• Jl.Medan Merdeka Barat No.8 Jakarta Pusat 10110 - Indonesia

P12 Sembilan Belas Gerbong Datar

Pemeliharaan dan perawatan sarana perkeretaapian penting dilakukan untuk menjaga lifetime dari sarana itu sendiri serta menjaga agar sarana perkeretaapian selalu dalam kondisi baik. Secara umum, perawatan dan pemeliharaan dapat dilakukan baik pada lokasi penempatan sarana perkeretaapian berada, maupun dengan membawa sarana perkeretaapian ke dalam fasilitas perawatan.

Perawatan yang dilakukan di dalam fasilitas perawatan dilakukan pada beberapa periode perawatan, salah satunya perawatan tahunan atau biasa disebut dengan P12. P12 dilakukan untuk merawat seluruh bagian sarana secara lebih intensif. P12 biasa dilakukan setahun sekali sesuai dengan periodical maintenance yang dilakukan. Pada bulan oktober 2023 agenda perawatan serupa tengah dilakukan tim perawatan Balai Perawatan Perkeretaapian terhadap sembilan belas Gerbong Datar milik negara yang berada di empasment Balai Perawatan Perkeretaapian.

Perawatan pada Sarana Milik Negara Kereta Tanpa Berpenggerak (SMN KTB) ini dilakukan di jalur rel kedua dalam gedung Workshop Ngrombo selama 10 hari, sejak tanggal 9 hingga 20 Oktober 2023.

Gerbong datar merupakan sarana perkeretaapian yang yang ditarik atau didorong oleh lokomotif, serta berfungsi untuk mengangkut barang. Gerbong datar yang dirawat di periode perawatan tahunan (P12) kali ini memiliki identitas GD 40 09 01-09 (9 unit) dan GD 40 12 01-10 (10 unit).

Seperti dijelaskan didepan, perawatan dua belas bulanan gerbong datar bertujuan untuk menjaga dan mempertahankan kondisi sarana, memperpanjang umur alat/mesin agar handal saat digunakan, serta dalam keadaan Siap Operasi (SO).

Faktanya, P12 pada gerbong datar di tahun 2023 merupakan salah satu sarana yang dilakukan perawatan secara swakelola oleh Balai Perawatan Perkeretaapian. “Kegiatan ini merupakan bukti bahwa SDM Balai Perawatan Perkeretaapian sebagai tenaga perawatan sarana perkeretaapian milik negara memiliki kompetensi di bidangnya, khususnya dalam hal perawatan gerbong datar sesuai dengan prosedur yang berlaku dengan memperhatikan faktor keselamatan” ungkap M Karil Samba, Pengawas Perawatan SMN KTB.

Perawatan dimulai dengan melakukan langsir gerbong datar yang sebelumnya stabling di jalur ketujuh area luar sisi timur gedung Workshop Ngrombo. Langsir dilakukan menggunakan Lokomotif DH CC 300, menggunakan fasilitas wesel yang berada ujung jalur yang bermuara pada lintas raya Stasiun Ngrombo. Lokomotif CC 300 memindahkan Gerbong Datar satu per satu dari jalur rel ketujuh menuju jalur rel kedua. Jalur rel  kedua inilah yang memiliki akses ke dalam gedung fasilitas Workshop Ngrombo.

Setelah memasuki gedung fasilitas perawatan, tim perawatan menjalankan SOP sesuai peran yang ditetapkan. Pada pengamatan di lapangan, tim perawatan mulanya melakukan pelepasan komponen pengikat bogie dan rangka atas gerbong di atas spoor kolong. Selepas komponen pengikat lepas, kemudian mendorong gerbong datar ke instalasi Lifting Jack untuk dilakukan pengangkatan badan Gerbong Datar. Usai dilakukan pengangkatan pada tingkatan yang cukup, lalu komponen bogie dipindahkan ke area perawatan dengan didorong secara manual. Perawatan dan pemeriksaan dilakukan secara lebih detil oleh tim teknis perawatan.

Agenda perawatan dilaksanakan berdasarkan checksheet atau lembar periksa. Checksheet tersebut secara pokok terdiri dari empat bagian, meliputi bagian bogie, alat perangkai mekanik, sistem pengereman, dan rangka atas.

Pada bagian bogie terdapat beberapa komponen yang dilakukan perawatan, meliputi axle bearing, side spring, load spring, friction wedge, side bearer, diameter roda, profil roda, ketebalan center plate liner, side frame column, keausan pin dan bush, bogie dan frame, bolster bogie, side frame key, pencucian bogie, dan pelumasan bagian yang bergesekan.

Kemudian pada bagian alat perangkai mekanik, komponen yang diperiksa ialah automatic coupler.

Pada bagian ketiga, sistem pengereman mekanik memiliki beberapa bagian untuk diperiksa, seperti tekanan udara BP, fungsi full service brake (rem automatic), fungsi parking brake, visual emtyload device, kebocoran angin, ketebalan rem block, distributor valve, pengaturan slack adjuster, pengaturan control head, pengaturan jarak stopper, pengaturan kerenggangan rem block, tekanan dan langkah brake cylinder, pembuangan air kondensasi pada recevoir, kelengkapan brake rigging, kondisi fleksibel hose (brake hose), dan kondisi angle cock.

Bagian terakhir, bagian rangka atas terdiri dari enam komponen yang harus diperiksa, seperti bracket semboyan 21, handle grap, kelengkapan dan pelumasan twist lock, fungsi dan pelumasan skamel (alat tumpu rel), underframe, dan touch up cat yang rusak.

Perawatan berkala ini dilaksanakan menggunakan fasilitas dan peralatan pendukung perawatan perkeretaapian, seperti lifting jack, ultrasonic flaw detector, wheel back to back gauge digital, wheel profile gauge digital, wheel diameter gauge analog, dan peralatan pendukung perawatan lainnya.

Setelah dilakukan dilakukan perawatan, gerbong datar kembali dilangsir menuju jalur rel kedelapan di Workshop Ngrombo menggunakan Lokomotif DH CC 300.

Perawatan dan pemeliharaan terhadap sarana perkeretapaian harus dilakukan secara reguler. Jika sebuah sarana perkeretapaian tidak dilakukan perawatan secara reguler maka akan berdampak kepada penurunan kondisi dan performa dari sarana perkeretaapian itu sendiri. Prosedur perawatan sarana perkeretaapian ini juga harus mengacu kepada pedoman dan referensi yang berdasarkan pada SOP, didukung peralatan perawatan, lalu kompetensi dari ti perawatan, dan riwayat perbaikan sebelumnya.

Sebuah perawatan sarana perkeretaapian perlu dilakukan dengan interval-interval tertentu berdasarkan jam operasional sarana perkeretaapian itu sendiri. Namun selain perawatan sarana perkeretaapian berdasarkan periode tertentu, terkadang terdapat perbaikan yang harus dilakukan ketika sarana perkeretaapian mengalami kendala secara mendadak ketika sedang dioperasikan. Maka sebagai tindakan mitigasi terhadap sarana perkeretaapian yang Tidak Siap Operasi (TSO), perawatan periodik perlu dilakukan secara tertib, seperti contoh P12 yang dilakukan pada Gerbong Datar di atas. (yogo)

 
Share to:

Berita Terkait:

F