• Jl.Medan Merdeka Barat No.8 Jakarta Pusat 10110 - Indonesia

BUAT EDUWISATA, GAET MINAT WARGA NAIK LRT

Salah satu upaya yang dilakukan oleh Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan (BPKARSS) untuk meningkatkan okupansi penumpang ialah dengan menyelenggarakan eduwisata. Program yang mengusung tema edukasi ini, tentu bertujuan mengenalkan masyarakat, khususnya peserta yang diajarkan tentang transportasi umum, sekaligus berwisata.

Pranata Humas BPKARSS Fajar Anugrah Tumanggor menjelaskan kegiatan itu dilakukan dengan mengunjungi stasiun LRT sumsel yang diikuti interaksi langsung terhadap lingkungan, dan juga pembentukan budaya penting nya angkutan umum. “Sasaran sebagian besar memang peserta didik yang didampingi guru-guru. Sehingga bisa diarahkan,” ujarnya.

Untuk tujuan LRT eduwisata ini sendiri meliputi Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, Museum Monpera, Museum Negeri Sumsel, Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II, Taman Wisata Alam Punti Kayu, Taman Burung Palembang, serta Pulau Kemaro. “Ada berbagai fasilitas yang didapat dalam kegiatan tersebut,” tambahnya.

Antara lain, tiket LRT pulang pergi, pramuwisata, tiket destinasi, souvenir, makan siang, e-sertifikat, serta biaya antar jemput bus, dan sewa perahu yang disesuaikan dengan kebutuhan. “Untuk jadwal LRT eduwisata ini dilakukan setiap hari Kamis,” ujar Fajar. Ada beberapa cara yang dilakukan dalam kegiatan tersebut. Yaitu, menggunakan bus dan juga berjalan kaki. Dua metode itu, tergantung keinginan pengguna.

Sementara itu, untuk tarif eduwisata nya berbeda-beda dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Misalnya untuk Pulau Kemaro. Para peserta dikenakan biaya Rp. 100 ribu – Rp. 110 ribu. Untuk Rp. 100 ribu rutenya bukan dari dan ke Stasiun Bandara. Sementara itu, Rp. 110 ribu itu rutenya dari dan ke Stasiun Bandara. “Ini untuk paket 40 orang. Untuk wali muridnya berbeda lagi,” tambahnya.

Dia berharap, eduwisata bisa meningkatkan minat masyarakat untuk menaiki LRT. Sebab, anak-anak juga diberikan edukasi tentang angkutan umum. “Pendidikan harus dilakukan sejak dini. Terutama ke peserta didik. Modelnya tidak meluluh belajar di dalam kelas. Tapi juga mengenal lingkungan luas, dan bermain,” ungkapnya.

Konsep LRT Eduwisata ini, kata Fajar, memang diperuntukkan untuk belajar sambal berwisata. “Dikemas dengan menarik sehingga anak-anak tidak bosan. Ada games juga di sepanjang acara,” katanya. Dengan demikian, LRT Sumsel dapat menjangkau lapisan masyarakat sipil, untuk mendukung gerakan nasional kembali ke angkutan umum (GNKAU).

Share to:

Berita Terkait:

F