Angka Kecelakaan di Perlintasan Sebidang Turun dari Tahun Lalu

Padang—Balai Teknik Perkeretaapian Kelas II Padang mencatat angka temperan dengan kereta api di perlintasan sebidang cenderung turun dari tahun lalu. Hingga November ini, sudah terjadi 22 kali temperan sedangkan di tahun lalu terjadi sebanyak 30 kali. Dari data yang didapatkan, penyebab terjadinya kecelakaan di perlintasan sebidang kereta api berasal dari ketidakpatuhan pengguna jalan dengan aturan saat melintas di perlintasan.

“Kita rutin melakukan sosialisasi keselamatan di perlintasan sebidang guna meningkatkan kesadaran pentingnya menjaga keselamatan di perlintasan,” ujar Kepala BTP Padang Hendrialdi dalam keterangannya.

Menurutnya, edukasi mengenai keselamatan perlu dilakukan secara berkala agar apa yang disosialisasikan bisa menjadi budaya yang menjadi kebiasaan baik untuk dilakukan secara terus-menerus.

Kemudian dalam upaya menekan angka kecelakaan ini, BTP Padang juga sudah menutup perlintasan sebidang liar yang berpotensi menjadi tempat terjadinya kasus temperan karena tak adanya pengawasan maupun fasilitas keselamatan di sana.

“Kita tidak akan pernah lelah untuk selalu mengenalkan dan menjelaskan jargon keselamatan kita yakni 'Berteman' (berhenti, tengok kiri-kanan, aman lalu jalan) karena hanya dengan melakukan hal kecil ini akan berdampak besar untuk ke depannya nanti,” lanjut Kabalai.

Selain menjaga keselamatan di perlintasan sebidang, perlu juga untuk menjaga keselamatan di stasiun seperti, berdiri di belakang garis kuning saat menunggu kereta datang, dan juga perhatikan celah antara kereta dan peron saat turun kereta.

“Kita harus berhati-hati, waspada dan patuhi aturan di manapun berada,” harapnya.

Humas Balai Teknik Perkeretaapian Padang