Mati Hampir Seabad, Jalur Naras-Sungai Limau Direaktivasi

Padang—Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) melalui Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas II Padang mereaktivasi jalur kereta api Naras-Sungai Limau yang telah mati hampir satu abad lamanya. Reaktivasi jalur sepanjang 7,5 kilometer ini sudah masuk pada tahap penertiban.

Di akhir tahun 2023, BTP Padang sudah melakukan kegiatan tracking untuk survei trase di sepanjang jalur guna menentukan titik atau batas yang nantinya akan dibangun jalur kereta api hingga ke Sungai Limau, Kabupaten Padang Pariaman.

“Kita sudah memulai untuk penertiban lahan dan juga sudah melakukan survei bangunan terdampak. Semoga penertiban ini berjalan lancar tanpa hambatan yang berarti,” ucap Kepala BTP Padang, Endang Setiawan dalam keterangannya.

Pada kesempatan berbeda, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Lahan, Sutan Ade Alfiano mengatakan bahwa di tahun ini juga telah dilakukan survei untuk mengetahui bangunan terdampak akibat reaktivasi jalur Naras-Sungai Limau ini.

“Kami sudah melakukan survei tahap satu disepanjang 4 kilometer jalur yang akan direaktivasi dan sekitar 4.500 m2 bangunan akan terdampak meliputi bangunan sekolah dan juga rumah warga,” ujar Bapak Sutan.

Dia mengatakan bahwa pada tahap penertiban lahan ini, perlu dilakukan pendekatan serta sosialisasi secara persuasif pada masyarakat yang terdampak mengingat bangunan yang terdampak terbilang cukup banyak.

“Apalagi, tak sedikit pula masyarakat yang memiliki sertifikat bangunan mereka yang telah ditempati lama sehingga ini menjadi tantangan tersendiri dalam proses penertiban lahan,” tambahnya.

Sekadar infrormasi, dulunya jalur kereta api Lubuk Alung-Naras-Sungai Limau adalah jalur kereta api yang menghubungkan Stasiun Lubuk ALung dan Stasiun Naras. Jalur hingga ke Sungai Limau ini sudah mati sejak tahun 1927 silam. (RAH)

Humas Balai Teknik Perkeretaapian Padang

Share to:

Berita Terkait: