PEMBANGUNAN JALUR GANDA GEDEBAGE – HAURPUGUR MASUKI TAHAPAN TEST AND COMMISSIONING

BANDUNG – Direktorat Jenderal Perkeretaapian melalui Direktorat Prasarana Perkeretaapian bersama Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Bagian Barat melaksanakan kegiatan Test and Commissioning pada Pekerjaan Pembangunan Jalur Ganda KA lintas Kiaracondong – Cicalengka Tahap I segmen Gedebage – Haurpugur.

Kegiatan tersebut diselenggarakan pada tanggal 22 – 24 Agustus 2022 di 4 (empat) lokasi yakni Stasiun Haurpugur, Stasiun Rancaekek, Intermedian Block (IB) Stasiun Cimekar serta Stasiun Gedebage.

Kegiatan test commissioning merupakan tahapan sebelum dilakukannya pengujian persinyalan oleh Balai Pengujian Perkeretaapian dan Direktorat Prasarana Perkeretaapian  sebagai salah satu syarat pengoperasian persinyalan kereta api.

Yuni Iswanto, Staf Pengawas Teknis Lapangan pada Pekerjaan Jalur Ganda KA lintas Kiaracondong – Cicalengka menjelaskan bahwa  “Kegiatan test comm adalah tes untuk point machine, axle counter dan sinyal jadi koresponden yang terjadi ini apakah menyatu dengan Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA) dan Equipment Room (ER) bila terjadi gangguan maka akan disampaikan ke ER maupun PPKA.”

Apabila di koresponden bila sudah sesuai dengan programnya makan akan dilanjutkan ke tahapan selanjutnya”. tambahnya.

Selain itu Chief Engineer PT. Len Railways System (LRS) selaku kontraktor pelaksana, Umam  menambahkan,”Test comm itu sebenarnya tahapan untuk mengecek kesesuaian antara perangkat software dengan hardware. Untuk hardware di outdoor ada sinyal, penggerak wesel atau point machine yang kedua adalah pendeteksi sarana nah ini kita cek satu persatu apakah informasi di lapangan apakah sesuai dengan perintah dari software

Test Commisioning dilaksanakan untuk memastikan kesesuaian antara desain dilapangan dengan software dan hardware. “ Tujuan dari pelaksanaan test commissioning yaitu untuk memastikan antara desain dan yang dipasang di lapangan apakah sudah sesuai dan juga harus terdapat kesesuaian antara software dan hardware sehingga dapat layak dioperasikan”, ujar Umam.

“Selanjutnya, Setelah pelaksanaan test comm maka akan dilanjut dengan pengujian terhadap sistem dan semua perangkat apakah sesuai dengan spesifikasi teknis dan aturan yang sudah ditentukan oleh Kementerian Perhubungan”, tutup Umam.

Share to:

Berita Terkait: