DHARMA WANITA PERSATUAN UNIT DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN GELAR WEBINAR “ADAPTASI KEBIASAAN BARU (AKB) PADA MODA PERKERETAAPIAN, KENALI & DISIPLIN PROTOKOL AGAR TETAP SEHAT & SELAMAT”
Jakarta, 21/8/2020 Dalam rangka menyemarakkan peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-75, Dharma Wanita Persatuan Unit Direktorat Jenderal Perkeretaapian menginisiasi webinar dengan tema “Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) pada Moda Perkeretaapian, Kenali & Disiplin Protokol Agar Tetap Sehat & Selamat”. Webinar kali ini merupakan kerjasama Dharma Wanita Persatuan Unit Direktorat Jenderal Perkeretaapian dengan PIKKA KAI dan diikuti sekitar 350 peserta. Kegiatan diawali dengan sambutan dan arahan dari Direktur Jenderal Perkeretaapian, Direktur Utama PT. KAI (Persero) serta Penasihat Dharma Wanita Persatuan Kementerian Perhubungan. Dalam sambutan sekaligus pembukaannya, Direktur Jenderal Perkeretaapian, Zulfikri, menyampaikan bahwa dengan dibukanya kembali sejumlah aktivitas ekonomi mengharuskan kita semua untuk tetap waspada, aman dan produktif selama beraktivitas melalui Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) khususnya bagi masyarakat yang memanfaatkan moda kereta api. Menyikapi kondisi tersebut, Direktorat Jenderal Perkeretaapian telah menetapkan sejumlah regulasi terkait pengendalian transportasi dengan disiplin protocol kesehatan agar mobilisasi masyarakat tetap aman di tengah pandemi, produktif dan aman dari penularan Covid-19. Sementara itu, Direktur Utama PT. KAI (Persero), Didiek Hartantyo, menegaskan bahwa meski moda kereta api mengalami dampak signifikan selama pandemi, pihaknya tetap berupaya untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi para pengguna jasa KA. Selanjutnya, Ibu Endang Budi Karya selaku Penasihat Dharma Wanita Persatuan Kementerian Perhubungan menyampaikan apresiasinya atas inisiatif Dharma Wanita Persatuan Unit Direktorat Jenderal Perkeretaapian dan kepada para narasumber yang berbagi pengetahuan sebagai bekal informasi bagi peserta webinar. Endang juga berharap agar kegiatan serupa dapat diselenggarakan oleh Dharma Wanita Persatuan unit lainnya.
Webinar ini dimoderatori oleh Ketua Dharma Wanita Persatuan Unit Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Ibu Uci Zulfikri, dengan menghadirkan sejumlah narasumber, antara lain: Wiwik Widayati (Direktur Utama PT. KCI), Mega Tarigan (Divisi Operasi PT. MRT Jakarta), dr Astrid Anindita (PT. KAI), Rosita (Kepala Balai Pengelola LRT Sumsel). Para narasumber yang bergerak di lingkup operasional baik PT.KAI, PT.KCI, LRT SUMSEL, dan PT. MRT, selama pandemi ini mengalami penurunan penumpang. Selain karena masa Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) Juga karena adanya kebijakan pengurangan okupansi. Disampaikan bahwa sejak masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), kapasitas penumpang berkisar 40% untuk KA perkotaan dan 70% untuk KA jarak jauh. Untuk hal ini pemerintah melalui Ditjen Perkeretaapian telah mengeluarkan regulasi tentang konfigurasi di tiap tiap jenis sarana. Hal ini penting agar jaga jarak sesuai protokol kesehatan tetap berjalan. Selain itu selama mass AKB, petugas di lapangan dilengkapi dengan alat pelindung diri dan bekerja ekstra memastikan calon penumpang menerapkan protokol kesehatan seperti wajib menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Di stasiun keberangkatan, petugas melakukan cek suhu tubuh penumpang tidak melebihi 37,3 derajat celcius, operator KA perkotaan juga menyediakan tempat mencuci tangan dan pos kesehatan, serta mensterilkan lingkungan stasiun dan kereta. Khusus untuk KA jarak jauh, operator menyediakan faceshield dan petugas melakukan pengecekan suhu tubuh penumpang secara berkala setiap 3 jam. Perlakuan khusus juga diterapkan di stasiun bawah tanah MRT guna memastikan optimalnya ventilasi, durasi dan jarak selama jam operasional. Para operator juga memanfaatkan call center dan media sosial masing-masing untuk menampung dan menindaklanjuti laporan dari penumpang seputar pelayanan dan operasional di masa Adaptasi Kebiasaan Baru. Berbagai upaya telah dilakukan operator baik Kereta Perkotaan dan KA Antar kota dalam masa adaptasi kebiasaan baru, dimana transportasi kereta harus aman lancar dan sehat.
Sebagai penutup webinar, Ibu Uci Zulfikri kembali mengingatkan bahwa AKB merupakan pola hidup yang mendorong perubahan perilaku masyarakat yang menggunakan transportasi publik khususnya moda kereta api, mengubah kebiasaan lama manjadi kebiasaan baru yang lebih sehat mulai saat persiapan perjalanan, selama perjalanan, dan saat sampai tujuan atau kedatangan. Ibu Uci Zulfikri juga menyambut baik kesiapan kesigapan dan komitmen pelayanan operator perkeretaapian selama AKB. Wanita harus semakin berperan dan teredukasi dalam menyikapi pandemi Covid-19, menjaga kesehatan diri, kesehatan keluarga dan kesehatan masyarakat khususnya apabila memanfaatkan jasa transportasi KA. Pengguna jasa transportasi perlu meningkatkan kepedulian sebagai rasa tanggung jawab bagi kesehatan publik, menaati protokol kesehatan saat menggunakan transportasi publik menjadi kunci pemutus rantai penularan Covid-19 (wid/spn).
Komentar
LOGIN UNTUK KOMENTAR Sign in with Google