• Jl.Medan Merdeka Barat No.8 Jakarta Pusat 10110 - Indonesia

THE YIA AIRPORT TRAIN LINE WILL REDUCE TRAVEL TIME TO 40 MINUTES

THE YIA AIRPORT TRAIN LINE WILL REDUCE TRAVEL TIME TO 40 MINUTES

Yogyakarta, (17/8/2021) - Pembangunan jalur Kereta Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) yang segera rampung, akan memangkas waktu tempuh dari dan ke bandara tersebut. Sebelumnya, waktu tempuh Kota Yogyakarta-Bandara YIA mencapai sekitar 90 menit menggunakan kendaraan darat. Nantinya, jika KA Bandara YIA sudah beroperasi, waktu tempuhnya hanya sekitar 40 menit.

Zulfikri, Direktur Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan mengutarakan hal tersebut dalam "Dialog Pembangunan Perkeretaapian Nasional di Yogyakarta" hari ini (17/8). Dialog dilaksanakan di atas Kereta Inspeksi (KAIS) milik Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA), mencoba jalur yang sudah dilakukan pengujian dari Stasiun Tugu ke Stasiun Bandara YIA. Dialog menghadirkan pengamat kebijakan publik Agus Pambagio dan Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia, Prof. Agus Taufik Mulyono.

Dalam paparannya Dirjen Zulfikri mengungkapkan, pembangunan jalur KA mulai konstruksi tahun 2019. "Ini adalah jalur KA Bandara ke-6 yang telah dibangun DJKA Kemenhub untuk mempermudah dan mempercepat akses ke bandara," tuturnya. Sebelumnya sudah ada 5 jalur KA yang telah beroperasi, yaitu KA Bandara Kualanamu, KA Bandara Soekarno-Hatta Jakarta, KA Bandara Internasional Minangkabau, LRT Sumatera Selatan, dan KA Bandara Adi Soemarno Solo.

Selain untuk keperluan para pengguna Bandara, KA yang akan melewati jalur Stasiun Tugu-Stasiun Bandara YIA, menurut Zulfikri, dapat dimanfaatkan masyarakat yang hendak pergi ke Yogyakarta dari Stasiun Wates, karena kereta juga berhenti di sini "Sehingga, lebih luas lagi masyarakat pengguna kereta ini," ucapnya.

Zulfikri menerangkan, bahwa untuk KA Bandara YIA ini paling tidak ada tiga tahapan yang akan dilakukan setelah proses pengujian terhadap jalur kereta ini selesai. "Pertama tahap Commissioning, besok (18 Agustus, red) rencana akan dilakukan kegiatan Switch Over (SO) Persinyalan sehingga semua prasarana sudah terintegrasi dan secara teknis sudah bisa dioperasikan. "Setelah SO besok maka kereta api Bandara secara teknis sudah bisa dijalankan. Selanjutnya ujicoba commissioning ini dilakukan dengan menjalankan kereta tanpa penumpang umum." jelas Zulfikri.


"Kedua tahap Trial and Run dilakukan PLB KRDE dengan penumpang terbatas atau undangan. Jadwal pengoperasian KA pada tahap ini telah disesuaikan dengan jadwal penerbangan di Bandara Internasional Yogyakarta. Tujuan tahap ini adalah untuk sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, terkait pola operasi, misalnya jam keberangkatan, stasiun pemberhentian, ticketing system, dan pelayanan lainnya serta persiapan akhir menuju waktu pengoperasian secara komersial KA Bandara YIA ini."

"Terakhir adalah tahap Operasional Komersial/Pelayanan, yaitu KA Bandara ini beroperasi melayani masyarakat dengan berbayar. Direncanakan untuk tahap awal akan terdapat 30 perjalanan KA per hari dengan waktu perjalanan 40 menit. PT. KAI selaku Operator kereta api akan menyiapkan 4 trainset dengan sistem untuk operasi, perawatan dan cadangan."

Sementara itu Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio mengapresiasi pembangunan jalur kereta api oleh DJKA Kemenhub ini. "Kalau jalur sudah mau rampung ini, saya sudah Alhamdulillah. Orang bisa lebih cepat dan lebih murah ke Bandara YIA," tuturnya. Agus menyarankan, baiknya jadwal KA Bandara diintegrasikan dengan jadwal penerbangan yang ada. "Sehingga, integrasi antarmoda lebih terasa," tuturnya.

Hal senada juga disampaikan Prof. Agus Taufik Mulyono. "Alhamdulillah akhirnya ada, saya apresiasi sekali, inilah kado istimewa saudara-saudara kami yang ada di Yogyakarta." Agus Taufik mengajak Pemerintah Daerah untuk memanfaatkan akses KA Bandara ini. "Marilah unsur publik dan Pemerintah Daerah untuk bisa memanfaatkan angkutan rel ini yang luar biasa ini. Peranan Pemerintah Daerah sangat menentukan optimalisasi infrastruktur transportasi yang hampir beroperasi ini," ucapnya. (spn)

The construction of the Yogyakarta International Airport (YIA) Airport Train line, which will soon be completed, will reduce travel time to and from the airport. Previously, the travel time from Yogyakarta City to YIA Airport was around 90 minutes using land vehicles. Later, when the YIA Airport Train is operational, the travel time will only take about 40 minutes.

Zulfikri, Director General of Railways, Ministry of Transportation said this in the "National Railway Development Dialogue in Yogyakarta" today (17/8). The dialogue was held on the Inspection Train (KAIS) belonging to the Directorate General of Railways (DJKA), trying the tested route from Tugu Station to YIA Airport Station. The dialogue brought together public policy observer Agus Pambagio and the Chairman of the Indonesian Transportation Society, Prof. Agus Taufik Mulyono.

In his presentation, Director General Zulfikri revealed, the construction of the railway line began construction in 2019. "This is the 6th airport railway line that has been built by the Ministry of Transportation's DJKA to facilitate and speed up access to the airport," he said. Previously there were 5 train lines that had been operating, namely the Kualanamu Airport Train, Jakarta Soekarno-Hatta Airport Train, Minangkabau International Airport Train, South Sumatra LRT, and Adi Soemarno Airport Solo Train.

In addition to the needs of airport users, the train that will pass the Tugu Station-YIA Airport Station, according to Zulfikri, can be used by people who want to go to Yogyakarta from Wates Station, because the train also stops here. ," he said.

Zulfikri explained that for the YIA Airport Train there are at least three stages that will be carried out after the testing process for this train line is complete. "First the Commissioning stage, tomorrow (August 18, ed) there will be a Signal Switch Over (SO) activity so that all infrastructure is integrated and technically can be operated. "After tomorrow's SO, the airport train can technically run. Furthermore, this commissioning trial is carried out by running the train without public passengers," explained Zulfikri.


"Both Trial and Run stages are carried out by PLB KRDE with limited passengers or invitations. The train operating schedule at this stage has been adjusted to the flight schedule at Yogyakarta International Airport. The purpose of this stage is to socialize and educate the public regarding operating patterns, such as departure times, stopping stations, ticketing systems, and other services as well as final preparations for the commercial operation of this YIA Airport Train."

"The last stage is the Commercial/Service Operations stage, where this Airport Train operates to serve the public for a fee. It is planned for the initial stage there will be 30 train trips per day with a travel time of 40 minutes. PT. KAI as the train operator will prepare 4 trainsets with a system for operation, maintenance and backup."

Meanwhile, public policy observer Agus Pambagio appreciated the construction of the railway line by the Ministry of Transportation's DJKA. "If the route is about to be completed, I am already Alhamdulillah. People can go faster and cheaper to YIA Airport," he said. Agus suggested that the airport train schedule should be integrated with the existing flight schedule. "So, intermodal integration is more pronounced," he said.

The same thing was also conveyed by Prof. Agus Taufik Mulyono. "Thank God it's finally here, I really appreciate it, this is a special gift for our brothers and sisters in Yogyakarta." Agus Taufik invites the Regional Government to take advantage of this airport train access. "Let the elements of the public and local governments be able to take advantage of this extraordinary rail transportation. The role of the regional government is to determine the optimization of the transportation infrastructure that is almost operational," he said.

Share to:

Related Posts:

F