Uji Berat pada Kereta Inspeksi milik PT Kereta Api Indonesia (Persero)
BEKASI – Kereta dengan mesin berpenggerak sendiri yang berfungsi untuk melakukan inspeksi di sepanjang lintas jalur Kereta Api. Kereta Inspeksi merupakan kereta kedinasan. Inspeksi didefinisikan sebagai pengawasan terhadap kelaikan teknis dan opersional penyelenggaraan prasarana dan sarana perkeretaapian.
Untuk memenuhi persyaratan teknis dan menjamin kelaikan operasi, Sarana Perkeretaapian termasuk Kereta Inspeksi (KAIS) wajib dilakukan pengujian dan pemeriksaan.
Pengujian yang dilakukan berupa Pengujian Statis yang dilakukan di Depo Lokomotif Tanah Abang, serta Pengujian Dinamis yang dilakukan di lintas antara Stasiun Tanah Abang s.d. Stasiun Cikampek.
Adapun beberapa Item Pengujian Statis meliputi :
1. Pengujian Dimensi;
2. Pengujian Ruang Batas Sarana;
3. Pengujian Berat;
4. Pengujian Pengereman;
5. Pengujian Keretakan;
6. Pengujian Pembebanan;
7. Pengujian Sirkulasi Udara;
8. Pengujian Temperatur;
9. Pengujian Kelistrikan;
10. Pengujian Kebisingan;
11. Pengujian Intensitas Cahaya;
12. Pengujian Emisi Gas Buang;
13. Pengujian Klakson;
14. Pengujian Peralatan Komunikasi;
15. Pengujian Kebocoran.
Salah satu Item Pengujian Statis yang termasuk penting adalah Pengujian Berat Sarana Perkeretaapian. Tujuan dilakukan Pengujian Berat Sarana Perkeretaapian adalah untuk mengetahui total berat dan distribusi berat pada setiap roda kereta dengan menggunakan alat ukur berat.
Uji Berat dilakukan dengan cara menghitung total berat kereta dan menghitung distribusi berat pada masing – masing roda kereta dengan cara menimbang beban yang diterima pada setiap roda. Alat yang digunakan untuk Uji Berat Sarana Perkeretaapian adalah Portable Train Weight (PTW).
Cara kerja Pengujian Berat Sarana Perkeretaapian adalah sebagai berikut:
1. Alat Uji Berat atau Portable Train Weight (PTW) dijepitkan pada sisi dalam jalan Kereta Api (rel) kanan dan kiri.
2. Kemudian disambungkan pada monitor Weighwell.
3. Sarana yang akan dilakukan Uji Berat melintasi jalur Kereta Api yang sudah ditempatkan Weighwell dengan kecepatan maksimal 5 km/jam.
4. Hasil yang tertera pada monitor Weighwell dicetak dan dilakukan analisis sesuai dengan standart berat Kereta yang sudah ditentukan.
Selain Pengujian Statis, juga dilakukan Pengujian Dinamis dengan beberapa itemnya sebagai berikut :
1. Pengujian Pengereman;
2. Pengujian Temperatur;
3. Pengujian Getaran;
4. Pengujian Pembebanan;
5. Pengujian Percepatan;
6. Pengujian Sirkulasi Udara;
7. Pengujian Kelistrikan;
8. Pengujian Kebisingan.
Hasil pengujian yang telah dilakukan akan disampaikan kepada Direktorat Sarana Perkeretaapian guna proses lanjut penerbitan sertifikat.
Komentar
LOGIN UNTUK KOMENTAR Sign in with Google