Banyuwangi, 14 Februari 2020.
Seiring dengan berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang berdampak pada semakin banyaknya perubahan dan perkembangan pelaksanaan kegiatan khususnya di bidang kepegawaian dan ketatausahaan, dibutuhkan pegawai yang profesional di bidangnya. Hal ini sangat penting karena era industri 4.0 telah masuk dalam semua lini kehidupan dan pekerjaan, tak terkecuali instansi pemerintah. Sebagai contoh, di Lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian telah digalakkan penerapan web portal, e-office, juga AP2KP (Aplikasi Penilaian Prestasi dan Perhitungan Kinerja Pegawai).

Selain itu perubahan regulasi bidang tata penulisan sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 95 Tahun 2016 juga perlu diingatkan kembali.Bertolak dari pemikiran tersebut Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Timur menyelenggarakan Sosialisasi Ketatausahaan dan Kepegawaian  Tahun 2020 yang dilaksanakan di Banyuwangi. Diharapkan setelah mengikuti kegiatan ini para pegawai akan lebih memahami masalah-masalah kepegawaian dan ketatausahaan dan bisa meningkatkan kinerjanya dengan memanfaatkan teknologi informasi baik itu portal atau web serta aplikasi-aplikasi lain yang terkait. Demikian disampaikan Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Timur dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Seksi Lalu Lintas, Sarana dan Keselamatan, Tonggam.

Peserta kegiatan ini lebih kurang 50 orang yang berasal dari Lingkungan Balai dan satker di Wilayah Balai Teknik Jawa Bagian Timur.  Sementara itu sebagai narasumber antara lain Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Kepala Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan, serta perwakilan dari Bagian Kepegawaian, Sekretariat Direktorat Jenderal Perkeretaapian. Materi yang disampaikan sangat komprehensif dan para peserta cukup antusias mengikuti semua agenda yang telah ditetapkan panitia.

Materi lain yang tak kalah penting dalam kegiatan ini adalah terkait BPJS. Sebagai narasumber adalah Kepala Bidang Kepersertaan dan Pelayanan BPJS. Ini penting karena dalam Bidang kepegawaian tidak hanya berkutat pada masalah pekerjaan dan nilai prestasi pada pegawai yang selalu menjadi topik pembahasan, tapi juga perlu membahas penunjang kesehatan bagi pegawai sehingga pegawai akan merasa lebih terjamin dan lebih paham bagaimana penanganan terhadap kesehatan masing-masing pegawai yang telah dijamin oleh BPJS. (spn/jtim)