BTP JABAGTENG SIAP LANJUTKAN REAKTIVASI JALUR KA SEMARANG TAWANG – PELABUHAN TANJUNG EMAS

Semarang (17/5) – Kepala Balai Teknik Perkeretapiaan Kelas I wilayah Jawa Bagian Tengah (BTP Jabagteng), Putu Sumarjaya bersama dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo; Wakil Walikota Semarang, Hevearita Gunaryati, hadir dalam acara Pemberian Santunan Penanganan Dampak Sosial Kemasyarakatan dalam rangka Penyediaan Tanah untuk Reaktivasi Jalur Kereta Api Stasiun Tawang - Pelabuhan Tanjung Emas, Selasa pagi bertempat di Kantor Kelurahan Tanjung Emas. Pada kesempatan tersebut, Putu menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kota Semarang dan khususnya kepada masyarakat terdampak reaktivasi.

“Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Gubernur dan Ibu Wakil Walikota dan jajaran atas arahan dan koordinasi yang baik selama proses reaktivasi ini. Secara khusus kami juga menyampaikan rasa terima kasih kepada masyarakat yang terdampak dari reaktivasi ini. Terima kasih kepada Bapak, Ibu dan saudara-saudara sekalian atas dan kerjasama yang baik dan dukungannya untuk kelancaran program pembangunan ini”, ujar Putu. “Pemberian santunan ini merupakan proses lanjut dari kegiatan sosialisasi yang telah kami laksanakan bulan Desember 2021 kemarin. Kami pastikan kegiatan reaktivasi ini tetap memperhatikan hak-hak dari masyarakat yang terdampak”, lanjutnya.

Santunan kini diberikan untuk 61 bidang milik masyarakat dan 6 bidang fasilitas umum, seluas 6.172 m persegi dengan nilai santunan sebesar 15.482.844.818. “Alhamdulillah berkat komunikasi dan penerimaan yang baik dari masyarakat, reaktivasi jalur KA ini akan kami lanjutkan kembali”, sambung Putu. Putu mengungkapkan bahwa BTP Jabagteng (Ditjen Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan) memulai program reaktivasi di tahun 2017 berupa pekerjaan track di Emplasemen Stasiun Semarang Tawang dan area Pelabuhan Tanjung Emas. Di tahun 2022, akan dilanjutkan pekerjaan pembangunan track sepanjang 425 m’sp dan Emplasemen Pelabuhan Tanjung Emas sepanjang 1.550 m’sp.

“Segera setelah proses administrasi dengan masyarakat selesai, kita lanjutkan proses konstruksi. Kami targetkan konstruksi selesai di awal 2023, dilanjutkan dengan beberapa kegiatan pengujian untuk kelaikan operasi, pertengahan 2023 kita harapkan jalur KA ini mulai beroperasi. Jawa Tengah, khususnya Semarang dan sekitarnya memiliki potensi sektor perdagangan yang baik. Hal ini perlu didukung infrastruktur yang memadai, khususnya angkutan logistik dengan konektivitas moda KA, lebih banyak tonase yang bisa diangkut, dan nilai tambah kecepatan dan kepastian waktu, papar Putu. Reaktivasi jalur KA ini nantinya juga turut mendukung kegiatan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang dan tentunya membantu mengurangi kepadatan dan beban jalan raya.

Share to:

Berita Terkait: