• Jl.Medan Merdeka Barat No.8 Jakarta Pusat 10110 - Indonesia

Jajaran Direktorat Sarana Kemenhub Pantau Kesiapan Penempatan SMN di Balai Perawatan Perkeretaapian

GROBOGAN – Pelaksana Tugas Direktur Sarana Kementerian Perhubungan, Dedy Cahyadi, yang merangkap jabatan pasca dilantik menjadi Direktur Keselamatan pada Direktorat Jenderal Perkeretaapian per 15 Maret 2021, bergerak cepat melakukan rapat koordinasi di Balai Perawatan Perkeretaapian pada hari Kamis (25/3) malam, pukul 20.00 WIB.

Pertemuan tersebut membahas tentang pembahasan langkah kerja untuk pelaksanaan pemindahan Sarana Milik Negara (SMN) yang berada di luar lokasi untuk kemudian masuk ke Balai Perawatan Perkeretaapian, Grobogan, Jawa Tengah.
Dalam agenda tersebut Dedy Cahyadi didampingi oleh Pelaksana Tugas Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Pemeriksaan Dan Analisis Kecelakaan, Direktorat Keselamatan Kementerian Perhubungan Prayudi, serta diterima oleh Kepala Balai Perawatan Perkeretaapian M. Andi Hary Murti beserta jajarannya.

Dedy Cahyadi mengatakan, saat ini prioritas kerja untuk Balai Perawatan Perkeretaapian salah satunya adalah penarikan masuk sarana perkeretaapian milik negara ke dalam area Balai sesuai dengan peta sarana yang memungkinkan untuk dipindahkan ke Grobogan.
Dari 169 jumlah sarana yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, penarikan akan dilakukan terhadap 29 sarana terlebih dahulu. Untuk itu, dibutuhkan perhatian signifikan untuk dapat menuntaskan pekerjaan tersebut.

Kepala Balai Perawatan Perkeretaapian mengatakan kesiapan jajarannya dalam melaksanakan instruksi kerja tersebut.

“Untuk rencana penempatan sudah dibahas, kapasitas stabling sarana telah diperhitungkan” jelas Andi Hary Murti dalam rapat yang digelar malam itu.

Menurutnya, setelah Kereta Ukur Ciremai tiba pada hari Kamis (25/3) siang dan telah stabling di dalam gedung workshop, direncanakan kemudian pada Jumat (26/3) siang, Kereta Kedinasan yang semula berada di PT INKA Madiun akan ditarik semuanya ke Balai.

Dalam pembahasan rapat, Dedy Cahyadi juga melakukan pemetaan terhadap 169 sarana. Pemetaan berkenaan dengan kondisi sarana, kesiapan pindah sarana, kelengkapan administrasi, serta dihimpun sebagai materi untuk menentukan kebijakan perawatan.

“Berita Acara setiap pelaksanaan perawatan harus lengkap, setiap unit sarana harus ada catatan histori perawatan,” tegasnya.

Terkait hal tersebut, Andi Hary Murti mengatakan, ia juga akan melakukan koordinasi dengan lembaga terkait untuk memonitor administrasi dalam hal pekerjaan pemindahan sarana.

Rapat koordinasi berlangsung selama kurang lebih dua jam dalam suasana hujan lebat di sekitar area Balai. Selepas rapat Dedy Cahyadi dan peserta lainnya menyempatkan untuk melakukan pemantauan ke gedung workshop dan gedung penyimpanan alat berat. Rombongan meninggalkan Balai Perawatan Perkeretaapian pada pukul 22.30 WIB. 

Humas Balai Perawatan Perkeretaapian
info@balaiperawatan.id

Share to:

Berita Terkait: