Perayaan 1 Tahun KRL Jogja Solo, Dirpras Jelaskan Pembangunan Depo KRL

Jakarta - Mendampingi Menteri Perhubungan RI, Direktur Prasarana Perkeretaapian Harno Trimadi menjelaskan rencana pengembangan KRL Jogja-Solo yang sudah 1 tahun beroperasi. Di tahun ini DJKA melalui Direktorat Prasarana Perkeretaapian tengah menyelesaikan proyek elektifikasi dan pembangunan Depo Solo Jebres.

Dalam Perayaan 1 Tahun KRL Jogja Solo yang diselenggarakan di Stasiun Solo Balapan pada Sabtu (12/3) kemarin, Direktur Prasarana menjelaskan tentang progres pembangunan terkait elektrifikasi kepada Menhub. Elektrifikasi lintas Yogya-Solo yang tadinya hanya sampai di Stasiun Solo Balapan, rencananya akan dikembangkan hingga ke Stasiun Palur.
“Akan dikembangkan (elektrifikasi lintas Yogya-Solo) sampai Stasiun Palur pada tahap pertama,” jelas Harno.

Selain elektrifikasi, Harno juga menjelaskan tentang pembangunan Depo yang nantinya akan berfungsi sebagai tempat perawatan kereta. Konstruksi yang dimulai pada 2020 tersebut ditargetkan selesai di Bulan Agustus 2022 baik secara fisik maupun pengujian.
“Depo ini harus selesai di bulan Agustus karena nantinya akan berfungsi sebagai tempat perawatan KA Commuter/ KRL. Kedepannya semua perawatan KA akan ada di Depo Solo Jebres,” tuturnya.

Depo Solo Jebres ditargetkan sudah dapat difungsikan mulai bulan Agustus 2022 sebagai tempat perawatan seluruh KRL baik perawatan rutin maupun tahunan.

Sementara itu KRL Jogja Solo yang merupakan KRL pertama di luar Jabodetabek, tercatat telah melayani lebih dari 2.2 juta pengguna. DJKA bersama dengan PT KAI dan Pemerintah Daerah diharapkan dapat terus berkolaborasi sehingga dapat mewujudkan transportasi commuter yang handal, cepat, nyaman, ramah lingkungan dan tentunya selamat bagi warga Jogja-Solo.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi di depan awak media menyampaikan apresiasi kepada stakeholders yang telah berkolaborasi dalam pengoperasian KRL Jogja-Solo dan menjelaskan rencana peningkatan waktu tunggu kedatangan antar kereta (headway) yang akan lebih singkat.
“Untuk saat ini headwaynya masih 30 menit. Selanjutnya akan dipersingkat hingga 5 menit sehingga dapat meningkatkan kapasitas penumpang,” ucapnya.

Menhub juga menegaskan bahwa angkutan kereta api akan terus dikembangkan dan diintegrasikan dengan moda transportasi lain.
“Di Solo kita akan kembangkan angkutan ke Terminal Bus Tirtonadi dan Bandara Adi Soemarmo. Di Jogja pun juga harus kita koordinasikan, karena angkutan massal menjadi suatu andalan masyarakat sekarang dan masa yang akan datang,” tuturnya.
Menhub juga berharap agar minat pengguna KRL dapat meningkat seperti halnya di Jakarta, serta kerjasama antara Kementerian Perhubungan, PT KAI dan Pemerintah Daerah dapat berjalan dengan baik sehingga dapat terus melayani masyarakat. (DPP)

Share to:

Berita Terkait: