Sambut Pembangunan MRT Timur Barat Fase 1 Tahap 1, Gabungan Stakeholder Mulai Survei Lokasi

Jakarta (13/11) - Tim DJKA bersama pemangku kepentingan gabungan melakukan survei lokasi rencana pembangunan jalur MRT Timur-Barat Fase 1 Tahap 1 (Tomang-Medan Satria). Tinjauan lapangan berlangsung dari tanggal 6 sampai dengan 9 November 2023 dengan fokus utama pada analisis dampak lalu lintas di wilayah Jakarta beserta mitigasi yang akan dilakukan.

Tim DJKA bersama dengan Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Polda Metro Jaya, hingga PT Transjakarta melakukan survei lokasi di beberapa segmen. Hari pertama survei dilakukan mulai dari Stasiun Tomang sampai Stasiun Cideng, sedangkan hari kedua di Stasiun Thamrin sampai Stasiun Galur. Pengawasan dilanjutkan pada hari ketiga dengan titik lokasi di Stasiun Cempaka Baru sampai Stasiun Perintis, dan hari terakhir di Stasiun Penggilingan sampai Stasiun Ujung Menteng. Selanjutnya, survei lokasi akan diagendakan kembali
dengan fokus mitigasi untuk wilayah Bekasi.

Sekadar informasi, MRT Timur Barat merupakan salah satu proyek strategi nasional (PSN) yang rencananya akan mulai dibangun pada tahun depan. MRT Timur Barat akan membentang sepanjang 84,1 km dari Balaraja hingga Cikarang. Dalam pengerjaannya, MRT Timur Barat akan terbagi menjadi 4 (empat) tahap pekerjaan, yaitu Fase 1 Tahap 1 (Tomang - Medan Satria), Fase 1 Tahap 2 (Kembangan - Tomang), Fase 2 Timur (Medan Satria - Cikarang) dan Fase 2 Barat (Balaraja-Kembangan).

Ditemui dalam acara penandatanganan risalah tinjauan penilaian (Minutes of Discussion/MoD of Appraisal Mission) proyek MRT Koridor Timur – Barat (East – West) fase 1 tahap 1, Menhub menjelaskan pembangunan transportasi massal MRT sesuai dengan Rencana Induk Perkeretaapian Nasional, untuk meningkatkan jaringan transportasi massal dan jumlah penggunanya.

“Kita harus konsisten melaksanakan berbagai pembangunan transportasi massal perkotaan berbasis rel seperti MRT, LRT, dan KRL,” ujar Menhub pada Sabtu (12/11).

Selain itu, Direktur Jenderal Perkeretaapian juga menyebut bahwa setelah penandatanganan Kementerian Pertahanan, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) akan segera menyelesaikan kelengkapan administrasi proyek MRT Timur Barat.

“MRT Jakarta koridor Timur-Barat ini akan terintegrasi dengan koridor Utara-Selatan dengan titik temu di Stasiun Thamrin yang saat ini sedang dibangun,” ungkapnya. (DPP)

Share to:

Berita Terkait: