• Jl.Medan Merdeka Barat No.8 Jakarta Pusat 10110 - Indonesia

Optimalisasi Aset BMN Depo Depok

Depok - Balai Perawatan Perkeretaapian berada pada posisi UPT pemerintah yang mengelola aset besar. Selain aset Workshop Ngrombo yang menjadi kantor pusat Balai, kemudian Depo KRL Solo Jebres yang baru beberapa waktu lalu beroperasi dengan skema kerja sama dengan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), ada satu Depo KRL Depok yang sudah lebih lama dikelola dengan skema yang sama, bersama PT KCI.

Sadar potensi besar yang dikelolanya, Balai Perawatan Perkeretaapian melaksanakan kegiatan penting dalam rangka penilaian Barang Milik Negara (BMN) di Depo KRL Depok secara komprehensif. Penilaian aset BMN dilakukan dengan menggandeng KPKNL Semarang, yang kemudian menunjuk KPKNL Bogor dalam penilaian dimaksud. Agenda penilaian dimulai pada Senin (5/8/2024) dan berlangsung dalam beberapa hari.

Agenda diawali dengan rapat pembahasan penilaian BMN yang dipimpin oleh Kepala Seksi Perawatan Berkala Balai Perawatan Perkeretaapian Dedi Humaidi.

Rapat tersebut dihadiri oleh staf Balai Perawatan Perkeretaapian, tim Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Semarang, KPKNL Bogor, serta PT Kereta Commuter Indonesia (KCI). Pertemuan ini menjadi acuan bagi tim untuk melaksanakan penilaian aset secara menyeluruh dan sistematis.

Setelah rapat pembahasan, tim melanjutkan kegiatan dengan melakukan survei langsung ke setiap titik lokasi BMN. Survei ini mencakup penilaian tanah dan bangunan, serta pemeriksaan peralatan dan mesin perawatan yang ada di area Depo KRL Depok.

Tim gabungan dari BMN dan PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) dari Balai Perawatan Perkeretaapian serta KPKNL dengan cermat mengevaluasi kondisi fisik aset yang ada, memastikan bahwa setiap data yang direview sesuai dengan keadaan di lapangan. Pemeriksaan ini tidak hanya penting untuk menilai nilai aset secara tepat, tetapi juga untuk mengidentifikasi potensi perbaikan atau pemeliharaan yang mungkin diperlukan.

Selain inspeksi BMN, tim melakukan survei nilai tanah Depo KRL Depok sesuai harga pasar di lingkungan sekitar Depo. Survei ini bertujuan untuk memperoleh data harga pasar terkini yang relevan, sehingga penilaian aset dapat mencerminkan nilai yang sebenarnya. Data ini akan menjadi acuan penting dalam proses penilaian aset BMN dan dalam pengambilan keputusan strategis ke depan.

Penilaian aset ini tidak berhenti di Depo KRL Depok saja. Pada waktu yang berbeda, Kamis (19/8/2024), tim BMN dan PNBP dari Balai Perawatan Perkeretaapian, KPKNL Jakarta, serta PT KCI melanjutkan rangkaian penilaian dengan melakukan penilaian aset BMN di Bengkel Overhaul KCI di area Balai Yasa Manggarai PT KAI (Persero). Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk menilai dan memastikan nilai aset yang dimiliki Balai Perawatan Perkeretaapian tetap akurat dan sesuai dengan kondisi pasar saat ini.

Manfaat dari kegiatan penilaian aset ini sangat signifikan. Penilaian yang akurat dan terstruktur memastikan pengelolaan BMN secara akuntabel. Data penilaian aset yang akurat juga mendukung perencanaan anggaran yang lebih efektif serta memaksimalkan penggunaan aset negara. Dengan penilaian yang tepat, Balai Perawatan Perkeretaapian dapat terus mengelola aset secara berkelanjutan dan memastikan operasional berjalan secara optimal.

Rangkaian kegiatan optimalisasi aset BMN Depo Depok, dilajutkan lagi dengan agenda Joint Inspection dan secara paralel pembahasan legal drafting dokumen perjanjian kerja sama pemanfaatan Depo KRL Depok antara Balai Perawatan Perkeretaapian DJKA dengan PT KCI. Kedua agenda berlangsung pada Selasa (27/8/2024) di Depo KRL Depok.

Kegiatan ini merupakan rangkaian dari persiapan pengoperasian Depo KRL Depok oleh PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) yang rencananya akan melakukan kontrak penandatanganan kerjasama dengan Balai Perawatan Perkeretaapian yang akan melaksanakan perpanjangan kontrak/pembaharuan kontrak pada awal September 2024 mendatang.

Sebelum dilakukan joint inspection dengan PT Kereta Commuter Indonesia, Balai Perawatan Perkeretaapian telah melaksanakan serangkaian kegiatan dimulai dari pengajuan permohonan tarif sewa Barang Milik Negara berupa tanah dan/atau bangunan serta peralatan dan mesin di Depo KRL Depok dan Balai Yasa Manggarai kepada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Semarang agar dilakukan penilaian terhadap BMN tersebut.

Setelah itu, Balai Perawatan Perkeretaapian telah pula melaksanakan pendampingan penilaian terhadap objek BMN yang dilakukan penilaian. Harapannya, tarif sewa BMN segera keluar setelah itu akan dilaksanakan pembayaran sewa dan penandatangan kontrak kesepakatan pemanfaatan Barang Milik Negara berupa tanah dan/atau bangunan serta peralatan dan mesin di Depo KRL Depok dan Balai Yasa Manggarai dengan PT Kereta Commuter Indonesia.

Tujuan dari kegiatan ini adalah finalisasi Joint Inspection yang meliputi pemeriksaan secara visual maupun fungsi terhadap tanah dan/atau bangunan serta peralatan dan mesin di Depo KRL Depok dan Bengkel Overhaul KRL KCI di area Balai Yasa Manggarai.

Joint Inspection dilakukan perwakilan Balai Perawatan Perkeretaapian dan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI).

Tim dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok pemeriksaan peralatan dan mesin dan kelompok pemeriksaan tanah dan/atau bangunan.

Peralatan dan mesin sendiri yang berada di Depo KRL Depok berjumlah tak kurang dari 46 peralatan yang berupa fasilitas pendukung perawatan dan peralatan pendukung perawatan dan untuk tanah berjumlah 13 bidang, sementara bangunan/gedung berjumlah 21 unit, ditambah aset berupa box culvert, pagar permanen, jalur kereta api, serta rangkaian listrik aliran atas. Untuk di Bengkel Overhaul KCI di area Balai Yasa Manggarai jumlah peralatan yang dilakukan pemeriksaan ada tiga unit, ditambah satu unit alat/mesin yang berada di Bogor.

Harapannya Barang Milik Negara berupa tanah dan/atau bangunan serta peralatan dan mesin yang telah diperiksa ini akan digunakan PT Kereta Commuter Indonesia dengan skema kerja sama sewa, sebagai bentuk pemanfaatan Barang Milik Negara sekaligus sebagai dukungan pelayanan dalam peningkatan keselamatan transportasi kereta api perkotaan di wilayah Jabodetabek. (yogo)

Share to:

Berita Terkait:

F