BTP Padang Sosialisasikan Edukasi Keselamatan Sejak Dini
Padang—Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas II Padang sebagai perpanjangan tangan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA), Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub RI) memberikan edukasi keselamatan pada siswa SD Negeri 17 Lubuk Alung pada Jumat, 1 Maret 2024.
Pemberian edukasi sejak dini ini dilakukan agar terciptanya pondasi pemahaman keselamatan yang kukuh dan memastikan anak menjalani pembelajaran positif yang akan diingat hingga dewasa nanti.
“Kita paham bahwa belajar di waktu kecil akan memberikan ingatan yang akan membekas hingga dewasa, sedangkan jika belajar saat dewasa akan lebih cepat lupa. Sebab itu, penting memberikan edukasi keselamatan sejak dini agar dewasa nanti paham bagaimana menjaga keselamatan di perlintasan sebidang,” ujar Kepala BTP Padang Endang Setiawan yang diwakili Kasubbag Tata Usaha Aslinawani Sirait dalam sambutannya.
Pada kesempatan tersebut, perwakilan siswa kelas 1 hingga kelas 6 sekolah dasar tersebut diberikan pemahaman tentang keselamatan di perlintasan kereta api mengingat lokasi sekolah yang berhadapan langsung dengan rel kereta api tanpa adanya patok rel maupun pagar ornamen.
“Kita memberikan materi bagaimana menjaga keselamatan di perlintasan dengan memberikan pengertian ap aitu perlintasan, apa saja rambu yang harus dipahami, larangan yang tidak boleh dilakukan di perlintasan kereta api, serta mengingatkan kembali pentingnya ‘Berteman’ yakni berhenti, tengok kiri, kanan, aman, jalan saat melintasi perlintasan,” lanjutnya.
Selain itu, Ibu yang acap disapa Lina tersebut juga mengingatkan agar para siswa untuk tidak berada ataupun bermain di area perlintasan meskipun jalur yang dilewati Kereta Api Lembah Anai dengan relasi Stasiun Bandara Internasional Minangkabau—Stasiun Kayutanam (PP) tersebut belum melintas di perlintasan.
“Kami tentu berharap dengan dilakukannya sosiliasasi pada anak sejak dini ini akan memberikan dampak positif untuk ke depannya. Mereka akan mengingat pelajaran ini hingga dewasa nanti dan mampu mengamalkan kebiasaan yang baik ini,” ujarnya.
Selain itu, Ibu Lina juga berharap guru-guru di sekolah tersebut juga mampu memberikan pengarahan pada seluruh siswa agar tak terjadi kejadian yang tak diinginkan yang berhubungan dengan kereta api dengan menjauhkan anak dari area steril karena kereta api sudah berada pada jalurnya.
Pada kesempatan tersebut, dipilih juga beberapa siswa sebagai pelopor keselamatan yang akan secara estafet memberikan pemahaman bagaimana menjaga keselamatan di perlintasan kereta api ke pada siswa lainnya agar tujuan dari sosialisasi tersebut bisa tercapai dengan baik. (RAH)
Komentar
LOGIN UNTUK KOMENTAR Sign in with Google