• Jl.Medan Merdeka Barat No.8 Jakarta Pusat 10110 - Indonesia

SOSIALISASI LRT SUMSEL KEPADA GENERASI MILENIAL

PALEMBANG - Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan bersama PT KAI Divre 3 Palembang terus melakukan sosialisasi LRT (light rail transit) Sumsel kepada masyarakat Palembang. Sosialisasi dimaksudkan agar masyarakat mengenal dan menggunakan angkutan massal kereta ringan yang saat ini telah melayani dari Stasiun DJKA di kawasan OPI Jakabaring hingga Stasiun Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II. Masyarakat pantas bersyukur karena Sumatera Selatan memiliki moda transportasi massal modern yaitu LRT. LRT Sumsel merupakan pertama di Indonesia yang telah beroperasi sejak 23 Juli 2018, sementara LRT Jakarta baru akan mulai beroperasi tahun 2019.

Pada sosialisasi yang diselenggarakan hari Sabtu, 15 Desember 2018 di Stasiun LRT RSUD, hadir Direktur Keselamatan Perkeretaapian Ditjen Perkeretaapian, Edi Nur Salam; Deputy Vice President PT KAI Divre 3 Palembang Waroso; General Manager LRT Sumsel Divre 3 Palembang Daniel Hutabarat; Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Selatan dan PPK setempat; tokoh masyarakat / pemerhati transportasi Sumsel Syaidina Ali; dengan mengundang para perwakilan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi dan komunitas pecinta kereta api di Palembang.

Dalam paparannya yang berjudul Promosi & Sosialisasi LRT Sumsel, Edi  Nur Salam memberikan penjelasan mulai dari latar belakang dibangunnya LRT di Sumatera Selatan, Pola Operasional LRT saat ini, Keunggulan LRT dan juga ajakan kepada para mahasiswa yang hadir dalam acara untuk ikut serta mensosialisasikan LRT kepada teman, keluarga dan masyarakat agar menggunakan LRT, termasuk mensosialisasikan penggunaan kartu uang elektronik untuk naik LRT.

"LRT ini sudah sukses melayani penumpang para atlet dalam perhelatan Asian Games 2018 dan sudah dikenal secara internasional. Jadi jangan sampai masyarakat tidak tahu kalau ada LRT atau malah belum pernah naik. LRT ini milik kita semua tidak hanya Kementerian Perhubungan, PT KAI namun juga Pemda. Pemda harus ikut mendukung dan andil agar LRT ini diminati masyarakat dan saling terintegrasi dengan moda angkutan darat lain seperti Trans Musi dan DAMRI. Pemda juga harus ikut memikirkan penyediaan fasilitas lain seperti park and ride dan hal-hal yang menjadi ranahnya Pemda," jelas Edi.

Edi juga mengimbau masyarakat tidak usah kuatir naik LRT. ”Saya jamin keselamatannya. Kalaupun mogok, sudah ada SOP evakuasi penumpang untuk menjamin keselamatan penumpang. Tinggal ikuti panduan petugas, buka pintu bisa keluar lewat walk way sebagai jalur evakuasi, atau menunggu ditarik dengan kereta penolong," pesan Edi. Demikian juga kalau ada barang/benda terjatuh di rel, penumpang bisa minta bantuan petugas untuk mengambilkannya karena ada aliran listrik di rel ketiga (third rail) yang bisa membahayakan penumpang.

Di akhir paparannya, Edi berpesan agar peserta para mahasiswa sebagai generasi milenial untuk menjadi agen dalam menyampaikan informasi positif tentang LRT Sumsel. Menjawab pertanyaan dari salahsatu peserta tentang kemungkinan ada perbuatan vandalisme terhadap LRT, Edi mengingatkan bahwa dalam UU 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian terdapat pasal yang mengatur sanksi pidana bagi siapa pun yang melakukan perusakan maupun memasuki area-area yang terlarang.

Deputy VP Divre 3 Palembang Waroso dalam sambutannya mengajak masyarakat untuk bisa memanfaatkan LRT Sumsel dengan sebaik-baiknya, apalagi Pemerintah telah memberikan subsidi tiketnya sehingga sangat murah. Selain itu, PT KAI juga terus melakukan sosialisasi LRT Sumsel kepada masyarakat, para siswa dari TK, SD, SLTP, SLTA dan perguruan tinggi. “Mudah-mudahan masyarakat akan senang naik LRT yang ramah lingkungan ini,” jelasnya.

GM LRT Sumsel Daniel Hutabarat menjelaskan LRT Sumsel merupakan kereta api perintis, penugasan dari Pemerintah kepada PT KAI (Persero). Saat ini sudah ada 8 rangkaian (trainset) LRT buatan PT INKA (Persero). "KAI saat ini mengoperasikan 44 trip dari pukul 04.37 sampai dengan pukul 19.00 WIB. Headway masih 33 menit dengan waktu tempuh dari Stasiun Bandara menuju Stasiun DJKA, 62 menit," jelas Daniel. Selain itu, kata Daniel, seluruh penumpang LRT Sumsel juga diasuransikan. LRT merupakan moda transportasi massal yang aman, nyaman, tepat waktu dan modern.

Syaidina Ali yang juga mantan Kepala Dinas Perhubungan Kota Palembang menyampaikan masukannya agar Pemda juga mendukung operasional LRT, integrasi antar moda dan dukungan fasilitas lainnya sesuai dengan kewenangannya. (AS)

#Payo Naek LRT

Ikuti terus website djka.dephub.go.id untuk update berita seputar Direktorat Jenderal Perkeretaapian agar kamu tidak ketinggalan berita!
Follow akun sosial media kami. Instagram : ditjenperkeretaapian Twitter : @perkeretaapian Youtube : Ditjen Perkeretaapian.

Share to:

Berita Terkait:

F