Train Attendant LRT Jabodebek
BEKASI (06/03) – Setiap mendengar kata pramugari atau pramugara, pasti akan langsung berpikir cantik/tampan, tinggi dan biasa berada di kabin pesawat terbang. Tapi jangan salah, pramugari/pramugara juga ada di kereta atau disebut Train Attendant .
Masyarakat luas di Indonesia khususnya di sekitar wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi telah lama menunggu beroperasinya Light Rail Transit (LRT) Jabodebek akan beroperasi mulai Juli 2023. Berbagai persiapan jelang operasi terus dikebut, termasuk rangkaian kereta hingga stasiun.
Pembangunan LRT Jabodebek sendiri berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 98 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan / Light Rail Transit Terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi.
LRT Jabodebek menggunakan rangkaian kereta yang diproduksi oleh PT INKA dan akan dioperasikan menggunakan sistem Communication-Based-Train Control (CBTC) dengan Grade of Automotion (GoA) level 3, dimana kereta beroperasi secara otomatis tanpa masinis. Dengan sistem tersebut, jarak tempuh antarkereta dapat mencapai 3 menit.
Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan No. KP 765 Tahun 2017, Train Attendant bertanggung jawab melakukan pengawasan terhadap penumpang saat operasional dan penanganan kondisi darurat. Tugas Tarin Attendant adalah untuk memastikan segala sesuatu terkait LRT Jabodebek berjalan normal, memberikan informasi kepada pelanggan, serta memberikan pelayanan kepada pelanggan.
Guna menjamin kualitas, kualifikasi petugas Train Attendant LRT Jabodebek mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 4 Tahun 2017 tentang Sertifikasi Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian. Sesuai Peraturan Menteri Perhubungan tersebut, syarat Train Attendant diantaranya harus sehat jasmani dan rohani serta tidak buta warna.
Karena operasional LRT Jabodebek dilakukan secara otomatis dari Operation Control Center (OCC) / Backup OCC secara terpusat, train attendant selalu berkeliling di dalam rangkaian kereta . Namun, jika LRT mengalami gangguan, train attendant bisa mengambil alih kemudi. Meskipun bertugas mengemudikan kereta LRT, Train Attendant tetap harus memiliki sertifikasi masinis.
Train Attendant termasuk dalam ASP otomatis, karena sarana yang dioperasikan sudah menggunakan GoA level 3 dimana dalam PM 4 Tahun 2017 pasa 9, seorang ASP Otomatis itu harus memenuhi standar kompetensi yang dipersyaratkan dan lulus luji kecakapan. Untuk itu para Train Ateendant harus mengikuti kegiatan Uji Kompetensi.
Humas Balai Pengujian Perkeretaapian
Komentar
LOGIN UNTUK KOMENTAR Sign in with Google