Uji Lengkung Jalur Kereta Api di Lintas Cawang – Cibubur antara Stasiun Cawang – Stasiun Harjamukti pada LRT Jabodebek

BEKASIPrasarana Perkeretaapian dalam hal ini jalur kereta api (rel) merupakan tempat berjalannya kereta api tidak selalu lurus, tetapi terdapat juga lengkungan. Lengkung merupakan suatu bagian yang tidak terpisahkan dari komponen jalur kereta api (rel), lengkung mempunyai persyaratan khusus menyangkut timbangan dan kelengkungan.

Pada saat kereta api beroperasi melewati lengkung horizontal maka akan timbul gaya sentrifugal ke arah luar, maka rel luar mendapat tekanan yang lebih besar daripada rel dalam dan keausan rel luar lebih banyak daripada rel dalam sehingga dapat berakibat tergulingnya kereta api.

Lengkung horizontal adalah proyeksi sumbu jalur kereta api (rel) pada bidang horizontal. Dua bagian lurus yang perpanjangannya saling membentuk sudut harus dihubungkan dengan lengkung yang terbentuk lingkaran dengan atau tanpa lengkung peralihan.

Beberapa saat lalu Tim Penguji Prasarana Perkeretaapian Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementrian Perhubungan ditugaskan untuk melakukan pengujian rancang bangun dokumen dan fisik serta uji fungsi antara Stasiun Cawang sampai dengan Stasiun Harjamukti lintas Cawang – Cibubur pada pekerjaan pembangunan prasarana LRT Jabodebek. Salah satu pengujian yang dilakukan adalah pengujian lengkung horizontal.

Parameter yang harus diperhatikan pada saat pengujian lengkung horizontal adalah:

  1. Anak panah. Untuk menentukan panjang anak panah suatu lengkung, dapat menggunakan alat bantu berupa benang nilon dengan panjang tetap, dengan cara mengukur dari titik tengah rentangan benang nilon ke sisi dalam kepala rel luar. Tujuan menggunakan parameter anak panah untuk dilakukan pengujian pada lengkung adalah agar perjalanan kereta pada saat memasuki lengkung dari jalur lurus berjalan dengan lancar sehingga tidak menyebabkan anjlokan pada kereta atau kerusakan lainnya pada sarana dan prasarana perkeretaapian.
  2. Peninggian pada lengkungan elevasi rel luar dibuat lebih tinggi daripada rel dalam untuk mengimbangi gaya sentrifugal yang dialami oleh rangkaian kereta. Peninggian rel dicapai dengan menempatkan rel dalam pada tinggi semestinya dan rel luar lebih tinggi.
  3. Pelebaran sepur dilakukan agar roda kereta dapat melewati lengkung tanpa mengalami hambatan dan agar jalur kereta api (rel) dan roda tidak cepat aus. Ada 3 (tiga) faktor yang sangat berpengaruh terhadap besarnya pelebaran sepur, yaitu:
  • Jari – jari lengkung (R).
  • Ukuran / jarak gandar muka – belakang.
  • Kondisi keausan roda dan rel.

Alat uji lengkung horizontal yang digunakan oleh Tim Penguji Prasarana Perkeretaapian Balai Pengujian Perkeretaapian ada 3 (tiga), yaitu:

  1. Versine Measurement (benang nilon).
  2. Track Gauge Measurement.
  3. Meteran

Hasil pengujian yang telah dilakukan akan disampaikan kepada Direktorat Prasarana Perkeretaapian guna proses lanjut penerbitan sertifikat.

HUMAS BALAI PENGUJIAN PERKERETAAPIAN

Share to:

Berita Terkait: