• Jl.Medan Merdeka Barat No.8 Jakarta Pusat 10110 - Indonesia

Tentang Perawatan P12 Lokomotif

Perawatan P12 atau biasa disebut perawatan dua belas bulanan bisa juga perawatan tahunan, merupakan salah satu jenis periodical maintenance yang bertujuan untuk menjaga kondisi sarana/ alat agar tetap prima.

Perawatan tahunan biasanya didasarkan dari Manual Instruction yang terdapat pada sarana masin-masing. Khusus untuk sarana Lokomotif ini merupakan pabrikan lokal buatan dari PT. INKA (Persero). Lokomotif buatan PT. INKA tersebut berjenis CC300 atau jenis Lokomotif yang berpenggerak Diesel Hidrolik. Dengan kecepatan maksimum 120 km/j dan traksi maksimum yang dapat dicapai 270 KN yang mampu menghasilkan tenaga sebesar 1700 KW gross horsepower (sumber: website PT. INKA).

Gambar 1 Penggantian Fuel Filter Genset

Lokomotif CC300 memiliki keunggulan lain berupa tahan air sehingga lokomotif ini biasa digunakan sebagai lokomotif pengganti PT. KAI (Persero) untuk mengantisipasi banjir yang sering terjadi di Stasiun Tawang, Semarang. Selain itu, desain Lokomotif CC300 ini memiliki keunggulan daripada lokomotif yang biasa digunakan oleh PT. KAI (Persero) yaitu desain kabin satu dan kabin dua yang sama besarnya sehingga membuat nyaman masinis yang menjalankan Lokomotif CC300.

Balai Perawatan Perkeretaapian sendiri memang bertugas untuk merawat Sarana Milik Negara atau SMN yang salah satunya adalah Lokomotif CC300 tersebut.

Kementerian Perhubungan melalui Balai Perawatan Perkeretaapian memiliki 5 Lokomotif CC300 yang asetnya tersebar di beberapa wilayah, diantaranya di Workshop Balai Perawatan Perkeretaapian Ngrombo ada dua unit, satu unit di Balai Yasa Pulubrayan Medan, satu unit di Depo Cipinang Jakarta, dan satu unit Stasiun Tanjungkarang Lampung.

Perawatan tahunan/ P12 dilakukan dengan pengawasan oleh tim Balai Perawatan Perkeretaapian.

Gambar 2 Pemeriksaan level coolant radiator

Perawatan tahunan didasarkan dari checksheet P12 yang disusun oleh tenaga ahli yang bersumber dari Manual Instruction pabrikan. Penggantian yang biasa dilakukan ketika perawatan P12/ Perawatan tahunan meliputi penggantian oli/ pelumas pada engine dan genset, penggantian filter oli pada engine, genset, dan water separator, selain itu juga dilakukan pemeriksaan baik secara visual maupun fungsi terhadap sistem pengereman, sistem telekomunikasi, sistem kelistrikan, sistem penggerak dan traksi, serta sistem keamanan.

Pemeriksaan visual dan fungsi komponen perlu dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat kerusakan pada komponen tersebut. Apabila ketika dilihat terdapat kerusakan dan dapat diperbaiki saat itu juga, maka teknisi akan segera melakukan perbaikan kondisi.

Gambar 3 Pemeriksaan bagian bogie lokomotif

Selain dilakukan penggantian sparepart dan consumable part sesuai dengan checksheet yang telah disusun, terdapat kegiatan lain pada perawatan tahunan yaitu memperbaiki kondisi komponen lokomotif yang rusak.

Kegiatan tersebut biasa disebut dengan corrective maintenance, yaitu kegiatan perawatan yang dilakukan sewaktu-waktu/ tidak terjadwal yang bertujuan untuk mengembalikan fungsi seperti sediakala.

Perbaikan komponen tersebut biasanya meliputi perbaikan sistem pengereman, sistem udara, sistem permesinan dan bahkan eksterior lokomotif seperti cat dan bodi lokomotif. Kondisi eksterior lokomotif juga penting untuk diperhatikan, Dimana kondisi cat yang bagus sangat mempengaruhi visual dari lokomotif tersebut. Dikarenakan lokomotif CC300 biasa digunakan untuk menarik kereta kepresidenan yang biasa bertujuan untuk menginspeksi jalur kereta yang selesai dibangun. 

Warna merah juga sangat identik dengan Lokomotif CC300 buatan PT. INKA (Persero) tersebut. Pasalnya komunitas railfans atau sekumpulan masyarakat yang memiliki antusiasme tinggi terhadap perkeretaapian biasa menyapa lokomotif yang satu ini dengan sebutan “Si Loko Merah”.

Gambar 5 Perawatan Eksterior Lokomotif CC300

Setelah dilakukan perawatan tahunan/ P12 pada lokomotif CC300, biasanya akan dilakukan uji fungsi terhadap kondisi lokomotif secara keseluruhan. 

Uji fungsi tersebut (atau biasa disebut uji performansi) bertujuan untuk mengetahui keandalan dan performa lokomotif yang telah dilakukan perawatan tahunan. Uji fungsi tersebut dapat dilakukan dengan melakukan perjalanan di lintas dengan jarak yang sudah ditentukan, dan biasanya lokomotif akan digandengkan dengan gerbong atau kereta untuk mengetahui performanya di lintas. (lhr)

Share to:

Berita Terkait: