CBTC dan GoA level 3 untuk Pengoperasian LRT Jabodebek

BEKASI (14/02)Masyarakat luas di Indonesia khususnya di sekitar wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi telah lama menantikan beroperasinya Light Rail Transit (LRT) Jabodebek akan beroperasi mulai Juli 2023. Berbagai persiapan jelang operasi terus dikebut, termasuk rangkaian kereta hingga stasiun

Pembangunan LRT Jabodebek sendiri didasarkan oleh Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 98 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan / Light Rail Transit Terintegrasi di wilayah Jakarta. Bogor, Depok dan Bekasi.

LRT Jabodebek menggunakan rangkaian kereta yang diproduksi oleh PT INKA dan akan dioperasikan menggunakan sistem Communication-Based-Train Control (CBTC) dengan Grade of Automotion (GoA) level 3.

CBTC adalah sebuah perkembangan terkini dari sistem persinyalan kereta api. Di era digital ini, seluruh perangkat dapat terhubung lewat jaringan komunikasi data, termasuk system persinyalan kereta api. CBTC memiliki karakteristik mampu menentukan posisi kereta dengan akurat dan presisi, serta mampu melakukan komunikasi data dua arah secara kontinu dengan kapasitas data besar antara kereta api dengan perangkat yang terdistribusi di sepanjang rel untuk memastikan kereta tetap berada pada jarak amannya dengan kereta lain.

Sistem CBTC adalah sistem pengoperasian kereta berbasis komunikasi, sehingga sistem dapat mengoperasikan kereta dan memproyeksikan jadwal secara otomatis dari pusat kendali operasi serta tanpa masinis.

Tujuan utama CBTC adalah untuk meningkatkan kapasitas lintasan dengan mengatur jarak antar kereta menjadi lebih dekat namun tetap dalam jarak aman. Dari segi keamanan, system persinyalan CBTC akan mendeteksi apabila kereta melaju terlalu cepat.

Pendeteksian kereta dilakukan dengan menggunakan perangkat radio atau Wayside Radio Set (WRS) yang ditempatkan di jalur kereta dan di rangkaian kereta. Radio tersebut tersambung dengan Operation Control Center (OCC). Dengan demikian kereta akan beroperasi tanpa masinis dan dikendalikan OCC.

Sedangkan untuk Grade of Automation (GoA) merupakan tingkat otomasi operasional dimana pengoperasian transportasi atau kereta tidak menggunakan masinis namun tetap ada Train Attendant di kereta untuk mengendalikan kereta dalam keadaan darurat.

Penggunaan GoA untuk LRt Jabodebek sendiri telah ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan melalui Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KP 765 tahun 2017.

Mengenai segi keamanan dan keselamatan telah terlindungi oleh Automatic Train Protection (ATP) serta Interlocking & Zone Controller sehingga menjamin tidak adanya kesalahan pembentukan rute serta mendistribusikan otorisasi control operasi LRT.

Kelebihan lain dengan menggunakan system GoA level 3 adalah seluruh operasi kereta dilakukan secara otomatis sehingga mengurangi potensi kecelakaan akibat human error, meningkatkan akurasi jadwal kereta dan mengoptimalkan jadwal perjalanan.

 

Humas Balai Pengujian Perkeretaapian

Share to:

Berita Terkait: