• Jl.Medan Merdeka Barat No.8 Jakarta Pusat 10110 - Indonesia

ADAIN NGOBRAS, JARING ASPIRASI UNTUK OPTIMALISASI LRT SUMSEL

Humas Ditjen Perkeretaapian mengadakan acara NGOBRAS (ngobrol bareng media dan komunitas) di Wyndham Hotel, pada Rabu (6/12). Kegiatan tersebut bertajuk Optimalisasi Pelayanan LRT Sumsel. Menghadirkan audience dari berbagai kalangan yang berasal dari media dan komunitas yang ada di Palembang. 

Acara tersebut dibuka langsung oleh moderator kegiatan, yakni Aditya Yunianto. Kasi Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumsel (BPARSS) itu menjelaskan siapa saja narasumber dalam kegiatan itu, dan topik bahasan yang akan dibawakan.

Materi pertama disampaikan oleh Kepala BPKARSS Rode Paulus terkait overview capaian LRT Sumsel selama setahun, dan bagaimana pengembangan layanan yang sudah dilakukan.

Rode mengatakan, sejauh ini, terjadi kenaikan yang signifikan terhadap jumlah penumpang dari tahun sebelumnya. Bila di 2022 mencapai 3 juta, di penghujung November 2023 kemarin, BPKARSS sudah mencatakan kenaikan penumpang sebanyak 700 ribu orang. “Kami optimis bisa mencapai 4 juta di akhir Desember ini,” jelasnya

Ada pun kenaikan itu dipicu oleh beberapa hal. Yakni, penguatan sektor core lewat tiket kereta, hingga non-core seperti pengelolaan aset, sewa tenan UMKM, hingga kegiatan festival yang menggaet minat penumpang. “Kami melihat beberapa usaha itu, menyumbang kenaikan yang signifikan,” jelasnya.

Kehadiran 7 rute feeder juga membuat masyarakat betah untuk menaiki LRT. Berdasar data, ada 30 persen masyarakat yang menggunakan feeder lalu menyambung moda transportasi berikutnya dengan LRT. “Ke depan, sesuai arahan pak Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, bakal ada semacam penambahan rute, ataupun kajian ulang terhadap rute yang ada, untuk bisa dialihkan ke rute yang baru,” ungkapnya.

Sementara itu, materi kedua disampaikan oleh Sekretaris Dishub Palembang, Agus Supriyanto, terkait integrasi dengan moda transportasi lain, sebagai bentuk dukungan terhadap optimalisasi LRT. “LRT kan sudah menjadi backbone transportasi di Palembang. Tentu kita akan berikan fokus lebih di 2023,” ujarnya membuka paparan.

Agus menuturkan, saat ini problem tranportasi yang terjadi ialah penyediaan angkot, bus, dan feeder yang memadai. “Memang harus kita akui, belum sempurna. Tapi, kami akan terus memaksimalkan feeder khususnya. Ada 2 koridor yang kami kelola. Dengan 15 unit. Tentu ini jadi usaha yang positif untuk mendukung LRT,” katanya.

Pemerintah Kota Palembang terus memberikan atensi terhadap pelayanan LRT Sumsel. “Salah satunya yang perlu kita kuatkan ialah fasilitas. Seperti parkir, kami dengan BPKARSS akan terus melakukan kajian, untuk menentukan kantong-kantong parkir yang memadai,” jelasnya.

Sementara itu, salah satu peserta kegiatan Elsa dari Kompas.Com bertanya mengenai bagaimana program kerja BPKARSS ke depan dan prioritas apa saja yang dilakukan. Selain bertanya, Elsa juga memberika kritik tentang pelayanan di dalam kereta yang belum memadai.

Share to:

Berita Terkait:

F