• Jl.Medan Merdeka Barat No.8 Jakarta Pusat 10110 - Indonesia

Ditsar KA Beri Penajaman Fokus Baperka Ke Arah BLU

Grobogan  – Direktorat Sarana Perkeretaapian adalah lini di Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan yang menaungi Balai Perawatan Perkeretaapian. Koordinasi dan komunikasi vertikal selalu dilakukan intens dalam menjaga dan meningkatkan kualitas pengelolaan sarana perkeretaapian milik negara di Balai Perawatan Perkeretaapian Ngrombo. Hal tersebut tercermin pada saat Kasubdit Pengelolaan Sarana Milik Negara Supandi melaksanakan tugas ke Balai Perawatan Perkeretaapian, pada kegiatan pemeriksaan dan monitoring sarana milik negara yang ada di Workshop Ngrombo, pada Kamis (20/01/2022).

 

Menurut Kasubdit Pengelolaan Sarana Milik Negara, Balai Perawatan Perkeretaapian memiliki potensi besar sebagai UPT yang dapat dikembangkan secara kelembagaan menjadi BLU. Hal tersebut disampaikan Supandi di hadapan jajaran staf Balai Perawatan Perkeretaapian.

 

“Balai Perawatan Perkeretaapian dan Pengujian (Balai Pengujian Perkeretaapian) kalau nantinya sudah BLU bisa menjadi lembaga yang memiliki potensi dengan pendapatan terbesar (di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian)”, jelas Supandi.

 

Arahan yang disampaikan banyak berkaitan dengan fokus pengembangan balai dengan penajaman dari sisi kapasitas kelembagaan Balai Perawatan Perkeretaapian, agar terus mengarah sesuai postur lembaga Badan Layanan Umum secara profesional.

 

Pengembangan dapat dilakukan pada semua aspek. Pada sesi tayang materi presentasi Balai Perawatan Perkeretaapian, ada beberapa slide yang menjadi perhatian utama. Sesuai dengan agenda kegiatan pemeriksaan sarana perkeretaapian perhatian banyak tertuju pada sarana perkeretaapian yang dikelola Balai Perawatan Perkeretaapian.

 

Ketika disinggung tentang pemanfaatan sarana yang sudah dilakukan, beberapa diantara sarana telah digunakan pada pekerjaan-pekerjaan konstruksi. Pemanfaatan sarana yang terbaru adalah peralatan khusus tadano yang ada di Jaribarang disewa kontrak oleh vendor untuk membantu pekerjaan konstruksi. “Bagaimana tingkat pemanfaatan sarana kita yang di kelola, ada tidak sarana kita yang dipakai pihak lain?”, ujar Supandi yang kemudian dijelaskan tim Balai Perawatan Perkeretaapian beberapa sarana yang telah dimanfaatkan untuk penyewaan atau yang berkaitan dengan kegiatan kedinasan.

 

Diskusi dengan Direktorat Sarana tersebut, masih seirama dengan arahan Inspektur Jenderal Kemenhub yang datang di Workshop Ngrombo pekan sebelumnya. Kompetensi SDM Balai Perawatan Perkeretaapian, menjadi titik fokus yang benar-benar ditekankan Supandi. Pemenuhan jumlah tim perawat harus mampu menjawab kebutuhan teknis di lapangan.

 

“Kapasitas kelembagaan bisa dibangun dengan pemenuhan kompetensi SDM sesuai standar di bidangnya”, terang Supandi. Kompetensi meliputi berbagai program pelatihan dan pengembangan SDM pada lembaga-lembaga yang memiliki kredibilitas di bidangnya. Salah satu diantaranya mengenai kajian manajemen keselamatan kerja yang rencananya akan dilakukan pada triwulan pertama tahun 2022.

 

Transformasi ke arah BLU, harus memenuhi standar keselamatan kerja. Selain sebagai bentuk wujud tingkat profesionalitas kerja di lingkungan kerja serta bentuk mitigasi terhadap kejadian kecelakaan kerja, penerapan manajemen keselamatan kerja yang terstandarisasi akan meningkatkan kepercayaan masyarakat (public trust) kepada institusi Balai Perawatan Perkeretaapian.

 

Selain itu, pejabat yang sebelumnya memiliki pengalaman lama memimpin bidang tugas kehumasan direktorat jenderal perkeretaapian tersebut, menambahkan juga pentingnya menjalin relasi dengan stakeholder. Salah satunya adalah dengan media. Hal tersebut penting, agar Balai Perawatan Perkeretaapian dapat dikenal oleh publik, tentunya dengan reputasi yang baik untuk memperkuat kepercayaan publik.

 

Kunjungan tugas di Workshop Ngrombo menjadi kunjungan perdananya. Pada kesempatan itu, Supandi meninjau seluruh sarana perkeretaapian yang berada di Workshop Ngrombo didampingi jajaran Balai Perawatan Perkeretapian. Kegiatan peninjauan sarana dilaksanakan dengan menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) dan mematuhi protokol kesehatan sesuai arahan pemerintah untuk pencegahan penyebaran varian baru Covid 19 Omicron.

 

Pengecekan sarana perkeretapian yang ada di Balai Perawatan Perkeretaapian dilakukan satu per satu. Selama peliputan di lapangan, Supandi secara cermat melihat secara visual kondisi sarana, dan sesekali masuk ke dalam sarana. Ada beberapa interior sarana yang dicek, yaitu kereta inspeksi yang stabling di dalam gedung workshop, dan kereta kedinasan yang berada di tempat stabling luar gedung workshop.

 

Agenda pemantauan dan monitoring sarana di lapangan berjalan dengan baik. Meskipun pada suasana gerimis, Supandi tetap melihat secara langsung kondisi Kereta Kedinasan yang berada di tempat stabling jalur (track) lima tepat di sisi timur gedung workshop. Rombongan kembali ke Jakarta pada jam sembilan malam di hari yang sama, menggunakan transportasi kereta api dari Stasiun Kereta Api Ngrombo yang lokasinya berdampingan dengan area Balai Perawatan Perkeretaapian. (yogo)

Share to:

Berita Terkait:

F