• Jl.Medan Merdeka Barat No.8 Jakarta Pusat 10110 - Indonesia

MONITORING DAN EVALUASI LANJUTAN KANTOR STAF PRESIDEN KE DEPO LRT SUMATERA SELATAN

 PALEMBANG – Kantor Staf Presiden (KSP) melakukan kunjungan ke Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan, Kamis (3/10). Kunjungan ini merupakan lanjutan dari monitoring, evaluasi, dan pengendalian terhadap pembangunan depo LRT Sumatera Selatan yang sebelumnya telah dilaksanakan, Kamis, 15 Agustus lalu. Rombongan langsung disambut Kepala Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan, Rosita, beserta jajaran.

”Jadi, ini kelanjutan dari monitoring kita (Kantor Staf Presiden) terhadap LRT Palembang, khususnya depo, perihal masalah-masalah yang menyangkut pembangunan LRT secara keseluruhan. Kami baru selesai melihat peralatan depo, overall ya. Kami bersyukur peralatan ini (underfloor whel lathe) telah dipasang. Selain itu, tiga alat utama juga sudah tiba dan pekerjaan hampir 73 persen. Kami berharap, semuanya on schedule. Insya Allah, 18 Oktober ini selesai. Lalu, 19 Oktober uji coba dan 20 Oktober bisa perbaikan, khususnya TS3 yang sudah stand by. Nah, tahapan-tahapan ini harus kita jaga,” jelas Febry Calvin Tetelepta, Tenaga Ahli Utama Kedeputian Bidang Pengendalian, Pembangunan, Monitoring, dan Evaluasi Program Prioritas Kantor Staf Presiden.

Febry menambahkan, pihaknya juga akan memastikan masalah listrik. “Hampir sekitar 73 persen operasional LRT adalah listrik. Mestinya ada perhatian dari PLN untuk menetapkan tarif, bukan tarif premium. Selain itu, kebersihan depo harus diselesaikan dengan baik sebelum ada serah terima. Saya rasa itu hal penting yang harus kita perhatikan. Lalu, secara keseluruhan, alat-alat apa saja yang harus dijaga dengan baik, khususnya peralatan depo. Sehingga ketika alat tersebut sudah berfungsi, ada efisiensinya, baik waktu maupun pembiayaan sehingga proses pemeliharaan berjalan baik, terutama roda dan lainnya,” ujarnya.

Ditanya terkait kinerja LRT yang kian optimal, yakni waktu tempuh 62 menit menjadi 47 menit dan headway 18 menit, Febry mengatakan, pihaknya sangat menyambut baik operasional baru LRT tersebut. ”Sangat luar biasa. Saya rasa waktu tempuh dari 62 menit menjadi 47 menit cukup menarik dan frekuensinya juga naik, dari 58 perjalanan menjadi 78 perjalanan per hari. Sangat baik. Semakin hari kinerja Balai Pengelola LRT Sumsel dan PT KAI semakin baik untuk operasional. Oleh sebab itu, masyarakat bisa melihat fungsi LRT ini semakin hari semakin baik,” tuturnya.

Ia mengatakan, sebuah infrastruktur yang dihadirkan oleh kebijakan presiden harus mempunyai dampak baik bagi perekonomian masyarakat dan membangun sebuah moda transportasi lebih modern di Indonesia, khususnya Sumatera Selatan, Kota Palembang. ”Ini merupakah sebuah hal positif dan butuh dukungan semua masyarakat, khususnya pemerintah daerah, baik pemeliharaan maupun dalam menggunakan transportasi itu sendiri karena investasinya sangat mahal. Semua orang punya partisipasi, baik bertanggung jawab maupun memanfaatkannya sehingga LRT Palembang tidak sia-sia. Saya rasa itu hal yang baik,” tukasnya. (bpkarss)

 

 

 

Ikuti terus website djka.dephub.go.id untuk update berita seputar Direktorat Jenderal Perkeretaapian agar kamu tidak ketinggalan berita!
Follow akun sosial media kami. Instagram : ditjenperkeretaapian Twitter : @perkeretaapian Youtube : Ditjen Perkeretaapian.

Share to:

Berita Terkait: