Perawatan KRL di Depo Solo Jebres

Depo KRL Solo Jebres telah resmi beroperasi awal Agustus 2024 lalu setelah kerja sama antara Balai Perawatan Perkeretaapian dengan PT Kereta Commuter Indonesia. Workshop Depo KRL Solo Jebres mulai melakukan perawatan unit Kereta Rel Listrik (KRL) yang melayani transportasi rute Yogyakarta-Solo. Perawatan yang dilakukan jamak periode perawatan bulanan (P1), namun terlihat di lapangan, tim perawatan melakukan perawatan harian pada beberapa kesempatan.

Seperti yang tampak pada aktivitas pada Senin (9/9/2024) lalu, Depo KRL Solo Jebres menjadi lokasi kegiatan perawatan bulanan KRL. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian perawatan yang dilakukan oleh PT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI) bersama PT Inka Multi Solusi Service (IMSS). Pengawasan dilakukan manajemen PT KCI.

Tujuan dari kegiatan perawatan ini adalah memperpanjang umur pakai peralatan, menjamin tingkat ketersediaan yang optimal dari fasilitas produksi, menjamin kesiapan operasional seluruh fasilitas untuk pemakaian darurat serta menjamin keselamatan operator dan pemakai fasilitas.

Depo KRL Solo Jebres merupakan tempat perawatan KRL yang dilengkapi dengan peralatan pendukung, meliputi diantaranya overhead crane dengan kapasitas 7,5 ton, alat angkat lain seperti lifting jack dan forklift, alat pengukur diameter roda, serta perkakas dan hidrolik.

Pada kegiatan perawatan bulanan (p1) ini, meliputi pengecekan, pembersihan dan pelumasan. Perawatan P1 yang dilakukan di Depo Solo Jebres sebanyak 4 trainset KRL (16 kereta).

Pekerjaan pengecekan KRL meliputi pengecakan sistem elektrikal dan mekanikal pada sistem pantograf, pengecakan elektrikal dan mekanikal rangka atas, pengecekan elektrikal dan mekanikal rangka bawah, serta pengecekan power supply.

Pantograf itu sendiri adalah perangkat yang berfungsi untuk menghubungkan tegangan dari catenary ke sistem kelistrikan pada kereta. Ketika perawatan bulanan (P1), pantograf dilakukan pemeriksaan diantaranya pengecekan fungsi pantograf, pengecekan contact strip, pengecekan visual, pengecekan insulator, serta pengecekan sistem pneumatik pantograf.

Selain itu, kegiatan P1 juga dilakukan pengecekan sistem kelistrikan dan pneumatik yang tidak kalah pentingnya. Sistem kelistrikan pada KRL KFW berguna untuk menyalakan horn, lampu, lampu sinyal, sistem audio, lampu kabin dan ruang penumpang, indikator-indikator listrik, interkom antar kereta, display LED nama dan nomor kereta, hingga menyalakan sistem pendingin AC kereta.

Tujuan dari pengecekan sistem-sistem tersebut pada saat perawatan rutin dan perawatan akhir adalah untuk memastikan bahwa sarana KRL yang beroperasi untuk angkutan penumpang tersebut, dipastikan selalu dalam keadaan layak dan optimal, sehingga penumpang merasa nyaman dan aman ketika menggunakan moda transportasi kereta rel listrik.

Sementara untuk item pekerjaan pembersihan, meliputi pembersihan sistem elektrikal dan mekanikal pada sistem pantograf, pembersihan elektrikal dan mekanikal rangka atas, pembersihan elektrikal dan mekanikal rangka bawah, pembersihan propulsi dan penggantian filter udara Ph serta Pa Box.

 

 

Pembersihan menggunakan angin, cairan pembersih dan dilakukan pengelapan. Pembersihan menggunakan angin berasal dari kompresor yang ada di Depo KRL Solo Jebres.

Selain kegiatan tersebut juga di Depo Solo Jebres telah dilakukan kegiatan perawatan korektif pada KRL KFW pada salah satu kereta yang mengalami kerusakan pada bagian gearbox dengan menggunakan peralatan yang tersedia di Depo Solo Jebres, diantaranya menggunakan lifting jack kapasitas masing masing 10 ton dan overhead crane kapasitas 7.5 ton untuk mengangkat bodi kereta, sehingga dapat dilakukan perbaikan gearbox pada boogie kereta.

Sebagai informasi KRL Commuter Line itu sendiri adalah sistem transportasi angkutan cepat komuter berbasis kereta rel listrik (KRL) yang dioperasikan oleh PT Kereta Commuter Indonesia, anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia (Persero). Layanan KRL itu sendiri telah beroperasi di wilayah Jakarta sejak awal tahun 2000, hingga kini melayani rute wilayah Jabodetabek serta lintas Yogyakarta–Solo.

Kereta tersebut merupakan pabrikan dalam negeri Kereta Rel Listrik INKA seri EA202, atau yang lebih dikenal dengan KRL i9000 KfW, adalah kereta rel listrik AC produksi PT INKA (Persero), Madiun yang beroperasi di lintas Jogja-Solo-Palur.

KRL ini dibeli oleh Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub) sejumlah 40 unit (10 set), dan disponsori oleh bank milik Pemerintah Federal Jerman, yakni "Kreditanstalt für Wiederaufbau" (KfW), yang namanya diidentikkan dengan KRL ini.

Untuk memenuhi layanan transportasi KRL, PT KCI bermitra dengan PT INKA (Persero) untuk pemenuhan kebutuhan sarana KRL. PT INKA (Persero) kemudian bekerjasama dengan bombardier transportation untuk membuat KRL ini dan selesai pada tahun 2011.

Total 40 unit (10 rangkaian) berformasi 4 kereta mulai diboyong dari pabrik PT INKA, Madiun ke Jakarta dan melalui serangkaian uji coba untuk melihat performa dan kehandalannya.

Pada awal tahun 2013, KRL yang bentuknya mirip dengan KRL-I ini menjalani uji coba operasi sebelum dioperasikan pada saat ini.

Nah, itu dia kabar terbaru terkait aktivitas perawatan yang berjalan di Depo KRL Solo Jebres, yang juga selalu dalam pemantauan Baperka Squad yang bertugas di wilayah tersebut. Stay tuned di Buletin Railway Maintenance untuk tahun info-info lain soal Depo Solo Jebres! (yogo/luhur)

Share to:

Berita Terkait: