• Jl.Medan Merdeka Barat No.8 Jakarta Pusat 10110 - Indonesia

JALUR KA CIBATU-GARUT RESMI BEROPERASI, DJKA BERI SUNTIKAN SUBSIDI PSO

Garut (15/03) - Setelah tidak beroperasi selama hampir 40 tahun, pengoperasian kembali jalur kereta api Cibatu-Garut diresmikan oleh Menteri Perhubungan, Menteri Negara BUMN, dan Bupati Garut pada Selasa (15/03). Dalam kegiatan peresmian ini, turut hadir pula Gubernur Jawa Barat, Direktur Utama PT KAI (Persero), jajaran pejabat Kementerian Perhubungan dan jajaran direksi PT KAI (Persero).

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan bahwa reaktivasi lintas Cibatu - Garut sepanjang 19,063 km ini didorong dengan kebutuhan untuk mendukung Kawasan Strategis Pariwisata Kabupaten (KSPK) Garut. “Selain memiliki kawasan pariwisata yang potensial, Kabupaten Garut juga memiliki hasil industri unggulan berupa industri kerajinan kulit yang mampu menjadi daya tarik wisatawan,” tutur Menhub Budi.

Menhub Budi menyampaikan bahwa Kabupaten Garut memiliki potensi wisata yang sudah sangat terkenal bahkan sejak era kolonial. Bahkan, saat itu Kabupaten Garut dikenal dengan julukan Swiss van Java akibat panorama deretan gunungnya yang sangat fenomenal. Oleh sebab itu, Menhub Budi mengatakan bahwa reaktivasi jalur Cibatu-Garut ini kental dengan kenangan kejayaan Garut sebagai destinasi wisata pada masa lampau.

“Saya paham betul bahwa jalur ini menyimpan banyak kenangan bagi masyarakat Garut,” ujar Menhub Budi. Hal ini disampaikan oleh Menhub Budi setelah mendapat laporan mengenai cerita masyarakat yang mengikuti rangkaian kegiatan uji coba. Menurutnya, salah satu warga yang mengikuti kegiatan uji coba mengaku bahwa sudah menunggu kehadiran kembali kereta api di jalur Cibatu-Garut sejak beliau SD hingga kini usianya sudah memasuki umur 52 tahun.

Selain untuk mendukung pengembangan kawasan pariwisata di Garut, reaktivasi jalur Cibatu-Garut ini dilakukan untuk mengakomodasi pertumbuhan mobilitas masyarakat yang bergerak menuju dan dari Kabupaten Garut. Berdasarkan data yang terdapat pada Laporan Akhir Studi Kelayakan dan Basic Engineering Design Reaktivasi Jalur Kereta Api di Jawa Barat (2020), diketahui bahwa pergerakan penumpang yang berasal dan menuju Kabupaten Garut didominasi oleh sepeda motor.

Di samping itu, besarnya tingkat mobilitas masyarakat menuju dan dari Kabupaten Garut juga tercermin pada okupansi bus Jakarta-Garut juga memiliki demand yang cukup padat. Oleh karena itu, pengembangan rute transportasi diharapkan dapat menimbulkan kecenderungan orang untuk berpindah dari kendaraan pribadi maupun angkutan jalan raya lainnya menjadi menggunakan angkutan kereta api.

Reaktivasi jalur kereta api Cibatu-Garut merupakan bagian dari rencana pengembangan jaringan dan layanan kereta api sebagaimana diatur dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional. Agar selaras dengan pembangunan Kabupaten Garut, reaktivasi jalur kereta api CIbatu-Garut dilaksanakan sesuai dengan rencana tata ruang dan rencana rencana pembangunan (RT/RWN, RIPN 2030). Di samping itu, kegiatan reaktivasi ini juga didukung oleh Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 50 Tahun 2020 tentang Penugasan kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk Penyelenggaraan Prasarana Perkeretaapian Umum Lintas Cibatu – Garut.

Guna mendukung operasional kereta api pada jalur ini, DJKA sudah menyiapkan skema pembayaran subsidi PSO. Subsidi PSO ini diberikan untuk menstimulasi pertumbuhan penumpang dengan memberikan insentif berupa harga tiket yang terjangkau. Sebagai gambaran, harga tiket Kereta Api (KA) Cikuray dengan relasi Stasiun Pasar Senen hingga Stasiun Garut mampu ditekan hingga Rp 45.000 dengan menggunakan dana PSO. Sementara, KA Lokal yang melayani lintas Cibatu-Garut akan mengenakan tarif Rp 6.000 setelah disubsidi oleh DJKA melalui PSO.(HJA)

Share to:

Berita Terkait:

F