• Jl.Medan Merdeka Barat No.8 Jakarta Pusat 10110 - Indonesia

CEK FEEDER LRT SUMSEL, KAJI PENAMBAHAN RUTE

Menteri Perhubungan Republik Indonesia Budi Karya Sumadi melakukan kunjungan ke LRT Sumsel, Sabtu (14/10). Dalam lawatannya tersebut, Budi memeriksa transportasi pengumpan feeder di Stasiun Polrestabes Palembang. Dia didampingi oleh PJ Gubernur Sumatera Selatan Agus Fatoni dan PJ Walikota Palembang Ratu Dewa.

Begitu sampai di stasiun, Budi langsung masuk ke salah satu feeder koridor tujuh. Dia berbincang dengan penumpang dan pramudi dengan penuh antusias. “Kehadiran feeder membantu mobilitas masyarakat. Baik dari dan menuju stasiun,” ungkapnya, lalu tersenyum.

Saat ini, ada tujuh koridor feeder yang beroperasi. Antara lain, Stasiun LRT Polresta Palembang-Kompleks OPI, Stasiun LRT RSUD-Sukawinatan, Stasiun LRT Asrama Haji-Talang Betutu, Stasiun LRT DJKA-Terminal Pasar Plaju, Kamboja-Bukit Siguntang via Stasiun Demang, Talang Kelapa-Talang Buruk via Stasiun Asrama Haji dan Stasiun Asrama Haji-Sematang Borang melalui Jalan Noerdin Pandji.

“Saya ingin sampaikan ke semuanya, feeder akan terus beroperasi. Dan bahkan sedang dikaji untuk penambahan rute,” ujar Budi. Penambahan tersebut, kata dia, meliputi tiga rute baru. Yaitu, Plaju, Bukit, dan Pusri. “Jadi nanti nya bisa pengaturan ulang rute. Atau penambahan,” ungkapnya.

Menurut dia, ada beberapa titik operasional feeder yang relatif jauh sehingga tidak optimal dalam mobilitas masyarakat. “Kalau diatur lebih baik, bisa meningkatkan kenyamanan masyarakat dalam memakai angkutan umum. Untuk saat ini, masih kami bahas,” tambahnya.

Sementara itu, pramudi pengumpan koridor 7, Amik Suseno, mengaku cukup senang saat dikunjungi menteri. “Ini kali kedua bertemu beliau. Sebelumnya pernah juga mengantar pak Budi keliling,” tuturnya.

Amik menjelaskan, kehadiran feeder penting bagi masyarakat umum. “Apalagi di koridor 7, banyak ASN, Mahasiswa, dan pelajar yang naik. Sering penuh feeder nya. Sampai nolak-nolak penumpang,” katanya.

Dia berharap, pemerintah terus mendukung keberadaan pengumpan transportasi. “Sehingga, operasional LRT menjadi maksimal. Penumpang juga betah dan aman dalam memakai angkutan umum,” ujar Amik.

Share to:

Berita Terkait: