutuhan khusus (Penyandang Disabilitas) dari 19 provinsi di Indonesia berpartisipasi dalam kompetisi olahraga bergengsi ini. Selama seminggu, mulai dari tanggal 29 Juli hingga 5 Agustus 2023, stadion di Palembang menjadi saksi dari semangat, dedikasi, dan prestasi dari para atlet muda yang luar biasa ini.

Salah satu momen istimewa yang menjadi sorotan adalah penggunaan LRT Sumsel sebagai moda transportasi resmi untuk membawa kontingen PEPARPENAS dari Bandara Sultan Mahmud Badarudin menuju Stadion Jakabaring Palembang. Penggunaan LRT Sumsel ini merupakan langkah inovatif dan ramah disabilitas yang didukung oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, memastikan para atlet dapat berpartisipasi dalam acara ini dengan nyaman dan mudah.

Dengan menggunakan LRT Sumsel, para atlet berkebutuhan khusus dan delegasi kontingen PEPARPENAS dapat menghindari hambatan transportasi dan menikmati perjalanan yang efisien menuju lokasi perlombaan. LRT Sumsel telah dipersiapkan dengan baik untuk menyambut peserta PEPARPENAS dan memberikan fasilitas aksesibilitas untuk menyokong mobilitas mereka.

Penggunaan LRT Sumsel dalam PEPARPENAS ke-X menunjukkan komitmen dari pemerintah dan penyelenggara acara untuk memastikan penyelenggaraan acara olahraga yang inklusif dan merata. Para atlet dengan berbagai kebutuhan khusus dapat merasakan pentingnya dukungan penuh dari masyarakat dan pemerintah, sekaligus menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk menggapai mimpi melalui olahraga.

PEPARPENAS ke-X di Palembang ini mencakup enam cabang olahraga yang akan dipertandingkan, termasuk atletik, renang, tenis meja, bulu tangkis, catur, dan bola basket kursi roda. Para atlet telah melatih dan berkompetisi secara intensif untuk meraih prestasi terbaik mereka di ajang ini, dengan harapan membawa pulang medali emas untuk provinsinya.

Dengan semangat sportivitas yang tinggi, PEPARPENAS ke-X di Palembang telah memulai babak baru dalam menyemarakkan olahraga paralimpik pelajar di Indonesia. Semoga acara ini menjadi titik balik bagi perhatian lebih terhadap olahraga penyandang disabilitas dan menjadi ajang yang terus memperkuat persatuan dan persaudaraan antara atlet di seluruh tanah air.