Semarang – Sebagai upaya untuk mendorong penerimaan negara bukan pajak (PNBP), Balai Perawatan Perkeretaapian melaksanakan audiensi ke beberapa lembaga di bindang perkeretaapian. Pelaksanaan audiensi direncanakan akan digelar di beberapa wilayah. Agenda pertama telah berlangsung di Semarang, Selasa (24/5/2022), selama dua hari sampai Rabu (25/5/2022).

Hari pertama tim Baperka mendatangi kantor PT KAI (Persero) Daerah Operasi 4 Semarang. Tim Baperka yang dipimpin langsung Kepala Balai Perawatan Andi Hary Murty, diterima Executive Vice President Daop 4 Semarang Wisnu Pramudyo. Hari kedua agenda berlanjut dengan pengurus dan anggota Hikkapi DPD Jawa Tengah/DIY.

Maksud diselenggarakan kegiatan adalah untuk berkoordinasi dan menjalin silaturahmi dalam rangka menunjang peningkatan layanan transportasi perkeretaapian, melalui sosialisasi pemanfaatan aset Balai Perawatan Perkeretaapian. Dengan tujuan menunjang pembangunan prasarana perkeretaapian nasional.

Selain sosialisasi, kegiatan audiensi di PT KAI (Persero) Daop 4 Semarang dilakukan sebagai bentuk tindak lanjut dari kunjungan Executive Vice President Daop 4 di Balai Perawatan Perkeretaapian pada tahun 2021 yang lalu. Pada kesempatan audiensi, Kepala Balai Perawatan Perkeretaapian Andi menyampaikan juga bahwa mulai 1 April 2022, Balai Perawatan Perkeretaapian sudah melaksanakan kegiatan penarikan PNBP sendiri atas aset yang dikelolanya.

“Kementerian Perhubungan dalam hal ini Direktorat Jenderal Perkeretaapian melalui Balai Perawatan Perkeretaapian, akan melakukan berbagai pengembangan di bidang perawatan sarana perkeretaapian secara komprehensif. Untuk itu kami, tidak bisa berjalan sendirian, harus bersinergi dengan PT KAI (Persero), dan stakeholder di sektor perkeretaapian lain, sehingga ke depan akan tercipta iklim perkeretaapian yang lebih maju lagi”, jelas Andi Hary.

Merespon apa yang disampaikan Andi Hary Murty, Wisnu Pramudyo menyampaikan kemungkinan kerjasama-kerjasama yang bisa dilakukan dengan Balai Perawatan Perkeretaapian terkait aset Balai Perawatan Perkeretaapian. Diantara sarana-sarana seperti Gerbong Datar, Gerbong Terbuka, MTT, dan aset milik Direktorat Jenderal Perkeretaapian seperti Telescopic Railways Crane, Kereta Ukur maupun Kereta Inspeksi.

“Kami terbuka dengan kerjasama di bidang sarana perkeretaapian, dan menyambut baik ajakan Balai Perawatan Perkeretapian. Selain terkait sarana perkeretaapian itu sendiri, barangkali juga perlu dibuka skema untuk kerjasama kegiatan sertifikasi sarana maupun awak sarana”, papar Wisnu.

Untuk mendukung langkah kerjasama antar pihak di sektor perkeretaapian tersebut, Balai Perawatan Perkeretaapian sedang melakukan pengembangan dan penyusunan untuk dokumen MOU sehingga diharapkan kedepannya setelah kegiatan ini akan dapat dilaksanakan MoU/nota kerja sama antara regulator, operator, maupun stakeholder.

Hal yang sama juga disampaikan pada forum audiensi dengan Hikkapi DPD Jawa Tengah & DIY. Pengurus Hikkapi DPD Jateng & DIY menyampaikan kemungkinan potensi besar dalam kerjasama yang bisa dilakukan dengan Balai Perawatan Perkeretaapian terkait aset Balai Perawatan Perkeretaapian yaitu sarana-sarana seperti Gerbong Datar, Gerbong Terbuka, Multi Tie Tamper, Forklift dan Excavator.

Melalui agenda ini diharapkan terjalin kesepahaman antar pihak melalui MoU/nota kerjasama antara stakeholder dan regulator. Sehingga kepentingan masing-masing pihak dapat terlaksana dengan baik dan saling membantu, khususnya dalam pemenuhan kebutuhan sarana perkeretaapian serta dalam melengkapi kebutuhan seperti tenaga operator, pengiriman sarana maupun operasional lainnya.

Hikkapi DPD Jateng/DIY memiliki permintaan terkait mekanisme peminjaman sarana perkeretaapian, agar prosesnya dapat diakses dengan mudah dan lengkap dengan paket operator, pengiriman, dan operasional lainnya.

Peminjaman sarana aset Balai Perawatan Perkeretaapian memiliki potensi dalam penggunaannya dibidang pembangunan perkeretaapian maupun pekerjaan konstruksi umum sehingga jika sudah ada perhitungan dan proses peminjaman yang mudah, Hikappi DPD Jawa Tengah/DIY sangat berminat untuk melakukan kerjasama dengan Balai Perawatan Perkeretaapian.

Agenda audiensi di dua tempat tersebut berjalan dengan baik dengan menerapkan protokol kesehatan. Sepanjang pelaksanaan pemaparan materi, tim Balai Perawatan Perkeretaapian memberikan brosur dan booklet sarana perkeretaapian yang dikelola sebagai referensi dalam pengajuan kerja sama nantinya. (yogo)