Pasca banjir bandang dan longsor yang terjadi di kawasan Lembah Anai beberapa saat lalu, Balai Teknik Perkeretaapian Kelas II Padang melakukan tinjauan lapangan pada aset perkeretaapian non aktif yang terdampak.
Berita
- Beranda
- Berita
Balai Teknik Perkeretaapian Kelas II Padang sebagai regulator perkeretaapian di wilayah kerja Sumatera bagian barat mendukung penuh kegiatan Galanggang Arang yang diusung Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan.
Sejak tahun 2015, Kemenhub membentuk Balai Teknik Perkeretaapian Kelas II Wilayah Sumatera Bagian Barat melalui Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 63 Tahun 2014 sebagaimana yang diubah menjadi Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 36 Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Teknik Perkeretaapian menjadi Balai Teknik Perkeretapian (BTP) Kelas II Padang.
Dalam rangka memberikan pelayan terbaik pada masyarakat, maka Balai Teknik Perkeretaapian Kelas II Padang membuka layanan pengaduan melalui media Instagram @btppadang dan hotline pada nomor 081374239299.
Balai Teknik Perkeretaapian Kelas II Padang dalam rangka melakukan peningkatan prasarana perkeretaapian telah melakukan uji pertama Stasiun Kampung Juar dan Stasiun Pauh Lima.
Balai Teknik Perkeretaapian Kelas II Padang saat ini membangun tempat penyimpanan sarana milik negara di Kawasan Stasiun Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Kabupaten Padang Pariaman. Tempat tersebut nantinya akan dijadikan sebagai tempat penyimpanan berbagai aset perkeretaapian.
Balai Teknik Perkeretaapian Kelas II Padang melalui Satuan Pelayanan Padang Panjang melakukan tinjauan lapangan atas ditemukannya gerusan pada pilar jembatan BH 310 KM 93+100 bentang 2X8 meter antara Stasiun Sumpur—Stasiun Batu Tabal. Jembatan kereta api yang berstatus non aktif tersebut kerap dilalui masyarakat sebagai jalur alternatif terdekat menuju jalan raya.
Perkeretaapian memiliki sejarah yang panjang di Sumatera Barat (Sumbar). Mulai dari zaman penjajahan Belanda dengan pembangunan jalur Pulau Aie ke Padang Panjang yang diresmikan pada tahun 1887 silam hingga akhirnya diteruskan sampai ke Bukittinggi, Payakumbuh dan beberapa daerah lainnya untuk mengangkut hasil alam seperti biji kopi hasil tanam paksa dari pedalaman Sumbar yang akan diekspor ke Eropa.
Kereta Api Minangkabau Ekspres yang memiliki relasi Stasiun Padang (Simpang Haru, Kota Padang) menuju Stasiun Bandara Internasional Minangkabau (Stasiun BIM), Kabupaten Padang Pariaman diminati masyarakat yang ingin bepergian menggunakan pesawat terbang dari Bandara Internasional Minangkabau.
Arus balik mudik terjadi pada H+4 lebaran Idulfitri 2024 yakni pada 15 April 2024. Hal ini ditandai dengan naiknya jumlah penumpang Kereta Api Minangkabau Ekspres sebanyak 80% dari tahun lalu.