Telah Diresmikan, Stasiun Cikarang Gunakan SBSN Sebagai Sumber Pendanaan

Cikarang - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani akhirnya meresmikan Stasiun Cikarang pada Kamis (31/03) setelah melewati proses revitalisasi.

Pembangunan Stasiun Cikarang sendiri masuk ke dalam proyek double double track (DDT) antara Manggarai sampai Cikarang.

Sejumlah fasilitas baru juga dihadirkan diantaranya penambahan luas area dan fasilitas pelayanan, empat pasang eskalator, empat lift dan empat tangga manual untuk pengguna berpindah peron. Ada pula satu pasang eskalator dan satu pasang tangga manual untuk pengguna dari luar stasiun menuju hall stasiun di lantai 2. Selain itu juga dibangun berbagai fasilitas pendukung seperti mushola, toilet bagi pria, wanita, dan untuk penyandang disabilitas, mesin boarding kereta api jarak jauh, gate elektronik untuk pengguna kereta komuter, tempat parkir yang luas, ruang petugas keamanan serta ruangan kantor untuk petugas kereta api.

Menariknya pembangunan ini menggunakan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), sebagai terobosan pendanaan kreatif yang dilakukan pemerintah di tengah keterbatasan APBN.

Hal ini dijelaskan oleh Harno Trimadi selaku Direktur Prasarana Perkeretaapian saat mendampingi kedua menteri tersebut untuk meresmikan stasiun Cikarang.

“SBSN sangat berperan dalam pembangunan proyek DDT Manggarai-Cikarang, dimana 70% sumber dananya diperoleh dari SBSN, sementara sisanya bersumber dari Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN) Loan JICA No. IP - 508 dan Rupiah Murni," tuturnya.

Harno juga menyampaikan laporan progres pembangunan stasiun lain yang menggunakan dana SBSN diantaranya Stasiun Bekasi, Stasiun Jatinegara, Depo Cipinang serta beberapa stasiun lain di sepanjang DDT Manggarai-Cikarang.

“Progres pembangunan berjalan dengan baik dan lancar. Kami harapkan semuanya dapat selesai dengan tepat waktu," ungkapnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam sambutannya mengaku senang bahwa Stasiun Cikarang dapat dibangun dengan uang negara melalui SBSN. Pembiayaan dengan skema ini sekaligus sebagai bentuk akuntabilitas publik karena masyarakat dapat melihat dengan nyata penggunaan anggaran negara untuk membangun infrastruktur di bidang perkeretaapian.

“Semoga infrastruktur yang telah dibangun dapat dinikmati untuk mendukung mobilitas masyarakat dalam berbagai kegiatan yang produktif, dan semoga aset yang telah dibangun bisa dijaga dan menjadi aset kebanggaan masyarakat," kata Sri Mulyani.

Dalam kesempatan yang sama Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi juga menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada Kementerian Keuangan atas dukungan pendanaan yang telah diberikan. Melalui revitalisasi ini Stasiun Cikarang menjadi lebih baik dan lebih modern dengan kapasitas pengguna jasa yang lebih besar.

“Melalui SBSN, kita membangun dari rakyat untuk rakyat. Seperti yang kita lihat stasiunnya sudah lebih bagus karena dibangun dengan sungguh-sungguh dan hasilnya harus langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," tutur Menhub.

Pada kegiatan ini turut diresmikan juga integrasi antar dan intermoda guna memastikan aksesibilitas masyarakat menuju dan dari Stasiun Cikarang. DJKA juga telah berkoordinasi dengan DAMRI untuk menghadirkan layanan bus di stasiun agar memudahkan mobilitas. Layanan bus DAMRI nantinya akan menghubungkan stasiun Cikarang dengan pusat kawasan industri di JABABEKA dan sekitarnya.

Acara peresmian pun dilakukan simbolis dengan menabuh gendang oleh Menteri Perhubungan bersama dengan Menteri Keuangan serta didampingi oleh beberapa pejabat lainnya. (DPP)

Share to:

Berita Terkait: