• Jl.Medan Merdeka Barat No.8 Jakarta Pusat 10110 - Indonesia

Terapkan GoA Level 3, LRT Jabodebek gunakan teknologi perkeretaapian paling Advance di Indonesia

Jakarta (17/2) – Sebagai bentuk dukungan persiapan rencana pengoperasian LRT Jabodebek pada Tahun 2022, Direktorat Jenderal Perkeretaapian melalui Direktorat Prasarana Perkeretaapian menggelar event webinar yang mengusung tema "Pemanfaatan Grade of Automation (GoA) Level 3 Dalam Pengoperasian LRT Jabodebek” pada Kamis (17/2). Webinar yang berlangsung secara daring melalui zoom meeting dan disiarkan secara langsung melalui live streaming Youtube di channel ditjenperkeretaapian. Webinar ini diselenggarakan dalam rangka meningkatkan pengetahuan strategis  dalam penggunaan sistem persinyalan LRT Jabodebek yang menggunakan teknologi tercanggih yaitu GoA Level 3, sehingga pengoperasian LRT dapat dijalankan tanpa pengemudi (driverless) dengan tetap mengutamakan aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan.

Penerapan teknologi GoA level 3 pada LRT Jabodebek ini menjadi terobosan baru yang dihadirkan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian dalam menyediakan sistem transportasi perkeretaapian yang inovatif namun tetap mengedepankan aspek keselamatan. Acara webinar dibuka oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian, Zulfikri, yang dalam keynote speechnya menyampaikan apresiasi kepada Direktorat Prasarana Perkeretaapian yang telah secara konsisten dan berkelanjutan berkontribusi terhadap pembangunan perkeretaapian nasional khususnya dalam bidang sistem persinyalan. Perkenankan saya untuk menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya terhadap pemanfaatan Grade of Automation (GoA) level 3 ini yang telah menjadi topik penting dan strategis, karena akan memberikan dampak besar yang  positif kepada masyarakat, khususnya dalam peningkatan kualitas layanan  perkeretaapian yang erat kaitannya dengan peningkatan aspek keselamatan, keamanan dan  kenyamanan, sehingga nantinya diharapkan LRT Jabodebek sebagai sarana transportasi massal, akan menjadi transportasi kereta api yang handal dan terpercaya oleh penumpangnya” jelas Zulfikri.

 

LRT Jabodebek sebagai moda transportasi baru, akan melayani masyarakat Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi dan sekitarnya. LRT didesign dengan menggunakan sistem persinyalan CBTC (Communication Based Train Control) yang didalamnya disematkan teknologi GoA Level 3, sehingga akan meningkatkan efektivitas headway management antar kereta sekaligus  meningkatkan frekuensi perjalanan atau transport rate hingga 30%. “Penerapan GoA Level 3 akan membuat pergerakan, kecepatan dan waktu berhenti LRT dapat dioperasikan secara otomatis, khususnya dalam menjaga jarak aman, sehingga membuat headway akan lebih singkat dan efisien. Meskipun dalam pengoperasiannya sudah otomatis dan driverless atau tanpa masinis, akan tetapi sebagai langkah mitigasi dalam kondisi critical dan emergency, LRT Jabodebek akan menugaskan train attendant yang membantu proses pengoperasian, khususnya apabila sewaktu-waktu terjadi disrupsi.” pungkas Zulfikri

Pernyataan tersebut didukung oleh salah satu pembicara dalam webinar ini yaitu, Mr. Charles Devereux, seorang Expert Adviser Operations, Crossrail International,  Crossrail Ltd dari Inggris yang menyampaikan selain penerapan bentuk adaptasi teknologi baru seperti GoA level 3, tentu saja kualitas dan kompetensi dari Sumber Daya Manusia (SDM) tetap akan menjadi kunci utama kesuksesan pelayanan transportasi kereta api seperti LRT. Terlebih apabila adanya disrupsi secara teknis yang mengakibatkan potensi terjadinya suatu kecelakaan. Charles menegaskan perlu peran well trained staff dalam hal ini train attendant yang akan secara efektif melakukan upaya mitigasi terjadinya kecelakaan, “people are as important as systems, even in an automated railway,” ungkap Charles dalam webinar.

Dilaksanakan dalam dua sesi dan berhasil diikuti lebih dari 1000 peserta, webinar GoA Level 3 ini menghadirkan narasumber yang kompeten dan handal dibidangnya dengan dua narasumber internasional, yaitu Mr. Charles Devereux dari Inggris, Mr. Brian Wong, TUV Project Director dari Singapura serta diisi oleh pembicara lainnya yaitu dari Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono dan Akademisi dari The University Center of Excellence for Advanced Intelligent Communications (AICOMS), Telkom University, Prof. Khoirul Anwar. Direktorat Prasarana Perkeretaapian juga mengapresiasi keaktifan peserta dalam bertanya yang membuktikan antusiasme publik dalam menantikan penggunaan sistem persinyalan kereta api yang lebih baik, canggih, selamat, aman dan nyaman. (JM).

Share to:

Berita Terkait:

F