157 TAHUN PERJALANAN KERETA API PERTAMA DI INDONESIA: WARISAN LUHUR YANG MENGINSPIRASI GENERASI MUDA
Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Semarang Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Bersama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 4 Semarang menggelar Peringatan 157 Tahun Perjalanan Kereta Api Pertama di Indonesia pada Sabtu, 10 Agustus 2024. Peringatan ini, dilaksanakan dengan melaksanakan Napak Tilas menggunakan kereta api sejauh 25 km dari Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng menuju Stasiun Tanggung Kabupaten Grobogan.
Kegiatan napak tilas ini diikuti sebanyak 120 peserta yang terdiri dari komunitas pecinta kereta api, pengamat transportasi, unsur Kewilayahan Desa Tanggungharjo dan Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan, serta jajaran internal DJKA Kemenhub dan Internal KAI.
Kepala BTP Kelas I Semarang, Rudi Pitoyo menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan peringatan dari jajaran perkeretaapian masa kini untuk mengenang sejarah dimulainya perkeretaapian di Indonesia pada 157 tahun silam. “Saya merasa bangga dan haru saat ini berada di salah satu dari 4 stasiun tertua di Indonesia. perjalanan panjang perkeretaapian membawa semangat bagi kami untuk terus mewujudkan konektivitas dan aksesibilitas, mewujudkan pelayanan prima dan juga keselamatan KA yang terjamin,” urai Rudi.
Sementara itu, Kepala KAI Daop 4 Semarang, Daniel Johannes Hutabarat menambahkan “Kalau tidak ada perjalanan pertama pada 157 tahun silam, tidak akan ada kemajuan perkeretaapian seperti hari ini. Mengulang 157 tahun lalu, Indonesia merupakan negara pertama di Asia Tenggara yang memiliki kereta api. Kita sebagai generasi penerus insan kereta api, harus bersyukur transportasi kereta api di Indonesia hingga saat ini terus mengalami kemajuan. Diharapkan nantinya, angkutan kereta api dapat terus meningkat dari tahun ke tahun dan menjadi tulang punggung transportasi nasional,” jelas Daniel.
Peringatan Perjalanan Kereta Api Pertama ini diisi dengan berbagai rangkaian acara, diantaranya Joyride Semarang Tawang - Tanggung pp menggunakan kereta api,penayangan video sejarah perkeretaapian, diskusi terkait konektivitas dan pelayanan perkeretaapian Jateng-DIY, tumpengan dan perform live music.
Pada perjalanan napak tilas ini melewati 4 stasiun yang merupakan empat stasiun tertua di Indonesia, diantaranya: Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng, Stasiun Alastua, Stasiun Brumbung dan Stasiun Tanggung. Jalur ini pertama kali dibuka pada tanggal 10 Agustus 1867 dan merupakan jalur kereta api pertama yang beroperasi di Indonesia.
Kehadiran kereta api ditandai dengan pencangkulan pertama pembangunan oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda, Mr. L. A. J Baron sloet Van den Belee pada tahun 1864. Pembangunan jalur kereta api dengan lebar sepur 1435 mm ini dilaksanakan oleh Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM), lintas Semarang sampai dengan Tanggung berhasil dirampungkan pada 10 Agustus 1867. Selanjutnya, NISM melanjutkan pembangunan jalur kereta api ke daerah Vorstenlanden (Yogyakarta dan Surakarta) dan selesai tahun 1872.
“Semarang dapat dikatakan sebagai kota kereta api bersejarah, sebagai kota tempat kelahiran kereta api di Indonesia. Kita patut bangga melaksanakan peringatan napak tilas ini, yang diharapkan dapat sebagai pengingat sejarah perkeretaapian serta menjadikan penyemangat untuk lebih memberikan pelayanan dan inovasi terbaik untuk masyarakat dan para pelanggan kereta api kedepannya,” ungkap Daniel.
Lebih lanjut Rudi menyampaikan bahwa ASN BTP Kelas I Semarang kini mulai didominasi Generasi Z, hal ini menjadi bonus demografi untuk pengembangan perkeretaapian khususnya di Jateng DIY. “Sekarang ini 46% dari ASN kami adalah Gen-Z, saya pesan kepada adik-adik Gen-Z yang digadang melek teknologi ini bahwa masa depan kereta api Indonesia ada di tangan kalian. Teruslah menjadi generasi yang inovatif, kreatif, dan memiliki semangat untuk terus belajar dan berkembang. Manfaatkan teknologi untuk menciptakan solusi-solusi baru dalam pengembangan kereta api”, pungkasnya.
Komentar
LOGIN UNTUK KOMENTAR Sign in with Google