Menteri Perhubungan Tinjau Kesiapan LRT Sumsel Sambut Angkutan Lebaran

 

PALEMBANG – Menteri Perhubungan Republik Indonesia Budi Karya Sumadi melakukan kunjungan ke Palembang, Senin (11/3). Dalam kunjungan tersebut, Budi menaiki LRT Sumatera Selatan dari Stasiun Bandara dan berhenti di Stasiun Bumi Sriwijaya. Kunjungan kali ini ialah memastikan kesiapan LRT sebagai salah satu moda angkutan Lebaran 1445 H.

Saat berkeliling di Stasiun Bumi Sriwijaya tersebut, dia sesekali menyapa petugas frontliner sembari memantau kondisi penumpang yang lalu-lalang. “Salah satu indikator keberhasilan pelayanan ialah bagaimana petugas menjalankan peran dengan SOP yang tepat. Serta memastikan penumpang aman dan nyaman dalam bepergian,” ungkap Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang SDM dan Kehumasan Adita Irawati, saat mendampingi Bapak Menteri.

Adita mengatakan, di momen Ramadan seperti sekarang, penting bagi Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan (BPKARSS) untuk mengecek kesiapan sarana dan prasarana LRT Sumsel untuk menunjang layanan. “Salah satunya dengan melakukan rampcheck yang melibatkan berbagai pihak,” kata dia.

Berdasarkan laporan yang diterima, pihak LRT Sumsel telah melakukan rampcheck pada tanggal 26-29 Februari 2024 dengan menggandeng PT. KAI dan BTP (Balai Teknik Perkeretaapian) Kelas II Palembang. Hasilnya disimpulkan bahwa kondisi sarana dalam keadaan baik serta prasarana juga memadai. "Ada beberapa gangguan tapi sifatnya minor dan bisa diatasi,” ucapnya.

Dengan kesiapan operasional yang telah teruji, dia berharap seluruh petugas dapat menghadapi kenaikan penumpang yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Dari data Januari-Maret 2024 ini, tercatat ada 11.000-12.000-an penumpang yang menggunakan layanan LRT Sumsel. “Saya yakin akan terus bertambah. Mengingat di momen Ramadan seperti sekarang. Banyak orang yang akan berburu menu berbuka. LRT Sumsel pasti menjadi moda pilihan masyarakat untuk bepergian,” sambung Adita.

Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan (BPKARSS) selalu pengelola LRT Sumatera Selatan (Sumsel) mencatat lonjakan penumpang yang signifikan pada tahun anggaran 2023. Berdasarkan data per 27 Desember 2023, jumlah penumpang LRT Sumsel mencapai 4.009.968 orang. Angka ini melampaui okupansi penumpang di tahun 2022 yang mencapai 3.087.735 orang. Serta melewati target di tahun anggaran 2023 sebesar 3 jutaan penumpang.

Sejak beroperasinya LRT Sumsel pada tahun 2018, grafik penumpang menunjukkan tren yang meningkat. Dari 922.432 penumpang pada tahun 2018, naik menjadi 2.619.159 pada tahun 2019. Meskipun terjadi penurunan pada tahun 2020 akibat Covid-19, yaitu 1.053.637 orang, namun kembali meningkat pada tahun 2021 sebesar 1.599.133 orang. Terakhir mencapai puncaknya pada tahun 2023 dengan 4 juta penumpang. Di 2024, BPKARSS menaikkan target menjadi 4.3 juta penumpang. "Tentu ada strategi untuk itu. Harus optimis bisa mencapainya," tutur dia.

Capaian ini tentu tidak lepas dari dukungan masyarakat. Adita berharap upaya yang telah dilakukan dapat dipertahankan, dan di 2024 akan ada inovasi lain untuk menarik minat masyarakat menggunakan LRT Sumsel. "LRT sudah menjadi tulang punggung transportasi di Sumsel secara umum, dan Palembang secara khusus. Oleh karena itu, pelayanan yang diberikan harus mengutamakan keamanan dan kenyamanan," ujar dia.

Tujuannya tentu saja untuk mendorong program Gerakan Nasional Kembali ke Angkutan Umum (GNKAU). Gerakan itu hanya bisa terjadi bila BPKARSS didukung oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), akademisi, dan masyarakat sipil (civil society) selaku pengguna. “Kami akan terus berupaya untuk menjadikan LRT Sumsel sebagai kebutuhan transportasi utama di Sumatera Selatan,” pungkasnya.

Share to:

Berita Terkait: