KEPALA BTP JABAGTENG OPTIMIS PERPANJANGAN LAYANAN KRL SOLO BALAPAN – PALUR SIAP OPERASI 2022
Surakarta (7/3) – Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Tengah, Putu Sumarjaya, hadir sebagai narasumber dalam Diskusi Publik bertajuk “Refleksi Dan Eksplorasi Satu Tahun Layanan KRL Yogya-Solo Bersama Komunitas”. Diskusi kali ini juga menghadirkan Direktur Jenderal Perkeretaapian, Zulfikri, sebagai pembicara kunci. Sebagai pembuka paparannya, Putu menyampaikan apresiasi terhadap kinerja PT. KAI Commuter yang sukses mengangkut 2 juta lebih pengguna jasa KRL lintas Jogja-Klaten-Solo. “Antusiasme masyarakat yang besar ini harus kita pertahanankan secara sinergis, Pemerintah secara konsisten melakukan pengembangan jaringan didukung upaya-upaya peningkatan layanan oleh operator,” ujar Putu.
Putu melanjutkan bahwa pengembangan jaringan KA komuter lintas Jogja-Solo ini telah dimulai sejak tahun 2011 melalui studi kelayakan, dilanjutkan dengan penyusunan Detail Engineering Design di tahun 2012, pembangunan elektrifikasi dan pengujian lintas Jogja-Solo (62 Km) tahun 2019-2020, dan operasi komersial KRL di awal tahun 2021. ”Banyak tantangan yang kami hadapi dalam 2 tahun tersebut, memastikan dukungan masyarakat di sekitar lokasi pembangunan, bagaimana kami harus melakukan pekerjaan di lintas yang aktif tanpa mengganggu operasional perjalanan KA, akhirnya kerja keras kami terbayar dengan besarnya antusiasme masyarakat dalam memanfaatkan konektivitas ini untuk mendukung mobilitas dan aktivitasnya sehari-hari,” urainya.
Dalam mendukung operasional KRL, selama tahun 2020 BTP Jabagteng telah membangun 8 gardu substasion yang berlokasi di Lempuyangan, Maguwo, Brambanan, Srowot, Klaten, Ceper, Gawok, Purwosari. Pembangunan gardu ini dimaksudkan agar tegangan, tipe arus dan frekuensi suplai listrik sesuai dengan sarana KRL. BTP Jabagateng juga melakukan instalasi listrik aliran atas dan kawat catenary yang terhubung dengan gardu substation serta melakukan modifikasi sinyal elektrik, serta penataan emplasemen stasiun Yogyakarta, Lempuyangan dan Stasiun Solo Balapan. Putu menambahkan bahwa masyarakat kini juga semakin mudah mengakses layanan KRL dengan dibukanya Stasiun Srowot, Ceper, Delanggu dan Gawok.
“Guna memperluas jangkauan layanan KRL dan penyediaan transportasi aglomerasi, BTP Jabagteng kembali melanjutkan pekerjaan elektrifikasi lintas Solo Balapan – Palur. Dua tahun terakhir kami melakukan pekerjaan Pekerjaan Gardu dan LAA antara Solo Balapan – Solo Jebres, penataan track layout Solo Jebres serta pembangunan Depo Perawatan KRL di Stasiun Jebres. Per Maret 2022, progres elektrifikasi sudah mencapai 73% dan pembangunan depo sudah 58%. Keseluruhan prasarana dan sarana angkutan komuter ini selanjutnya akan melalui serangkaian pengujian dan sertifikasi hingga dinyatakan laik operasi. Kami optimis operasional perpanjangan layanan KRL hingga Stasiun Palur ini bisa dinikmati masyarakat sebelum akhir tahun 2022,” papar Putu.
Lebih lanjut Putu menyampaikan bahwa Pemerintah akan terus merealisasikan komitmen pengembangan jaringan kereta api, khususnya wilayah aglomerasi Jawa Tengah dan DIY. “Tahun 2022 ini rencananya kita akan lakukan re-routing operasional KA Perintis Bathara Kresna lintas Purwosari-Wonogiri. Rute eksisting ini nantinya akan diperpanjang layanannya hingga Stasiun Bandara Adi Soemarmo. Jadi masyarakat Wonogiri dan sekitarnya serta penumpang KRL yang akan melanjutkan perjalanan ke arah Adi Soemarmo, bisa transit di Stasiun Purwosari lanjut menggunakan kereta ini sampai ke Stasiun Bandara. Saat ini juga sudah tersedia fasilitas integrasi seperti skybridge antara Stasiun Solo Balapan dan Terminal Tirtonadi, Stasiun Yogyakarta dengan Trans Jogja dan Stasiun Purwosari dengan (Batik Solo Trans),” jelas Putu diakhir paparannya.
Diskusi Publik yang berlangsung secara hybrid ini juga menghadirkan narasumber lain yakni, Direktur Utama PT. KCI (Roppiq Lutzfi Azhar), Pengamat Transportasi (Djoko Setijowarno), Ketua YLKI (Tulus Abadi). Turut hadir dalam diskusi tersebut sebagai penanggap antara lain, Deputy Executive Vice President (EVP) Daop 6 (Ririn Widi Astutik), Perwakilan Komunitas KRL Wilayah Yogyakarta (Yusticia Ida) dan Perwakilan Komunitas KRL Wilayah Solo (Eka Indarto).
Komentar
LOGIN UNTUK KOMENTAR Sign in with Google