Batu Balas, Si Penjaga Bantalan Rel

Padang—Batu kerikil yang sering terlihat di area kereta api ternyata memiliki fugsi yang krusial sebagai penjaga rel kereta api. Batu balas (ballast) atau yang juga disebut sebagai kricak ini berada di antara, di bawah dan di sekitar jalur hingga drainase di kanan-kiri rel, yang berfungsi untuk menyalurkan beban kereta api pada bantalan agar tak ada gulma atau tumbuhan liar yang berada di sekitar rel.

Hal ini dikarenakan apabila adanya gulma yang tumbuh, akan mengganggu struktur jalur kereta api. Tak hanya itu, kricak yang memiliki dimensi dan ukuran yang hampir seragam antara 25 mm sampai 50 mm ini juga berfungsi untuk menjaga rel agar selalu berada di jalurnya saat kereta berjalan.

Di samping itu, batu balas berfungsi untuk meneruskan dan menyebarkan beban bantalan ke tanah dasar, mengokohkan kedudukan bantalan dan meluruskan air sehingga tidak terjadi penggenangan air di sekitar bantalan dan rel.

Selanjutnya, batu balas mampu menyerap getaran saat kereta melaju di atas rel sehingga getaran tidak langsung ditransmisikan ke tanah agar struktur rel tidak rusak sehingga akan memperpanjang umur jalur kereta. Rel yang stabil, bebas dari gulma serta menyerap getaran dengan baik akan lebih tahan lama dan hanya membutuhkan sedikit perawatan saja.

Batu balas memiliki ciri khusus, di antaranya memiliki sudut yang tajam dengan bahan paling bagus berasal dari batu granit. Sifatnya yang keras dan tahan gesekan membuat batu balas tetap berada di tempat untuk menghindari kejadian anjlokan kereta api.

Humas Balai Teknik Perkeretaapian Padang