Indonesia beserta Negara-negara ASEAN lainnya, Berharap Dampak Positif bagi Negara ASEAN di sektor transportasi dalam pengurangan emisi karbon
Nagasaki (26/06) – Indonesia c.q. Kementerian Perhubungan telah menghadiri pertemuan the 22nd ASEAN-Japan STOM Leaders Conference yang diselenggarakan pada tanggal 25-27 Juni 2024 di Nagasaki, Jepang. Pertemuan tersebut dihadiri oleh para Pejabat Tinggi Bidang Transportasi Negara Anggota ASEAN, Jepang serta Sekretariat ASEAN untuk membahas kerja sama serta berbagi kebijakan dan visi jangka panjang pada sektor transportasi di bawah kerangka kerja sama ASEAN-Japan Transport Partnership (AJTP). Dalam pertemuan ini, Malaysia sebagai Chair kerja sama sektor transportasi ASEAN pada tahun 2024 bertindak sebagai Co-Chair bersama dengan Jepang.
Indonesia juga menyoroti upaya memajukan sektor logistik melalui beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan bekerjasama dengan Jepang, yaitu:
a) Workshop Cold Chain Logistics
b) Dialog Kebijakan dan Lokakarya Logistik Rantai Dingin
c) Pertemuan the 19th ASEAN-Japan Expert Group Meeting on Logistics (AJEGML)
Selanjutnya, Indonesia menyampaikan dukungannya terhadap kesetaraan gender dengan terus meningkatkan partisipasi atau keterlibatan wanita di sektor transportasi, serta dengan menyediakan ruang khusus publik seperti penyediaan lahan parkir khusus maupun transportasi umum khusus untuk perempuan.
Delegasi RI dipimpin oleh Staf Khusus Menteri Perhubungan bidang Pendanaan dan Keuangan didampingi oleh Kepala Pusat Fasilitasi Kemitraan dan Kelembagaan Internasional, serta perwakilan dari Ditjen Perhubungan Darat, Perkeretaapian dan BPSDMP. "Indonesia menyampaikan apresiasi atas dukungan Jepang pada perkembangan sektor transportasi di ASEAN yang telah berjalan lebih dari dua dekade. Secara khusus Indonesia berterima kasih atas bantuan Jepang pada pembangunan Pelabuhan Patimban dan MRT Jakarta. Kedua proyek strategis ini terus diperluas pengembangannya dengan dukungan Pemerintah Jepang. Untuk Pelabuhan Patimban saat ini sedang tahap konstruksi tahap kedua untuk perluasan terminal petikemas sampai kapasitas 3.75jt teus dan car terminal sampai kapasitas 600ribu unit/tahun. Selain itu bersama JICA, pemerintah Jepang sedang menyelesaikan rencana pengembangan kawasan back up pelabuhan Patimban. Untuk MRT, pengembangan tahap II sedang dalam tahap konstruksi dan tahap III jalur timur barat akan dimulai groundbreaking bulan Agustus 2024. ” tutur Otto-Staf Khusus Menteri Perhubungan bidang Pendanaan dan Keuangan.
Selain itu, Indonesia mengusulkan agar Jepang dapat menyelenggarakan Kursus Pelatihan Vessel Traffic Service (VTS) pada level Supervisor serta Pelatihan perencanaan VTS dengan Analisis dan Manajemen Risiko. Usulan ini mendapat respon positif dan dukungan dari Thailand. Indonesia mengusulkan adanya studi mengenai wilayah wajib pandu di selat malaka.
Lebih lanjut, pertemuan juga memperingati perayaan 50 Tahun Hubungan Persahabatan dan Kerja Sama ASEAN-Jepang dimana pada KTT Peringatan 50 Tahun ASEAN-Jepang, para leaders telah mengadopsi 2 outcome document yang berupa Joint Vision Statement on ASEAN-Japan Friendship and Cooperation Trusted Partners and Its Implementation Plan.
Terakhir, pertemuan juga menyambut baik deliverables dan new initiatives untuk pertemuan 22nd ATM+Japan yang akan di-endorse para Menteri Transportasi Negara Anggota ASEAN pada pertemuan 22nd ATM+Japan pada bulan November 2024 di Malaysia. Indonesia berharap dengan disepakatinya deliverables dan initiaitives dimaksud, akan membawa dampak positif bagi Negara Anggota ASEAN di sektor transportasi utuk mengurangi emisi karbon di Kawasan ASEAN serta dapat meningkatkan keselamatan pelayaran di wilayah perairan Indonesia dan kawasan ASEAN.
Komentar
LOGIN UNTUK KOMENTAR Sign in with Google