DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN LAKUKAN INSPEKSI PROTOKOL KESEHATAN ANGKUTAN KERETA API DI WILAYAH AGLOMERASI
DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN LAKUKAN INSPEKSI PROTOKOL KESEHATAN ANGKUTAN KERETA API DI WILAYAH AGLOMERASI
Jakarta (16/05) - Dalam rangka memastikan penerapan protokol kesehatan di stasiun dan selama perjalanan KA di masa Angkutan Lebaran 1442 H, jajaran Direktorat Jenderal Perkeretaapian secara intensif melakukan inspeksi sejak masa peniadaan mudik diberlakukan pada 6 Mei 2021. Hal ini sejalan dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 13 tahun 2021 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Idul Fitri 1442 H/Tahun 2021 dalam rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19 dan Surat Edaran Nomor 35 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor SE 27 Tahun 2021 tentang Petunjuk Pelaksanaan Orang dengan Transportasi Perkeretaapian dalam Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Danto Restiawan, mengatakan bahwa jajarannya intensif memantau mobilitas masyarakat yang menggunakan jasa angkutan kereta api, khususnya di wilayah aglomerasi, setelah masa Idul Fitri 1442 H. Sebab sesuai PM Nomor 13 Tahun 2021, angkutan kereta api perkotaan di wilayah aglomerasi masih beroperasi. "Kita tempatkan petugas-petugas kita di stasiun-stasiun yang melayani kereta di Wilayah Aglomerasi misalnya di Wilayah Jabodetabek, Bandung, Yogya, Solo, Surabaya juga di wilayah Medan, Palembang serta Lampung, baik dari Tim Kantor Pusat maupun Balai Teknik Perkeretaapian,” urai Danto.
Lebih lanjut, Danto menegaskan bahwa pengawasan ini dilakukan terhadap penerapan aturan angkutan kereta api selama peniadaan mudik oleh PT KAI selaku operator. “Pengawasan dilakukan terhadap pelaksanaan verifikasi berkas-berkas persyaratan perjalanan orang dengan transportasi kereta api dan juga sejauh mana petugas di lapangan melakukan pengaturan perjalanan penumpang," lanjut Danto.
Salah satu layanan angkutan kereta api aglomerasi yang menjadi fokus utama dari pengawasan ini adalah KRL Jabodetabek. Sebab, sejak hari pertama perayaan Idul Fitri 1442 H hingga akhir pekan, terjadi kecenderungan kenaikan volume penumpang KRL Jabodetabek. "Kenaikan volume penumpang KRL, terutama penumpang musiman jadi perhatian utama, sebab mereka tidak terbiasa dengan penerapan protokol kesehatan,” ujar Danto. Terlebih, masih banyak penumpang KRL Jabodetabek yang tidak menjaga jarak, tidak disiplin memakai masker, selalu bergerombol, serta membawa balita. “Hal-hal seperti ini yang berpotensi meningkatkan resiko dalam bertransportasi umum di masa pandemi," lanjut Danto.
Pada kesempatan yang sama, Danto menyampaikan bahwa pemantauan khusus dilakukan oleh Ditjen Perkeretaapian pada tanggal 15 dan 16 Mei 2021 yang diprediksi sebagai puncak penggunaan KRL Jabodetabek oleh warga. Inspeksi dan pemantauan khusus yang dilakukan di Stasiun Bogor, Stasiun Citayam, Stasiun Depok, Stasiun Bekasi, Stasiun Tambun, Stasiun Serpong, Stasiun Bojonggede dan Stasiun Manggarai ini, bertujuan untuk memastikan para petugas dari PT KCI menjalankan SOP dengan benar.
"Kita ingin agar petugas bekerja dengan sigap, cepat dan tanggap terhadap kondisi atau perilaku penumpang yang tidak sesuai dengan ketentuan," tegas Danto. Lebih lanjut Danto menekankan bahwa petugas harus sigap dan tegas mengurai kerumunan antrian di stasiun maupun di dalam kereta. "Ini jadi upaya edukasi kita ke pengguna jasa KA agar sadar dan disiplin protokol kesehatan dalam menggunakan transportasi umum di masa pandemi," sambungnya.
Selain pengawasan terhadap protokol kesehatan, Danto juga menginstruksikan kepada operator untuk menambah frekuensi sarana angkutan perkotaan KRL Jabodetabek dan melakukan random tes antigen di stasiun-stasiun strategis. Hal ini sesuai pernyataan Menteri Perhubungan yang meminta agar PT KCI lebih profesional dalam menangani penumpang KRL di masa peniadaan mudik ini. Sebab, penumpukan penumpang yang terjadi di stasiun-stasiun yang melayani KRL Jabodetabek, sempat mendapat perhatian khusus dari Menteri Perhubungan.
Sejalan dengan instruksi yang disampaikan, upaya pembenahan pengaturan penumpang oleh PT KCI selaku operator sudah mulai terlihat dalam dua hari terakhir. Upaya perbaikan ini terlihat antara lain dalam pengaturan antrian di stasiun, hingga pembatasan penumpang KRL di stasiun pemberangkatan oleh petugas. Selain itu, sesuai arahan Menteri Perhubungan, juga telah dilaksanakan random tes antigen bagi penumpang KRL di Stasiun Bekasi, Stasiun Bogor, Tangerang dan Stasiun Manggarai.
Meski upaya pembenahan sudah mulai terlihat, namun Danto mengakui bahwa masih banyak hal yang dapat ditingkatkan agar pelayanan terhadap penumpang di masa pandemi ini menjadi lebih baik. Selain itu, dalam rangka memastikan agar waktu tunggu antar kereta menjadi lebih kecil, dilakukan perubahan pola operasi melalui pengoperasian beberapa Kereta Luar Biasa (KLB). “Kita benar-benar ingin memastikan aturan yang ada telah dijalankan oleh operator dengan baik, agar masyarakat pengguna jasa merasa aman, nyaman dan juga sehat," pungkas Danto. (spn/wid/hj)
Komentar
LOGIN UNTUK KOMENTAR Sign in with Google