• Jl.Medan Merdeka Barat No.8 Jakarta Pusat 10110 - Indonesia

Mengenal LRT Sumsel: Sejarah dan Sekarang

 

Dalam beberapa tahun terakhir, Light Rail Transit (LRT) atau kereta ringan telah menjadi salah satu solusi transportasi masal yang digemari di berbagai kota besar di Indonesia. Salah satunya adalah LRT Sumatera Selatan (Sumsel) yang telah menjadi bagian integral dari sistem transportasi publik di provinsi tersebut.

Pada awalnya, pemerintah merencanakan pembangunan monorel dari Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II ke Kompleks Olahraga Jakabaring sebagai solusi alternatif transportasi umum. Hal ini didasari oleh penelitian yang mengindikasikan bahwa kota Palembang akan menghadapi kemacetan total pada tahun 2019. Namun, rencana tersebut kemudian mengalami pembatalan dalam rangka menyambut Pesta Olahraga Asia (Asian Games) 2018 di Palembang. Pembatalan tersebut disebabkan oleh kesulitan dalam mencari investor yang mampu menyelesaikan proyek tepat waktu serta dianggap kurang menguntungkan.

Sebagai penggantinya, diputuskan untuk membangun Light Rail Transit (LRT) yang dianggap lebih efektif. Proyek LRT senilai Rp9,4 triliun ini direncanakan dibiayai oleh Pemerintah Pusat melalui APBN dan penugasan konstruksi pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Presiden Joko Widodo kemudian menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 116 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan/LRT Sumatera Selatan Di Sumatera Selatan pada tanggal 20 Oktober 2015. Berdasarkan Perpres tersebut, PT Waskita Karya Tbk ditugaskan untuk membangun prasarana LRT, termasuk konstruksi jalur layang, stasiun, dan fasilitas operasi. Pendanaan proyek pada tahun 2016 akan ditanggung oleh PT Waskita Karya, sementara pemerintah melalui Kementerian Perhubungan akan mengalokasikan anggaran pembiayaan proyek tersebut pada APBN 2017 dan 2018.

Pembangunan prasarana LRT berhasil diselesaikan pada Februari 2018. Serangkaian uji coba dilaksanakan mulai dari bulan Mei hingga Juli 2018, termasuk uji coba terbatas dengan penumpang pada tanggal 23-31 Juli 2018. Operasi penuh LRT Sumsel dimulai pada tanggal 1 Agustus 2018, dengan 6 stasiun prioritas dibuka untuk melayani penumpang dari dan menuju tempat pertandingan Asian Games 2018.

Kondisi Sekarang

Setelah melalui serangkaian pembangunan yang kompleks, LRT Sumsel kini telah menjadi sebuah kenyataan yang membawa dampak positif bagi masyarakat. Dengan jalur sepanjang sekitar 23 kilometer, LRT Sumsel melayani rute dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II ke Stasiun DJKA, melewati sejumlah titik strategis seperti pusat bisnis, pusat perbelanjaan, dan tempat-tempat wisata.

Salah satu keunggulan utama LRT Sumsel adalah kecepatan dan keandalannya. Dibandingkan dengan sarana transportasi lainnya, LRT mampu mengurangi waktu perjalanan secara signifikan, membantu para penduduk Sumsel untuk lebih efisien dalam mobilitas sehari-hari. Selain itu, dengan kapasitas penumpang yang besar, LRT Sumsel juga membantu mengurangi kemacetan lalu lintas di jalan-jalan utama Palembang.

Di bagian lain, LRT Sumsel juga dilengkapi dengan fasilitas modern, seperti kereta yang nyaman, stasiun yang dilengkapi dengan sistem informasi penumpang, dan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas. Hal ini menjadikan LRT Sumsel tidak hanya sebagai sarana transportasi, tetapi juga sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk menciptakan kota yang lebih inklusif dan ramah lingkungan.

Masa Depan LRT Sumsel

Meskipun telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi kehidupan masyarakat Palembang dan sekitarnya, LRT Sumsel masih memiliki potensi untuk terus berkembang. Pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan pelayanan, seperti pemanfaatan sarana dan prasarana, mempromomsikan keunggulan LRT Sumsel di media sosial, serta integrasi dengan sistem transportasi lainnya.

Dengan demikian, LRT Sumsel tidak hanya akan menjadi solusi transportasi masal yang efisien, tetapi juga menjadi simbol kemajuan dan modernitas kota. Seiring dengan perkembangan infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi di daerah ini, LRT Sumsel diharapkan akan terus menjadi tulang punggung sistem transportasi yang handal dan efektif bagi masyarakat luas.

Share to:

Berita Terkait:

F