Pemeriksaan Gerbong Terbuka Usai Peminjaman SMN

Medan – Pemeriksaan bersama dan monitoring evaluasi terhadap sarana perkeretaapian milik negara (SMN) merupakan dua kegiatan yang dilakukan oleh Tim Balai Perawatan Perkeretaapian untuk memantau sarana perkeretaapian agar tetap dalam kondisi Siap Operasi (SO).

Pada bulan Februari 2024 Tim Balai Perawatan Perkeretaapian melaksanakan kegiatan pemeriksaan bersama yang melibatkan tim dari Direktorat Sarana Milik Negara, Balai Perawatan Perkeretaapian, dan Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Medan, pada Jumat (16/2/2024) di Medan.

Pemeriksaan dilakukan pada 10 unit Gerbong Terbuka dengan nomor sarana GB 35 16 01 - GB 35 16 10.

Hadir Tim Balai Perawatan Perkeretaapian, Kepala Seksi Perawatan Berkala Udut Pangihutan Sinaga, bersama beberapa staf Seksi Perawatan Berkala. Dalam pelaksanaan tugas tim melibatkan stakeholder terkait. Hal itu menunjukkan keterlibatan yang komprehensif dari berbagai pihak dalam menjaga kualitas dan keamanan sarana milik negara setelah dipinjamkan kepada pihak ketiga.

Sarana Gerbong Terbuka GB 35 16 01 - GB 35 16 10 sebelumnya telah digunakan oleh mitra kerja selama satu hari, dari rentang peminjaman tanggal 20 hingga 30 Januari 2024 untuk memuat pengenceran ballast dari Stasiun Bamban ke Stasiun Rantau Prapat.

Peminjaman ini menandai pentingnya kerja sama antara sektor swasta dengan pemerintah dalam penggunaan infrastruktur transportasi perkeretaapian yang dimiliki negara.

Salah satu fokus utama dalam pemeriksaan bersama ini adalah pengecekan pengereman dengan menggunakan kompresor. Ketentuan minimal tekanan yang dipakai adalah 8 bar. Standar ini ditetapkan untuk memastikan fungsi pengereman yang optimal pada sarana gerbong terbuka.

Pengereman yang efektif menjadi faktor krusial dalam menjaga keselamatan operasional sarana milik negara, terutama ketika mengangkut barang dengan berat dan volume yang beragam.

Selain pengecekan pengereman, tim juga melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap kondisi keseluruhan sarana gerbong terbuka. Keterlibatan berbagai pihak dalam kegiatan ini mencerminkan sinergi yang kuat antara sektor publik dan swasta dalam menjaga keselamatan dan keandalan transportasi kereta api.

Kolaborasi seperti ini menjadi kunci dalam memastikan bahwa sarana transportasi beroperasi dengan baik dan aman bagi penggunaannya.

Melalui pemeriksaan bersama seperti ini, diharapkan celah kerusakan atau masalah teknis lainnya dapat terdeteksi secara dini dan ditangani dengan cepat, sehingga risiko insiden atau kecelakaan dapat diminimalkan.

Keselamatan dan keandalan sarana transportasi merupakan prioritas utama dalam upaya menciptakan sistem transportasi yang efisien dan aman bagi masyarakat.

Dengan demikian, kegiatan monitoring dan pemeriksaan bersama seperti ini tidak hanya menjadi tindakan rutin, tetapi juga merupakan manifestasi dari komitmen bersama untuk menjaga keselamatan dan keandalan transportasi kereta api di Indonesia. Sinergi antar instansi dan kerja sama antar sektor menjadi pondasi penting dalam pengembangan infrastruktur transportasi yang berkelanjutan dan terpercaya. (yogo)

Share to:

Berita Terkait: