Sharing Knowledge Hasil Orientasi Lapangan CPNS Pola Pembibitan Tahun 2024: Pengenalan Wilayah Kerja Kantor Satuan Pelayanan di Lingkungan Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Medan

MEDAN – Orientasi lapanganlapangan CPNS Pola Pembibitan Tahun 2024 yang dilaksanakan oleh Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Medan menjadi salah satu kegiatan penting dalam mengenalkan tugas dan fungsi kerja Satuan Pelayanan (Satpel) dengan melibatkan empat kelompok CPNS yang disebar ke berbagai wilayah kerja Satpel. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah membekali CPNS dengan pemahaman mendalam mengenai lingkungan kerja perkeretaapian, potensi tantangan di lapangan, serta pengenalan aspek teknis dan administratif di setiap Satpel.

Kegiatan sharing knowledge ini merupakan tindak lanjut dari orientasi lapangan CPNS Pola Pembibitan Tahun 2024 yang telah dilaksanakan pada 4 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025. Orientasi tersebut memberikan kesempatan kepada para CPNS untuk mengenali secara langsung kondisi lapangan, potensi tantangan operasional, serta peran strategis satuan pelayanan (Satpol) dalam mendukung kelancaran sistem perkeretaapian di wilayah kerja Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Medan.

Dalam kegiatan orientasi yang dilakukan sebelumnya, para CPNS mengeksplorasi berbagai wilayah kerja Satpel untuk melakukan analisis kondisi eksisting, pemantauan fasilitas, dan diskusi dengan para petugas lapangan terkait kendala serta solusi operasional. 

Di wilayah Lhokseumawe, ditemukan masalah korosi pada prasarana akibat lokasinya yang berada di pesisir pantai, serta abrasi di sekitar jembatan. Rekomendasi yang diajukan meliputi pengecatan ulang, pembersihan menggunakan cairan khusus antikorosi, dan pembangunan benteng penahan abrasi.

Pada wilayah Pangkalan Brandan, CPNS mengidentifikasi beberapa fasilitas yang tidak berfungsi optimal, seperti peralatan sinyal dan jalur lintas. Usulan perbaikan mencakup penggantian perangkat yang rusak, penyesuaian lintas rel untuk mengurangi getaran, serta peningkatan pemahaman masyarakat melalui sosialisasi keselamatan di perlintasan sebidang.

Pada wilayah Tebing Tinggi, perhatian tertuju pada daerah rawan banjir dan longsor, seperti di lintas BH 58D. Masalah drainase dan longsor menjadi sorotan utama, dengan usulan solusi berupa pemasangan dinding penahan tanah (retaining wall), pengurasan balas kotor, dan peningkatan sistem drainase. Fasilitas stasiun juga menjadi catatan penting, terutama perlunya perbaikan toilet dan kelengkapan fasilitas lainnya agar sesuai dengan standar pelayanan minimum.

 
Di wilayah Rantau Prapat, CPNS melakukan monitoring terhadap pemasangan JPL baru, yang berfungsi dengan baik namun membutuhkan perawatan rutin untuk memastikan keandalannya. Selain itu, pergeseran jembatan di KM 119 dilakukan dengan prosedur yang melibatkan pengecekan alat dan keselamatan kerja. Beberapa lintas juga terganggu oleh vegetasi liar dan kasus vandalisme seperti hilangnya penambat rel. Untuk mengatasi hal ini, CPNS mengusulkan pembersihan rutin, patroli, serta peningkatan pengamanan area operasional.

Secara keseluruhan, orientasi ini juga mencakup identifikasi area rawan banjir dan longsor di semua wilayah kerja yang dikunjungi. Solusi seperti pemasangan bronjong, retaining wall, dan peningkatan infrastruktur menjadi rekomendasi utama untuk mengurangi risiko gangguan operasional di masa depan.

Kegiatan sharing knowledge yang dilaksanakan pada 13 hingga 15 Januari 2025 berlangsung selama tiga hari dan dibagi dalam beberapa kelompok. Acara ini memberikan ruang bagi para CPNS untuk menyampaikan hasil temuan mereka kepada para pejabat dan tim Satpel, sekaligus mendapatkan masukan untuk meningkatkan pemahaman dan kompetensi.

Kegiatan orientasi lapangan ini juga mendapatkan perhatian khusus dari Bapak Kabalai Jimmy, yang menyampaikan harapan besar kepada para CPNS. Beliau menegaskan, “Kami harapkan kalian yang hadir di BTP Kelas I Medan ini adalah teman-teman yang bisa membuat prestasi untuk karir kalian ke depannya. Kami akan terbuka untuk pengembangan karir, baik untuk CPNS maupun teman-teman yang lain.”

Lebih lanjut, Bapak Jimmy menambahkan, “Saya harapkan CPNS Pola Pembibitan ini harus dinamis dan banyak belajar untuk perubahan yang lebih baik ke depannya. Jangan terkunci dengan kebiasaan yang sudah ada. Yang baik ditingkatkan, dan yang kurang diperbaiki.”

Selain itu, Bapak Edi Widiarto, sebagai Kasubbag Tata Usaha, memberikan arahan yang mempertegas tujuan orientasi ini. Beliau menyampaikan, “Dan pastinya dengan orientasi ini teman-teman sudah lebih mengenali wilayah-wilayah di BTP Medan. Selanjutnya, tadi seperti disampaikan oleh Pak Kabalai, ada tantangan-tantangan yang harus dilaksanakan. Intinya, ini untuk meningkatkan kompetensi dari teman-teman sekalian.”

Kegiatan orientasi lapangan CPNS Pola Pembibitan Tahun 2024 memberikan pengalaman langsung kepada para peserta mengenai kondisi nyata lapangan, tantangan operasional, serta pentingnya kolaborasi dalam meningkatkan kualitas layanan perkeretaapian. Hasil temuan dan analisis yang dilakukan selama orientasi ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam merumuskan langkah-langkah perbaikan, baik di tingkat teknis maupun manajemen.

Semangat, dedikasi, dan inovasi yang ditunjukkan oleh para CPNS selama kegiatan ini menjadi cerminan potensi besar generasi penerus di sektor perkeretaapian. Dengan keberlanjutan program seperti ini, diharapkan kualitas transportasi perkeretaapian di Indonesia dapat terus meningkat, mendukung mobilitas masyarakat, dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. (AI/ARH/MAD/RZ)